hari ini,sekitar 300 warga gaza hadir menonton bioskop di samer cinema,topik film kali ini adalah film tentang tahanan palestina di israel

"Sepuluh Tahun" - judul film tersebut,film berdurasi panjang yang diputar pada hari Sabtu - dibuat di Gaza dengan aktor sukarela dan menceritakan tentang tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Salmi mengatakan bahwa hal itu tidak berfokus pada politik konflik Israel-Palestina yang lebih luas, malah menceritakan sebuah kisah manusia.

Pertunjukan hari Sabtu berlanjut dengan persetujuan Hamas.

Nermin Ziara, seorang aktor yang muncul dalam film tersebut, mengatakan bahwa dia ingin melihat sebuah bioskop terbuka karena "masyarakat perlu dikembangkan melalui film dan dokumenter".

samer cinema adalah bioskop tertua di gaza,dibangun tahun 1944 namun di tutup tahun 1960.bioskop gaza lain nya berumur lebih panjang sampai tahun 1980an namun pada akhirnya bernasib seperti samer cinema berujung pada penutupan pada era intifada pertama karena pengetatan aturan oleh islam fundamentalis

salah satu bioskop dibakar pada tahun 1987 oleh fundamentalis islam, yang menganggap bioskop tidak islami.

"Bioskop lainnya takut menampilkan film setelahnya,dan berangsur angsur menutup diri sendiri,sebagian lainnya ditutup paksa" kata samir.

perkembangan zaman


Namun kondisi sekarang telah berbeda,film dan bioskop tidak lagi dianggap bertolak belakang dengan nilai nilai agama,setidaknya menurut Hamas,selama film yg ditampilkan tidak bertentangan dengan norma agama dan sopan



Sebuah festival langka di bulan Mei memamerkan film yang berfokus pada isu-isu hak asasi manusia, dengan pemutaran luar ruangan di pelabuhan Kota Gaza.

Film-film lain kadang-kadang diperlihatkan di ruang sewaan.


Ziara mengatakan bahwa dia tidak berpikir bahwa Hamas harus atau akan memblokir film lagi

"Saya tidak berpikir ada masalah dengan membuka bioskop dengan Hamas karena ini adalah tempat seni," katanya kepada AFP.

"Kita sebagai orang Palestina perlu memiliki ruang besar untuk seni."