Fakta Ashin Wirathu, Biksu Buddha yang Menjadi Penggerak Genosida Etnis Rohingya

Beranda

...

The Lounge
Fakta Ashin Wirathu, Biksu Buddha yang Menjadi Penggerak Genosida Etnis Rohingya

yukepodotcom

12-09-2017 07:20

Fakta Ashin Wirathu, Biksu Buddha yang Menjadi Penggerak Genosida Etnis Rohingya

WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD

Penindasan terhadap etnis Rohingya belum menemukan titik terang hingga kini. Ribuan mayat berguguran begitu saja akibat isu diskriminasi antaretnis ini. Tentunya hal ini bukan hanya menjadi perhatian Indonesia, tapi juga dunia internasional. Mungkin beberapa dari kita belum mengetahui siapa dalang di balik semua ini. Tentunya genosida yang dilakukan secara masif ini memiliki sebuah kepala demi mengorganisir jalannya penghancuran sebuah etnis. Media-media asing menyebutkan bahwa Ashin Wirathu lah orangnya.

Walaupun seorang biksu, Ashin merupakan seorang penggerak umat Buddha untuk menyerang etnis Rohingya. Sebelum tragedi ini mencuat, Wirasthu pernah dipenjara karena memicu permusuhan antaragama. Demi mendapatkan latar belakang selengkapnya mengenai biksu ini, kali ini YuKepo sudah merangkum beberapa fakta mengenai Ashin Wirathu dari beberapa sumber. Penasaran? Yuk, langsung aja kepoin bareng YuKepo!

Spoiler for 1. Majalah TIME menjulukinya “The Face of Buddhist Terror”:

Majalah TIME menyebutkan bahwa Ashin Wirathu sebagai salah satu tokoh paling kontroversial di dunia. Wirathu dianggap sebagai seorang provokator yang membenci kaum muslim dan khawatir akan perkembangan agama samawi di Myanmar.

Kelompok gerakan 969 sering menyebar rumor akan aksi biadabnya kaum muslim. Atas perilakunya yang merugikan, Ashin Wirathu diberi julukan sebagai “Buddhist Bin Laden” oleh kalangan media. Bahkan, TIME menjulukinya sebagai “The Face of Buddhist Terror”.

Spoiler for 2. Menganggap muslim Myanmar sebagai sebuah ancaman serius bagi umat Buddha:

Wirathu menyebarkan bahwa kini umat Buddha sedang dalam bahaya. Dikutip dari laman The Economist, Wirathu pernah mengatakan bahwa beberapa abad ke belakang, Indonesia merupakan sebuah negara Hindu dan Buddha sebelum jatuh ke tangan orang Islam. Wirathu menilai Myanmar kini sedang bertarung lawan Jihadis.

Spoiler for 3. Pernah terlibat dalam gerakan nasionalis anti-muslim 969:

Kelompok SKUAD 969 dibentuk demi melancarkan serangan pada kaum muslim, termasuk pula benda-benda kepemilikannya. Kelompok tersebut mengacu pada sembilan atribut Buddha, enam ajaran fundamental, dan sebanyak sembilan perintah monastik yang berkaitan dengan unsur spiritual demi mencapai nirwana.

Tugas mereka salah satunya adalah untuk menghancurkan kekuatan asing yang ingin menghilangkan Buddhisme dan kekuatan asing yang dimaksud adalah Islam. SKUAD 969 juga bergerak aktif menyerukan warga Buddha untuk melakukan aktivitas jual beli hanya dengan sesama saudara seiman. Parahnya lagi, mereka juga kerap menandai tiap toko milik Buddha dengan penanda tertentu. Dalihnya, mereka ingin melindungi budaya dan identitas Kota Burma yang sangat identik dengan Buddha.

Spoiler for 4. Penggagas Ma Ba Tha, sebuah organisasi ekstrimis Buddha Myanmar:

Ma Ba Tha, sebuah organisasi yang didirikan resmi melalui sebuah konferensi para biksu Buddha di Mandalay. Misi mereka adalah membela Buddhisme Theravada. Organisasi ini dikepalai oleh sebuah komite pusat yang memiliki 52 anggota, termasuk biarawan senior dan biksu nasionalis. Wirathu adalah seorang anggota Ma Ba Tha yang paling menonjol dan kerap digambarkan sebagai pemimpin yang paling ekstrem.

Spoiler for 5. Gembira saat mendapatkan kabar kematian pengacara dan aktivis muslim, Ko Ni:

Ko Ni, seorang pengacara dan aktivis HAM yang giat membantu etnis Rohingya belum lama ini ditembak mati di Bandara Internasional Yangon. Kesedihan menimpa banyak pemuka agama Buddha pada saat pemakaman Ko Ni. Terkecuali Wirathu yang justu bersuka cita mendengar kabar kematian Ko Ni. Wirathu malah berterima kasih kepada sang pembunuh.

Spoiler for 6. Menganggap dirinya sama dengan Donald Trump:

Dijauhi oleh pemerintah Myanmar, Wirathu merasa memiliki persamaan pandangan mengenai Islam dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kampanye yang dilakukan oleh Trump dahulu kala banyak menggunakan retorika anti-muslim dan melarang kaun muslim memasuki negara serta meningkatkan pengawasan terhadap masjid-masjid. Atas dasar kesamaannya itu, Wirathu memiliki gagasan untuk bekerja sama dengan kelompok nasionalis di AS.

Nah, itulah tadi beberapa poin mengenai fakta Ashin Wirathu yang merupakan dalang di balik penindasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar. Walaupun sehari-hari selalu menggunakan atribut keagamaan, ternyata belum bisa menjamin perilakunya mencerminkan cinta dan kasih kepada sesama manusia.

Sumber : Yukepo
Rate, comment, cendol appreciated emoticon-I Love Indonesia