Quote:
Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan jajarannya soal pembuatan laporan pertanggungjawaban. Selama ini, dia menilai para pejabat justru sibuk membuat laporan, bukannya fokus bekerja.
Jokowi mengatakan, selama ini laporan bisa beranak-pinak ketika dibawa dari pusat sampai ke daerah. Laporan yang semula hanya 44 poin, bisa menjadi 108 poin.
"Empat puluh empat saja sudah terlalu banyak, ditambah lagi anaknya jadi 108, sudah pusing semuanya kita. Habis-habisin kertas saja," ujar Jokowi saat membuka Rakernas Akuntansi dan Laporan Keuangan Pemerintah di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Dia merasakan betul rumitnya prosedur pembuatan laporan saat menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Dia tak ingin keluhan serupa masih dirasakan pejabat daerah di bawah kepemimpinannya sebagai Presiden.
Saat melakukan kunjungan ke beberapa lokasi, Jokowi mendapati para pegawai negeri sipil, termasuk kepala sekolah dan penyuluh, malah sibuk membuat laporan.
"Ini 70 persen pikiran dan tenaga kita habis untuk nyiapin SPJ," imbuh Jokowi.
Hal serupa juga dirasakan para kepala desa. Kepala desa saat ini lebih sibuk membuat laporan dana desa dibanding menggunakan dana desa untuk membangun berbagai infrastuktur.
"Coba bupati, wali kota, gubernur tanyakan pada pusing enggak, diam semuanya. Benar enggak ini? Kalau sering turun ke bawah, ke kepala dinas pusingnya di laporan-laporan," ucap Jokowi.
http://m.liputan6.com/news/read/3094602/jokowi-buat-apa-laporan-tebal-habiskan-kertas-saja
Ngapain sih masih pake kertas, kan sekarang jamane onglen, SPJ kirim aja via WhatsApp, atau via vlog tinggal ngomong doang
Lu kirim kertas segitu juga belum tentu dibaca