Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

meyanie21Avatar border
TS
meyanie21
Mengenal Katarak Kongenital Pada Bayi
Baru-baru ini selebriti Indonesia Asri Welas membagikan kisah tentang bayinya yang divonis menderita katarak di usia yang masih sangat muda, 5 bulan. Bayi yang akrab disapa Ibran pun harus menjalani operasi dan menggunakan kacamata plus agar bisa melihat.



Kisah yang dialami bayi Asri Welas ini seakan mengingatkan kita bahwa katarak tidak hanya dialami oleh orang-orang yang sudah lanjut usia. Bayi yang baru lahir pun bisa menderita katarak Gan.

Titik putih atau noda keruh diarea pupil mata menjadi tanda utama seorang bayi mengalami katarak kongenital. Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa mata yang terjadi sejak lahir Gan. Katarak ini lah yang membuat penglihatan anak menjadi tidak peka. Dalam beberapa kasus bahkan bisa berdampak kebutaan pada bayi.




Apa penyebab katarak kongenital?


Jika biasanya katarak pada orang tua berhubungan dengan proses penuaan, maka katarak kongenital yang terjadi pada bayi baru lahir bisa disebabkan karena keturunan, infeksi, masalah metabolik, diabetes, trauma, inflamasi atau reaksi obat.



Katarak kongenital ini juga dapat terjadi sejak kehamilan Gan. Yaitu saat ibu hamil memiliki penyakit infeksi seperti campak atau rubella (yang merupakan penyebab paling umum), rubeola, cacar air, cytomegalovirus, herpes simplex, herpes zoster, poliomyelitis, influenza, virus Epstein-Barr, sifilis, dan toksoplasmosis. Sementara pada katarak kongenital yang disebabkan oleh keturunan, kelainan terjadi saat pembentukan protein penting untuk mempertahankan transparansi dari lensa mata alami, sehingga akhirnya mengakibatkan adanya noda keruh pada lensa mata.




Haruskah operasi?

Katarak harus segera diobati agar tidak menghambat penglihatan anak. Untuk mengobatinya diperlukan operasi katarak sesegera mungkin untuk menghilangkan lensa alami anak Gan.
Operasinya pun harus dilakukan sedini mungkin untuk menjamin penglihatan bayi cukup bisa untuk berkembang dengan normal. Beberapa ahli mengatakan waktu untuk melakukanoperasi katarak kongenital ini di usia 6 minggu sampai 3 bulan.

Setelah operasi pengangkatan lensa mata anak yang terkena katarak kongenital, lensa mata anak kemudian bisa diganti dengan lensa buatan atau memakai lensa kontak atau kacamata setelah operasi.

Namun begitu, tidak semua katarak kongenital harus dioperasi Gan. Katarak yang hanya menutupi bagian tepi lensa mungkin tidak perlu dioperasi karena penglihatan masih dapat berfungsi tanpa hambatan. Ukuran katarak yang kecil juga mungkin tidak perlu dilakukan operasi.

sumber
0
18.6K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.