Gw tidak akan membahas kronologi, alasan bayi Debora meninggal dunia... Banyak sumber yang sudah membahasnya. Misalnya, Kronologis bayi Debora meninggal ditolak Rumah Sakit karena kekurangan uang muka...Dari laman Tribunnews, dijelaskan dengan detail seperti apa kronologinya. Mulai dari dibawa ke RS, cuma punya uang 5jeti, memohon-mohon untuk dirawat dan akan dilunasi, tapi endingnya, "MAAF PAK INI SUDAH ATURAN DI SINI!!!" Hasilnya??? Nyawa anak 4 bulan tak berdosa itu pun kembali pada Sang Pencipta...

Pihak Rumah Sakit juga sudah melakukan klarifiksasi... Beritanya, RS Anu berikan penjelasan mengenai meninggalnya bayi Debora... Silahkan di-klik dan baca, sumber dari Tribunnews... Keterangan dari RS Anu, banyak disanggah oleh Ibu kandung Debora... Lalu siapa yang benar??? Pernyataan dari ini... mungkin bisa mencerahkan siapa yang bohong, siapa yang jujur... Monggo di klik...

Well... Lepas siapa salah, dan siapa benar di sini... Gw cuma ingin bertanya, masih pantas ga sih kita disebut manusia??? Ketika kita melihat di depan kita ada anak usia 4 bulan, kondisi kritis butuh pertolongan, kita punya daya untuk menolong, tapi atas nama PERATURAN, kita tidak menolong, dan bayi itu MATI!!! YA BAYI MUNGIL ITU MATI DI DEPAN MATA KITA!!! Apa yang kita rasakan, setelah kita tahu, anak itu mati, karena kita tidak melakukan tindakan, yang seharusnya bisa kita lakukan hanya karena aturan!!!

Pertanyaan ini bukan hanya untuk pegawai, dokter, dan karyawan RS Anu, tapi juga untuk gw, lu dan, kita semua, khususnya UNTUK YANG MEMBUAT ATURAN!!!.. Sebenarnya masih ada ga, rasa kemanusiaan yang ada dalam diri kita??? Kita ini pantas ga menyandang status sebagai manusia??? Yang punya otak buat mikir, punya empati dan simpati yang ada di dalam hati, qalbu untuk peduli kepada sesama???

Orang sudah punya 5juta, siangnya sudah berjanji dan siap untuk memberikan uang kekurangannya, kok ya masih tidak percaya!!! OK, kita mesti waspada kepada semua orang yang baru kita kenal!!! Tapi apakah tidak tergerak sedikitpun melihat bayi 4 bulan yang digambarkan sudah membiru badannya... Apakah otak dan hati orang-orang yang ada di sana, tidak mikir kalo itu anak mereka??? Jujur saya tidak habis pikir dan gagal paham peristiwa macam ini masih ada dan terjadi!!!

Apa saya terlalu ndeso, dimana hanya modal kenal kita percaya sama orang yang utang karena tidak mampu beli beras??? Atau orang-orang sana, yang memang sudah mati nurani, mati empati, mati hati, tidak ada kemanusiaan, ga urus dengan manusia lain, sehingga muncul aturan brengsek semacam itu??? Peraturan yang sepertinya akan direvisi setelah ada kasus ini. Seperti biasa, telat adalah hal yang menyenangkan bagi bangsa ini!!!

Kasus bayi Debora, ini 5 rekomendasi dan hasil penelusuran tim Kemenkes... Apakah harus dengan tumbal nyawa, rekomendasi macam ini keluar??? Apakah perlu cabikan darah, kita baru sadar kalo kita ini manusia??? Apakah tanpa ada korban nyawa, kita lupa kalo kita ini manusia??? Hingga batas-batas kemanusiaan pun kita tendang jauh hanya demi benda bernama uang!!!

Ini menyedihkan... Ternyata gw hidup di tengah masyarakat, dimana kepercayaan dan rasa tepo seliro saling memahami antar sesama sangat tipis!!! Kepercayaan itu dinilai dari uang, semakin besar uang yang kamu punya, semakin percaya orang ke kamu!!! Bahkan nyawa pun, tidak lebih ada artinya dibandingkan kertas bernama uang!!!

Ironis dan ngeri sekali... Semoga kita bisa banyak belajar dari kasus ini... Semoga tidak ada lagi Debora-Debora yang lain... Tidak hanya dalam urusan dengan kesehatan tapi juga semua aspek kehidupan... Salam Damai...


Ciaooo...