WARTA KOTA, KEMAYORAN - Front Pembela Islam (FPI) membuka lowongan untuk para relawan yang ingin berjihad, guna membantu warga Ronghinya di Myanmar.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Wahid Institute Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid, tak yakin para relawan jihad tersebut akan mendapatkan akses masuk ke Myanmar.
Sebab, menurut Yenny, saat ini hanya pihak Pemerintah Indonesia yang mampu mengkases masuk ke Myanmar.
Selain itu, seluruh perbatasan Myanmar sudah dijaga ketat oleh pihak militer Myanmar.
Baca: FPI Berniat Berangkat Ke Myanmar, Wiranto: Saya akan Bicara dengan Mereka
"Ya jadi enggak bisa masuk karena dijaga ketat sama militer (Myanmar) semua perbatasan, mau lewat mana?" kata Yenny Wahid usai acara 'Melody of Diversity' yang digelar oleh Soka Gakkai Indonesia, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/9/2017).
Baca: Cuitan Malala Soal Rohingya dan Suu Kyi Dikritik Netizen Myanmar
Menurut putri mantan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu, sebaiknya rencana pemberangkatan relawan untuk berjihad ke Myanmar dialihkan dengan tindakan solidaritas, dengan datang ke Kedubes Myanmar sambil menyuarakan keprihatinan.
Baca: Maestro Seni Lukis Bali Nyoman Gunarsa Telah Berpulang
"yang mau jihat-jihad menurut saya diarahkan saja secara lebih baik. Boleh kok melakukan demo ke Kedubes Myanmar, memang boleh. Saya sendiri juga datang ke sana untuk menyuarakan keprihatinan saya. Namun tidak dengan cara destruktif, tapi dengan cara konstruktif," paparnya. (Fransiskus Adhiyuda)

http://wartakota.tribunnews.com/2017/09/11/fpi-ingin-jihad-ke-myanmar-yenny-wahid-mau-lewat-mana

Lewat kesaktian :