Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fadw.crtvAvatar border
TS
fadw.crtv
Royalti Yang Hilang Tak Pernah Membenci Pajak


Senja itu ane duduk di sofa ruang tamu, tanpa secangkir kopi atau pun teh. Ane habiskan waktu hanya sekedar membaca berita sampai adzan terdengar. Dengan terus menggulung layar ponsel, ane berhenti disebuah berita yang cukup menarik perhatian. Sebuah berita tentang seorang penulis yang mengeluhkan akan hal pajak.

Seorang Tere Liye, mengeluhkan besarnya pajak pasive income yang bisa mencapai 30 persen. Pajak ini dikatakan sangat besar bahkan melebihi pajak hadiah yang besarnya 25 persen. Memang penulis itu terlihat seperti sudah hidup senang jika sudah bisa menelurkan sebuah buku, padahal nyatanya tidak. Walau ane belum menerbitkan buku, tapi setidaknya ane mengerti apa yang penulis rasakan.

Menulis sampai beratus-ratus halaman itu bukanlah hal mudah, butuh kerja keras baik fisik maupun pikiran agar naskah yang ditulis bisa menjadi sebuah buku yang baik. Tidak jarang penulis membutuhkan riset dan segala macam hal dalam waktu berbulan-bulan demi bisa menyampaikan hal berguna dalam deretan huruf dan kata.

Setelah menjadi sebuah buku pun, penulis hanya mendapatkan 10 persen dari hasil penjualan bukunya. Jika harga sebuah buku berada dikisaran 50.000 rupiah, maka penulis hanya mendapatkan 5.000 rupiah saja. Setelah itu, pajak siap memotong royalti para penulis.

Membahas langkah Tere Liye, dengan niatnya untuk membagikan karya-karyanya secara gratis untuk melawan besarnya pajak ini, maka ada barisan publisher yang gigit jari karena asetnya hilang.

Jika dirinya mengeluhkan besarnya pajak 30 persen maka secara tidak langsung dia mendapatkan 500 juta keatas untuk karya-karya terdahulunya, jadi tahukan berapa nominal yang akan hilang dari genggaman publisher?

Baik ane tidak akan membahas tentang nominal uang, tapi ane ingin membahas sulitnya menjadi seorang penulis, walau ane sendiri masih terbilang newbie di dunia literasi.

Menulis itu hal yang bisa ane anggap sulit, sulit untuk memulai, sulit untuk konsisten dan sulit untuk sampai akhir. Tidak jarang naskah-naskah yang ane ketik hanya menjadi pemenuh di harddisk komputer. Kebanyakan naskah yang tidak selesai itu karena ane kurang konsisten dalam menjaga alur tulisan. Bisa dilihat tulisan ini, di mana dengan pembukaan seperti naskah pada novel namun sampai titik ini berubah menjadi artikel biasa-biasa saja.

Kemampuan dalam menulis pun ane baru mampu menulis naskah sekitar 50 halaman A4. Untuk jadi sebuah novel tentu membutuhkan 100 sampai 150 halaman, cukup jauh bukan? Selain hanya merangkai kata menjadi karya, penulis pun harus bisa memberikan kualitas tulisan yang baik. Tanpa kesalahan ketik atau kalimat yang rancu adalah kualitas tulisan yang baik.

Tidak jarang, seorang penulis harus mengulang untuk membaca naskahnya demi menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa dibilang tak kasat mata. Bisa saja ada dua buah huruf “R” di sebuah kata atau penggunaan imbuhan yang salah. Itu semua penulis lakukan demi menjaga kualitas tulisan yang baik.

Mungkin banyak yang memandang dunia literasi itu dengan sebelah mata. Mungkin ada pula yang beranggapan bahwa dunia digital seperti video dan audio bisa mengalahkan literasi. Memang ane akui bahwa video dan audio bisa mengalahkan pemasukan seorang penulis. Akan tetapi, literasi akan tetap ada karena literasi atau tulisan itu sebuah seni perpaduan antara hiburan dan ilmu yang bisa melatih imajinasi pembaca untuk menembus sebuah dunia khayalan baru.

Menghargai seorang penulis memang tidak perlu muluk-muluk, cukup diberi keringanan pajak dan dinaikan royalti dari tulis menulis ini, contohnya menaikan upah per view dan lain sebagainya.

11/9/2017

Diubah oleh fadw.crtv 11-09-2017 13:04
0
17.7K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.