Personel Reskrim Polsek Medan Kota mengamankan sedikitnya 5 orang tersangka kepemilikan senjata tajam (sajam) dalam keributan sesama anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Jalan Bulan, Medan.

Selain itu, kelimanya dibekuk karena terlibat kasus pengerusakan dan pembakaran 1 unit kereta di lokasi kejadian. Kelima tersangka yang diamankan, antara lain JT (29), anggota SPSI yang kedapatan membawa sajam dan rekannya, EF (42), HS (41) LK (39) dan RH (28).

Kapolsek Medan Kota Kompol Martuasah Tobing, Kamis (7/9), menjelaskan kelimanya diamankan berdasarkan laporan No.LP/817/IX/2017/SU/Polrestabes Medan/Sektor tentang pengrusakan 1 unit kereta milik Wiliam Stevi Waruhu.

Dijelaskan Martuasah, kasus pengerusakan dan pembakaran kereta tersebut bermula dari keributan yang terjadi antara anggota SPSI kubu Sardo Manalu dengan anggota SPSI kubu Arpan Situmorang di Pajak Bulan, Jalan Bulan, Medan, Selasa (5/9) lalu.

Lantas, bentrok berujung pengrusakan kereta itu, petugas mengamankan 1 tersangka, JT (29), karena kedapatan membawa senjata tajam.

“Dari keributan di hari pertama itu kita amankan satu tersangka pemikik sajam berinisial JT (29) yang merupakan anggota SPSI. Yang bersangkutan kita bawa ke mako sebagaimana peraturan dalam UU Darutat No.12 Tahun 1951 tentang Senjata Tajam,” jelas Martuasah.

Dari hasil pemeriksaan tersangka, lanjut Martuasah, petugas kemudian berjaga-jaga di lokasi kejadian, mulai Rabu (6/9) malam hingga Kamis (7/9) dinihari.

Dan di saat itu pula, pihaknya kembali mengamankan 4 tersangka lain yang diduga kuat terlibat bentrokan dan aksi pembakaran kereta. “Dari kelima orang yang diamankan berkaitan bentrok tersebut, kita amankan sejumlah barang bukti yang digunakan dalam keributan diantarabya, 1 bilah pisau, 1 bilah samurai berukuran panjang, 3 bongkah batu koral berukuran besar dan 1 unit kereta yang dibakar pada saat keributan terjadi.

Kelimanya masih menjalani pemeriksaan, untuk mengantisipasi bentrok susulan personil masih mobile di sekitar lokasi kejadian,” pungkasnya. (ari)

manalu vs situmorang

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

beras di panen petani di desa ---> petani bayar uang :
1."izin angkut sendiri ke truk" dari SPSI
2."izin panen sendiri" dari ormas Pemuda Horas Setempat

beras di angkut truk lewat jalan lintas sumatera ---> sopir musti bayar :
1. "uang izin lewat" posko SPSI tu wa ga pat,
2. "uang izin lewat" Posko pemuda horas setempat tu wa ga pat ma, dst
3. "Uang tambal jalan" pemuda horas setempat, dibantu dgn alat motivasi berupa parang, pistol, molotov
4. "Sumbangan tidak rela", berupa beberapa karung untuk anggota ormas horas setempat

Beras sampai di toko/pasar ----> pemilik toko/pedagang musti bayar:
1. uang "izin bongkar muat sendiri" dari SPSI cabang a, b, c, d, dst

2. uang parkir truk di pelataran toko sendiri dari ormas tu wa ga pat (Perpu perparkiran medan, menyatakan pelataran toko sendiri bebas parkir, google saja)

3."uang izin usaha" bulanan,THR, suka" (anak ketua ormas kimpoi, fustun/perek ormas branak, dst) dari ormas SPSI dan ormas" lainnya

Dikit" lama lama jadi gunung lae

Toko/pedagang jual beras mahal ----> Rakyat bersama SPSI dan ormas pemalak lainnya berteriak bersama "INI SALAH PEMERINTAH, INI SALAH JOKOWI, TIDAK BERPIHAK PADA RAKYAT KECIL, LIHAT SEMUA HARGA KEBUTUHAN HIDUP NAIK"

Harga" kebutuhan hidup seperti beras semua naik ----> kriminalitas meningkat ---> korban jiwa/materil bertambah---> pengangguran bertambah ------> anggota ormas horas preman bertambah ----> pemalakan "Uang izin preman" bertambah ---> terus lingkaran setan sampai sumut kembali jadi HUTAN RIMBA, HORAAAASSSSS

JADI PREMAN, JAMINAN KENYANG, HORAAASSS !!

DAN JANGAN LUPA, SAAT PARA TAI ORMAS BERANTEM, YG KORBAN LAGI" PEDAGANG SEKITAR

CEGAHLAH PROPINSI ANDA MENDAPAT NASIB SAMA SEPERTI HUTAN RIMBA SUMUT

BANGUN TEMBOOOOOKKK, TEMBOOOOOKKK, TEMBOOOOOKKKK SELURUH PERBATASAN SUMUT DGN PROPINSI LAIN

https://www.change.org/p/jokowi-save...atra-indonesia