Dear kaskuser,
2 bulan terakhir ini, yakni Agustus dan September, banyak sekali kasus kampret yang ane hadapin.
Anggaplah apa yang ane coba ceritakan disini bisa dianggap sebagai bahan curhatan ane serta peringatan dari ane, orang-orang di sekitar agan sekalian bisa bikin banyak geleng-geleng kepala.

Kasus 1, ada orang bernama Hadi Wijayanto, menyewa kamera di tempat ane pakai hp temennya namanya Pitun, identitasnya pakai temennya lagi namanya Gophe. Secara singkatnya dia menyewa, tapi tidak bayar-bayar, bahkan lebih ganasnya, dia jual kamera ane.
Selidik lebih selidik, total kerugian sudah sampai ratusan juta dari berbagai kamera yang dia sewa di tempat penyewaan lain yang dia jual atau gadaikan. Berhati-hatilah bagi yang memiliki bisnis persewaan kamera, karena mulutnya benar-benar mulut Nabi (julukan dari temannya dia sendiri) karena kata-katanya bisa buat orang percaya dengan apa yang diomongin.

Biasanya orang habis nipu kabur, anomali di orang ini adalah dari sekian banyak kasus, dia masih nyolot mau itikad baik gantiin yang ujung2nya pihak keluarga yg kelarin. Dan lebih lucunya lagi, pihak keluarga sudah direpotkan ratusan juta oleh tingkah orang ini, tapi tidak ada pihak keluarga yang berani jeblosin dia ke penjara

Ane coba kasih spoiler beberapa kasus kamera yang sudah diselesaikan dari pihak keluarganya. Ini cuma beberapa yah, belum semuanya, belum termasuk kasus lainnya.


*Apabila mau mendengar kasus 1 lebih terperinci, mohon responnya kaskuser, karena ceritanya sangat panjang sekali*

Kasus 2, ada orang nyewa PS3 ane dari 17 Agustus 2017, pakai identitas si JS, karena EKTP gue tahan, maka gue tagih ke orang tersebut.

Alasan pertama 19 Agustus, mau tambah sewa seminggu (ini dia belum bayar uang sewa). Percakapan di whatsapp.


Di whatsapp, tidak ada respon yang berarti, sehingga saya mencari jejak rekam digital social media di facebook.
(disini ane sudah berprasangka tidak enak)

Di facebook, si JS sempat bersuara, namun tidak ada kepastian dari kata-katanya.

Alasan kedua di 31 Agustus, mau balikin di sore itu karena baru balik dari Malang (di hari itu pula, tidak ada kabar lebih lanjut).

Sampai kesal, ane hubungin semua keluarga yang ada di facebook & instagram dia kalau gue ada masalah sama JS.
Disini ane dapat respon dari pacarnya, pacarnya mau membantu. Menurut percakapan di DM instagram, JS mau balikin PS3 di 8 September, tetapi hari Jumat tapi tidak ada kabar lebih lanjut.



Masalah semakin berlanjut, ane DM ke pacarnya, "Kalo ga da kejelasan, gue bakal sebarin klo cowok lu penipu".
Gimana enggak emosi loh ane, soalnya liat fotonya tuh JS lagi nyantai bareng pacarnya tgl 7 Sept, enggak ada rasa berdosa sama sekali.



*** 9 SEPTEMBER 2017 ***
Bokap-nya nelpon, suruh gue ambil PS3 nya di rumahnya dan dia bersedia bertanggung jawab memberi 500 ribu (kurang dari harga sewa). Dia hanya memberi penjelasan kalau anaknya dikerjain teman-temannya. PS3 sudah aman di tangan bokapnya. Sebenarnya masalah clear sampai sini, cuma saya mempertanyakan kenapa mesti bokap-nya yang tanggung jawab? Terus itu teman-temannya kemana yang ngerjain? Si JS enggak ada rencana untuk hubungin dan jelasin ke ane.

Sebenarnya saya sedikit emosi di telpon, kenapa jadi saya yang mesti samperin ke rumahnya? Kenapa jadi ane yang mesti disetir sama bokapnya? Bokapnya sampai bilang, "Jadi elu mau ambil ps3-nya apa enggak? Kalau enggak mau, EKTP gue bisa bikin lagi."

Mengenai pembicaraan di telepon, hari itu tidak jadi ane samperin k rumahnya karena bokap-nya beralasan sibuk. Dari pembicaraan tadi, ane akan dikabarin sama bokap-nya jam 11 malam dan ane langsung celetukin "masa dapat kabar jam 11 malam, kayak enggak tau waktunya orang istirahat aja". Alhasil, ane bakal baru dapat kabar besok paginya.

*** UPDATE 10 SEPTEMBER 2017 ***
Hari ini ane dapet telpon dari kakaknya, ketemu dengan kakaknya JS di sekitar Pamulang, dia sedikit emosi dengan ane karena ane buat keributan di facebook, dan katanya dia malu karena diomongin sama sodara2nya.

Alhasil, ane jelasin satu2, ane uda rugi banyak waktu dari 17 agustus, udah sabar, dari yg nyewa sehari jadi seminggu ga da kabar, udah nunggu kabar dibalikin secepatnya, tp gak ada respon sama sekali. Ane jelasin ke dia, di facebook, ane cari kerabatnya JS itu dengan baik2, dengan menanyakan "Malam, kenal JS? saya ada masalah sama dia" tapi hasilnya tidak ada respon sama sekali. Sampailah ke instagram dimana ada respon dari pacarnya ini.

Ane heran, apakah kata2 ane terlalu preman yak? Kalo terlalu preman maafkan yak

Mungkin salah ane adalah kata2nya kurang diperhalus sampe "Selamat malam, perkenalkan saya blabla dari blabla, saya ingin menanyakan apakah Bapak kenal bla bla bla". Sifat jelek ane kalo emosi kadang pikiran gak karuan.

Back to the point, disini kakaknya mengembalikan ps3 ke ane, kasih uang selipan dengan kekurangan tas. Namun karena ane malas memperpanjang masalah, yauda ane terima. Dia menjelaskan bahwa temannya yang rese tidak bertanggung jawab sedangkan si JS ini lagi di luar kota. Cuma ane nimpalin, setidaknya kasih penjelasan ke ane aja ada masalah apa, masa ane digantung gini tanpa kejelasan apa2.

Sesudah bersalaman, case closed...

Apabila ada kaskuser penasaran mengapa judulnya anak muda semakin sakit, itu karena kasus yang ane hadapin semuanya termasuk golongan muda.

Sebelum 2 kasus ini, ane malah pernah ketemu modus sewa kamera lalu digadai seperti ini pada anak SMP, cewek pula.

Lalu ada yang bawa PS3 ane ke kalimantan yang ane uda ceritain di https://www.kaskus.co.id/thread/594c...faridz-januar/