Setelah memulai pembangunan bandara-bandara baru di daerah pinggiran dan terpencil, pemerintah mulai tahun ini fokus pada pengembangan dan pembangunan bandara yang lebih besar. Rencana ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah yang diatur Perpres 58/2017 tentang Percepatan PSN.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso, mengatakan saat ini 7 PSN di bandar udara berdasarkan Perpres Nomor 58 Tahun 2017, yang meliputi 5 revitalisasi bandara lama, dan 2 bandara baru.
"Kita pacu ke depan 2018 mengejar Nawa Cita ke-7 yakni merealisasikan kemandirian ekonomi lewat pengembangan daerah yang punya potensi ekonomi. Kita bangun bandara di daerah yang bisa memacu ekonomi," kata Agus di kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
Sementara untuk daerah terpencil dan terpinggir, lanjut dia, baik pengembangan maupun bandara baru, hanya melanjutkan dari tahun sebelumnya.
"Lho kemudian ada pertanyaan, kok yang dikembangkan bukan lagi yang di daerah terpencil? Karena selain ada Nawa Cita ketiga yang membangun dari pinggiran, juga ada nawacita ketujuh yang kita reprsentasikan dengan sentuhan pada bandara-bandara yang bisa memacu ekonomi secara global, dan secara pemanfaatannya bisa dipakai secara merata," ungkap Agus.
Revitalisasi bandara yang sudah ada yakni Bandara Babullah di Ternate, Bandara Raden Inten II di Lampung, Bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya, Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin, dan Bandara Ahmad Yani di Semarang. Kemudian 2 pembangunan bandara antara lain Bandara Kertajati di Majalengka, dan Bandara Kulon Progo di Yogyakarta.
Dia merinci untuk Bandara Babullah di Ternate saat ini telah diserahterimakan dari aset Pemda ke Kemenhub pada April lalu, dan tengah diprogramkan untuk renovasi terminal di 2018, serta pemagaran dan pengadaa X-ray di 2017.
Selanjutnya Bandara Raden Inten II di Lampung telah menyelesaikan perpanjangan landasan menjadi 3.000 meter, perluasan terminal, serta pengadaan garbarata yang mulai dilakukan Agustus lalu dengan progres saat ini mencapai 80%.
Untuk Bandara Tjilik Riwut saat ini tengah dibangun terminal baru dengan progres 72%, dengan target operasi pada awal 2019, dan rekonstruksi runway dari 2.500 meter telah selesai 1.350 meter. Selanjutnya rekonstruksi runway akan dilanjutkan di tahun 2018.
Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin per Agustus 2017 tengah dibangun terminal dan fasilitas penunjangnya, serta pembangunan bangunan penunjang dan apron dengan progres fisik 2,61%. Untuk pengembangan Bandara Ahmad Yani di Semarang beberapa pekerjaan antar lain pembangunan taxiway dengan progres 100%, pekerjaan jalan akses 91,17%, dan pembangunan terminal baru 24%.
Sementara untuk bandara baru yakni Kertajati secara keseluruhan progresnya sudah mencapai 55,21% untuk sisi darat, sementara untuk sisi udara masih dilanjutkan pembangunan untuk runway, apron, dan taxiway baru.
Badara baru kedua yakni Bandara Kulonprogo yang saat ini masih dilakukan tahapan Detail Engineering Design (DED) sisi darat dan udara, dengan progres pembebasan lahan yang sudah mencapai 95,4%.
Sebelumnya, menurut Agus, dalam PSN ada satu bandara lagi yakni pembangunan baru Bandara Sebatik, namun kemudian ditunda lantaran dianggap terlalu dekat dengan bandara yang sudah ada saat ini, yakni Bandara Nunukan.
detik com(/)