Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kemal.septiandiAvatar border
TS
kemal.septiandi
Turkish military ship joins efforts to reach Rohingya Muslims (howbout TNI?...)
The Turkish navy is carrying out efforts to reach Rohingya Muslims stranded in boats off the coast of Thailand and Malaysia, Prime Minister Ahmet Davutoğlu said.

Addressing a group of young people at Çankaya Palace May 19, Davutoğlu said that Turkey was doing its best to reach Rohingya Muslims at sea with the International Organization for Migration (IOM), with the help of a ship from the Turkish Armed Forces already sailing in the region.

Some 7,000 to 8,000 Rohingya and Bangladeshi migrants are currently thought to be in the Malacca Straits, unable to disembark because of krackdowns on trafficking networks in Thailand and Malaysia, their primary destination.

Boats carrying about 500 members of Myanmar’s long-persecuted Rohingya Muslim community washed ashore in western Indonesia on May 10, with some people in need of medical attention, a migration official and a human rights advocate said.

The men, women and children arrived on two separate boats, holding 430 people and 70 people respectively, said Steve Hamilton, deputy chief of mission at the IOM in Jakarta, Indonesia’s capital.

Rohingya Muslims have suffered for decades from state-sanctioned discrimination in Myanmar.

Attacks on the religious minority by Buddhist mobs in the last three years have sparked one of the biggest exoduses of boat people since the Vietnam War, sending 100,000 people fleeing, according to Chris Lewa, director of the Arakan Project. The project has monitored the movements of Rohingya for more than a decade.

Tightly confined and with limited access to food and clean water, Lewa said she worries that the migrants’ health is steadily deteriorating. Dozens of deaths have been reported in the last few months.

http://www.hurriyetdailynews.com/tur...&NewsCatID=510

PRESIDEN DAN PERDANA MENTERI TURKI PERINTAHKAN ARMADA PERANGNYA UNTUK SELAMATKAN MUSLIM ROHINGYA
SEMENTARA PANGLIMA TNI PERINTAHKAN TNI AL USIR MUSLIM ROHINGYA

Di saat Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperintahkan untuk menghadang kapal-kapal pengungsi umat Islam Rohingya agar tidak masuk ke wilayah Indonesia, Turki malah sebaliknya.

Angkatan Laut Tentara Nasional Turki diperintahkan oleh Panglima, Perdana Menteri, dan Presidennya untuk membantu melindungi, mengarahkan, memberi bantuan makanan dan bahan bakar agar tiba dengan selamat di Turki kemudian diberikan tempat tinggal yang layak bagi mereka.

Seperti diberitakan media Turki Hurriyet Daily News (19/5/2015), Angkatan Laut Turki sedang melakukan upaya untuk mencapai kapal Muslim Rohingya yang terdampar di lepas pantai Thailand dan Malaysia, ujar Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.

Pada pertemuan dengan sekelompok anak muda di Istana Negara, 19 Mei, PM Davutoglu mengatakan bahwa Turki telah melakukan yang terbaik untuk membantu Muslim Rohingya bekerjasama dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), dengan bantuan kapal dari Angkatan Bersenjata Turki yang sudah berlayar menuju lokasi.

Beberapa dari 7.000-8.000 pengunsi Rohingya dan Bangladesh saat ini diduga berada di Selat Malaka, mereka tidak dapat turun karena tindakan keras pada jaringan perdagangan di Thailand dan Malaysia, tujuan utama mereka.

Kapal yang membawa sekitar 500 Muslim Rohingya Myanmar terdampar di barat Indonesia pada 10 Mei, dengan beberapa orang yang membutuhkan perhatian medis, seorang pejabat migrasi dan advokat hak asasi manusia mengatakan.

Para pria, wanita dan anak-anak tiba di dua kapal terpisah, dengan jumlah 430 orang dan 70 orang, kata Steve Hamilton, wakil kepala misi di IOM di Jakarta, ibukota Indonesia.

Muslim Rohingya telah menderita selama beberapa dekade akibat diskriminasi negara di Myanmar.

Serangan terhadap minoritas Muslim Rohingya oleh massa Buddha dalam tiga tahun terakhir telah memicu salah satu eksodus terbesar manusia perahu sejak Perang Vietnam, dengan 100.000 orang melarikan diri, menurut Chris Lewa, Direktur Proyek Arakan. Proyek ini telah memantau pergerakan Rohingya untuk lebih dari satu dekade. Demikian tulis Hurriyet Daily News.

Sekali lagi dunia (termasuk TNI dan pemerintah Indonesia) dibuat tercengang dengan tindakan 'aneh' Turki ini. Mereka (Turki) berada jauh diantara benua Eropa, tapi mereka sengat dekat dan sigap dengan saudara-saudara Muslim.
0
2.4K
16
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.