Pada 2011, dua turis Inggris yang mengunjungi wilayah Mamaus Brasil secara tak sengaja menangkap sebuah gambar mirip makhluk luar angkasa. Makhluk itu terlihat di latar belakang gambar yang diambil oleh seorang penulis terkenal paranormal Micheal Cohen.

Bentuk makhluk itu tak menyerupai bentuk kehidupan yang saat ini diketahui manusia tapi memang tampak humanoid. Apa yang membuatnya menjadi misteri ialah kenyataan bahwa daerah ini dikenal karena penampakan UFO yang sering terjadi, dengan banyak spekulasi bahwa alien tertarik di daerah tersebut karena keanekaragaman hayatinya. Wilayah ini juga ditargetkan oleh penyelidik pemerintah Brasil tingkat tinggi (Operation Prato), di mana tentara dikirim untuk memantau kehadiran alien di wilayah tersebut. Operasi ini ditutup oleh pemerintah selama bertahun-tahun hingga akhirnya diklasifikasikan.

Michael Cohen sejak itu telah dihubungi oleh produser Hollywood, meminta untuk menggunakan pembuktiannya. Rekaman tersebut akan digunakan dalam kolaborasi dengan film yang akan datang.

Pada 1950-an, di hutan-hutan di Guatemala, sebuah kepala batu kolosal ditemukan. Wajahnya memiliki fitur yang tak biasa, seperti bibir tipis dan hidung besar, dan ditemukan mengarah ke langit. Fiturnya mirip dengan pria Kaukasia.

Bertahun-tahun setelah penemuan aslinya, ia ditemukan hancur oleh Dr. Oscar Padilla, doktor filsafat dan penggemar sejarah kuno. Ia mengklaim bahwa kepala telah dihancurkan oleh pemberontak anti-pemerintah, yang menggunakannya sebagai praktik terget. Cerita tentang kepala batu baru-baru ini diangka lagi oleh para pembuat film di balik film dokumenter Revelations of the Mayans: 2012 and Beyond, yang mengklaim bahwa foto tersebut membuktikan bahwa makhluk luar angkasa telah menghubungi peradaban masa lalu.

Selama pembuatan film dokumenter ini, seorang arkeolog Guatemala, Hector E. Majia, diwawancarai. "Saya menyatakan bahwa monumen ini tak menyajikan karakteristik Maya, Nahuatl, Olmec atau peradaban pra-Hispanik lainnya. Ia diciptakan oleh peradaban luar biasa dan superior dengan pengetahuan mengagumkan yang tak ada catatan adanya di planet ini," katanya.

Daerah kepala ditemukan itu terkenal dengan kepala batu, tapi tak ada yang mirip dengan yang ditemukan Dr. Padilla. Kepala telah mengangkat banyak pertanyaan mengapa hal itu ada dan siapa yang benar-benar membangunnya.

Maricoxi pada dasarnya adalah sasquatches Amerika Selatan. Mereka dilaporkan besar, mirip kera yang bisa berdiri setinggi 3,7 meter. Meski tampak primitif, mereka dikatakan cukup cerdas, memegang busur dan panah dan bahkan tinggal di desa. Menurut penjelajah Inggris Colonel Percival H. Fawcett, orang yang diduga menemukan makhluk tersebut saat memetakan hutam di Amerika Selatan pada 1914, mereka sangat berbulu dan tinggal di utara sebuah suku bernama Maxubi.

Mereka hanya bisa berbicara dengan gerutuan dan sangat bermusuhan dengan manusia. Dalam buku kolonel, Lost Trails, Lost Cities, dia menggambarkazn bagaimana dia dan anak buahnya hampir diserang binatang saat mereka dekat dengan desa mereka. Namun, mereka berhasil mengusir binatang-binatang itu dengan menembakkan senapan ke tanah, sehingga membuat mereka takut.

Pada 1925, Fawcett menghilang bersamaan dengan semua orangnya saat melakukan ekspedisi untuk menemukan kota yang hilang. Teori menunjukkan bahwa mereka dibunuh oleh suku setempat atau meninggal karena kelaparan. Namun, ada yang bilang mereka dibunuh oleh Maricoxi, meski tak ada bukti yang mendukungnya.

Serangkaian selokan berbentuk cincin bisa ditemukan di seluruh Amazon Brasil, yang mendului hutan hujan itu sendiri. Struktur itu tetap merupakan misteri yang lengkap, dan arkeolog tak yakin apa yang harus dilakukan terhadap mereka.

Disarankan agar mereka dijadikan tempat pemakaman atau bentuk pertahanan, tapi tak ada yang tahu pasti. Sebuah teori yang tak masuk akal lagi ialah bahwa mereka merupakan tanda yang ditinggalkan oleh UFO yang pernah mendarat di sana sebelum hutan tumbuh. Cacat ini mirip dengan garis Nazca karena tak ada alasan yang pasti mengapa mereka ada. Diasumsikan bahwa cincin ini dibangun oleh orang-orang awal yang mendiami daerah tersebut.

Pertanyaan selanjutnya ialah 'Bagaimana pria awal mendapatkan alat untuk membuatnya?'. Ini juag tak bisa dipertanggungjawabkan karena tak ada bukti bahwa alat yang cukup canggih untuk menciptakan cincin bahkan ada pada saat mereka dibangun.