Berbicara lewat telepon sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan modern saat ini. Mengingat pentingnya peran berbicara lewat telepon sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan modern saat ini. Mengingat pentingnya peran telepon,

saat ini telepon telah bertransformasi menjadi kebutuhan primer bagi semua orang dan dirancang untuk memudahkan kehidupan manusia terutama dengan adanya gadget dan smartphone yang sudah banyak beredar saat ini.

Tapi ada satu hal yang masih dipertahankan dalam bertelepon yakni budaya yang telah lama mengakar dalam kehidupan masyarakat. Khususnya di Jepang hingga saat ini ketika mengangkat telepon biasanya mereka mengucapkan kata moshi-moshi.
Hal ini merupakan sesuatu yang lumrah ditemukan ketika menonton anime maupun saat membaca manga.
Tapi, apa sih penyebab orang Jepang lebih memilih mengucapkan moshi-moshi ketimbang halo saat mengangkat telepon?
Mitos apa yang menyertai kebiasaan ini? Bagaimana penggunaan moshi-moshi yang benar?

Seperti yang dikutip dari Japan Daisuki kata moshi berasal dari kata mousou (申す) adalah bentuk merendahkan diri dari bentuk "mengatakan" (iu 言う). Kata ini umum digunakan selama zaman Edo untuk berbicara dengan orang yang berstatus lebih tinggi. Moshi memiliki banyak varian namun memiliki satu inti yakni meminta perhatian orang lain karena ada yang ingin di sampaikan. Jadi, saat ingin meminta perhatian dapat juga menggunakan kata moshi-moshi.

Saat ini kata moshi diucapkan ketika menjawab telepon dengan pengulangan sebanyak dua kali. Tapi tahukah kalian penggunaan moshi-moshi saat mengangkat telepon digunakan saat yang menghubungi adalah keluarga atau teman paling tidak orang yang kita kenal. Saat menerima telepon dari orang asing jangan sekali-kali mengucapkan moshi-moshi. Kata juga dapat diucapkan lagi saat terdapat jeda yang cukup lama saat menelpon untuk memastikan keberadaan lawan bicara.

Lalu mitos ada apa dibalik penggunaan moshi-moshi ini? Di kalangan masyarakat Jepang terdapat dua mitos yang dipercaya sebagai asal mula penggunaan moshi-moshi saat mengangkat telepon.

Berikut ini kedua mitos tersebut.

1. Rubah tidak dapat mengucapkan moshi-moshi



Siluman rubah atau kitsune merupakan rubah yang tidak diinginkan keberadaannya karena selalu meresahkan warga lewat ilusi, berubah bentuk, dan mengganggu warga sekitar. Jadi, ketika sang rubah dengki menelpon kamu, itu artinya pertanda buruk akan menghampiri mu. Untuk menangkal hal tersebut masyarakat Jepang mulai mengucapkan kata moshi-moshi saat mengangkat telepon karena rubah di percaya tidak dapat melafalkan satu kata secara lengkap.

2. Siluman (yokai) tidak dapat mengucapkan moshi-moshi



Pada zaman Edo ada siluman yang dipercaya suka memakan manusia. Siluman ini akan mencari mangsa saat malam hari dengan mengucapkan kata moshi. Jika ada orang yang membalas perkataan sang siluman maka orang tersebut akan dimakan sedangkan mereka yang mengabaikan akan selamat. Untuk menangani hal tersebut masyarakat mengucapkan kata moshi sebanyak dua kali untuk memastikan lawan bicara mereka bukan siluman karena mereka percaya siluman tidak dapat mengucapkan kata moshi dua kali. Jadi, ucapan moshi-moshi ketika mengangkat telepon membuktikan bahwa yang berbicara adalah manusia dan bukan siluman.

Itulah mitos yang berada dibalik penggunaan moshi-moshi saat bicara. Budaya ini tentu masih dan akan tetap dipertahankan serta akan selalu beriringan dengan mitos yang sudah menyebar di masyarakat. Jadi, penggunaan moshi-moshi tidak sembarangan melainkan memiliki makna dan fungsi dalam pembicaraan itu sendiri.


Moshi Moshi Gan...





Sumber : Japan Daisuki