Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

komunitasjalan2Avatar border
TS
komunitasjalan2
10 OBYEK WISATA UNIK DI INDONESIA
Banyak hal-hal unik di negeri kita ini seperti keajaiban alam dan khazanah budayanya. Keunikan ini pula yang bisa menjadi magnet untuk menarik kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Semakin unik, berbeda, bahkan mungkin satu-satunya, maka semakin besar pula kekuatan magnet tersebut.

Anugerah Pesona Indonesia yang diprakarsai oleh Kementrian Pariwisata Indonesia juga menjadikan keunikan suatu tempat sebagai salah satu kategori penghargaan yaitu Obyek Wisata Unik Terpopuler.

Sebelum kita ulik para nominatornya, diingatkan juga buat kamu ikut berpartisipasi memilih yang kamu favoritkan dalam ajang ini. Caranya denga voting di website anugerahpesonaindonesia.com atau ayojalanjalan.com serta bisa pula dengan mengirimkan SMS. Voting ini dibuka sejak awal Juni kemarin hingga akhir Oktober nanti.


1. Air Jin – Kab. Buru Selatan

Via burselkab.go.id

Namanya saja sudah unik, Air Jin. Meskipun namanya seram, namun nyatanya objek wisata ini justru akan membuat kamu tenang dan betah berlama-lama disana. Ini merupakan wisata alam berupa kucuran air yang keluar dari dalam sebuah lubang batu karang dan langsung ke lautan. Airnya yang berwarna toska jernih dengan rimbunnya pepohonan hijau sekitar menjadi pemandangan yang membuat Air Jin ini semakin memikat.

Selain itu, di atas Air Jin ini juga punya peninggalan datuk dan leluhur warga berupan bekas telapak kaki manusia raksasa. Masih ada juga potensi alam lain yaitu adanya 9 buah gua yang di dinding dalam guanyya terdapat lukisan manusia.

Lokasi objek wisata ini ialah di kaki Gunung Kapala Madan. Kabupaten Buru Selatan. Provinsi Maluku. Untuk menuju lokasi ini, pengunjung bisa langsung menuju Desa Biloro di Pulau Tomaho Kecamatan Kapala Madan. Setelanya perjalanan dilanjutkan dengan naik perahu atau speedboat menuju lokasi Air Jin dengan tarif sekitar Rp 300 ribuan perperahu.


2. Air Panas (Air Terjun) Semolon – Kab. Malinau

Via humasmalinau.go.id

Airnya yang bertingkat-tingkat seperti terasering adalah keunggulan dan keunikan dari Air Panas Semolon di Kecamatan Mentarang, Desa Paking, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara ini. Bagi kamu pemburu keunikan alam apalagi pecinta fotografi, maka memang Semolon ini adalah tujuan tepat.

Air Panas Semolon memang merupakan sumber air panas. Karena berbentuk undakan tangga, jadilah juga dikenal dengan sebutan air terjun. Bagi warga Kalimantan Utara khususnya, memang objek wisata ini sudah cukup dikenal. Apalagi sebagai sebuah sumber air panas, banyak orang meyakini dengan berendam disana akan menyembuhkan berbagai penyakit terutama penyakit kulit.

Berada di kawasan hutan yang masih sangat alami membuat Air Panas Semolon juga mempunyai pemandangan alam yang menarik. Kita seolah tengah melihat air terjun bertingkat dengan dikelilingi hijaunya pepohonan. Gemericik yang tenang juga menjadi penambah keeksotisan lokasi wisata alam unik satu ini.

Menariknya lagi, pengunjung yang mau menginap juga tersedia cottage yang khusus disiapkan. Kamu dan teman atau keluarga bisa merasakan langsung ketenangan hutan kalimantan dengan menginap di cottage ini. Dalam waktu dekat juga dinas pariwisata setempat akan membangun sejumlah fasilitas penunjang lain seperti outbond, playground, dan lain sebagainya.


3. Gua Jomblang – Kab. Gunung Kidul

via piknikasik.com

Unik dan Eksotik. Itulah dua kata yang bisa mewakili keindahan alam yang ada di Jetis Wetan, Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta ini. Namanya Gua Jomblang, sebuah gua vertikal yang sudah cukup dikenal bagi pecinta wisata alam. Tak salah jika gua di kawasan pegunungan Karst ini masuk dalam kategori Wisata Unik lantaran memang Gua Jomblang terbilang unik sebagai sebuah wisata alam.

Gua ini mempunyai mulut gua vertikal atau diatas dengan jarak antara mulut gua dengan dasar yang bervariasi namun paling dalam mencapai sekitar 80 meter. Karena alasan ini pula, pengunjung yang mau turun ke bawah ada baiknya memiliki kemampuan khusus dan tentunya bersama tim ahli yang memang ada disana.

Sebenarnya untuk masuk ke dalam gua ada empat jalur yang bisa dipilih. Pertama merupakan jalur termudah yang sering disebut VIP. Jalur yang bisa dipilih untuk mereka yang pertama kali mencoba ini akan melintasi tebing terjal 15 meter yang masih bisa ditapaki kaki, namun tentu tetap menggunakan tali pengaman. Setelahnya baru dengan meluncur dengan tali sejauh sekitar 20 meter. Sementara itu, ketiga jalur lainnya merupakan pilihan khusus untuk mereka yang memang sudah biasa melakukan olahraga ekstrem karena terbilang lebih sulit.

Meskipun tentunya melelahkan dan menegangkan, namun semua itu akan terbayar dengan pengalaman yang didapat. Setelah sampai di dasar gua, maka kamu akan merasakan sensasi berbeda. Bak disebuah hutan, meskipun di gua tetapi disekeliling dasar gua ini justru tetap ditumbuhi tanaman hijau. Hal yang paling menarik ialah saat ada cahaya matahari yang masuk, maka semburatnya akan masuk dari mulut gua ke dasar gua bak sebuah cahaya surga. Inilah fenomena yang paling diburu pengunjung. Tak hanya cantik dilihat mata, mencari momen terbaik dan hasil terbaik untuk dipotret juga menjadi incaran.

Jika kamu mau mengeskplore lebih jauh, kamu juga bisa menyusuri gua. Uniknya, lorong di gua ini terhubung dengan gua vertikal lainnya yaitu Gua Grubug yang berjarak sekitar 300 meter.

Tertarik untuk datang dan mencoba langsung pengalaman menuruni gua vertikal ini? Kamu bisa langsung menuju Gunung Kidul tepatnya di Jetis Wetan. Kamu bisa singgah dulu di rumah Kadus Jetis Wetan karena bisa menitipkan barang disana, lalu dilanjutkan dengan berjalan sekitar 3 km. Jauh memang karena harus melalui hutan.

Untuk masuk ke kawasan Gua Jomblang memang gratis, tetapi itu hanya sebatas mulut gua. Jika kamu mau turun, maka kamu harus ikut dalam paket wisata khusus. Tentunya ini karena perlu peralatan dan sedikit pelatihan untuk bisa masuk kedasar gua. Tarifnya sendiri cukup beragam tergantung jumlah peserta atau rombongan.


4. Lumpur Sidoarjo – Kab. Sidoarjo
Siapa yang tak tau dengan Lumpur Sidoarjo. Kawasan yang merupakan lokasi bencana semburan lumpur panas dari pengeboran milik Lapindo Brantas Inc. ini memang menjadi sebuah ironi. Terjadi sejak 2006 silam, lumpur yang merendam permukiman padat seluas 1500 hektar itu seolah tak ada solusi untuk menghentikan semburannya. Berbagai metode dan teknologi hingga hal-hal takhayul sempat dilakukan, tapi semua nihil.


Via cnnindonesia.com

Fenomena bencana yang memang terbilang tak biasa ini pada akhirnya membuat lokasi lumpur ini justru menarik perhatian sejak awal-awal terjadinya. Banyak orang yang malah sengaja datang untuk sekedar ingin tahu, seperti apa lautan lumpur itu bisa begitu dahsyatnya. Pada akhirnya, hal tersebut menjadi peluang. Alih-alih sebagai sebuah kawasan bencana, sekarang kawasan Lumpur Lapindo menjadi sebuah objek wisata yang unik.

Terlebih lagi ketika tahun 2014 lalu, seorang seniman asal Tegal bernama dadang justru menuangkan idenya dengan membuat patung dari bahan Lumpur Lapindo. Puluhan patung berbentuk orang yang nampak kesusahan itu menjadi gambaran penduduk kampung yang rumahnya terendam lumpur. Patung-patung itu diletakkan diatas lokasi lumpur yang mengering dan membuatnya menjadi begitu menarik. Sejak itulah warga sekitar membuka tempat wisata baru yang mereka namai Wisara Lumpur Lapindo.

Lokasi lumpur lapindo sendiri sangat mudah dituju karena berada di jalan penghubung Surabaya Malang. Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi atau bus untuk mencapainya. Karena sudah dikelola menjadi tempat wisata, ada retribusi yang harus pengunjung bayar. Untuk parkir kendaraan dan tiket masuk ialah sebesar Rp 15 ribu. Karena luas, kamu yang mau menuju pusat semburan, bisa menggunakan jasa ojek sebesar Rp 25 ribu rupiah. Memang harus menggunakan ojek karena untuk menuju lokasinya cukup berbahaya bagi orang biasa atau mereka yang tidak pengalaman.


5. Pasar Terapung Lok Baintan – Kab. Banjar

Via cumilebay.com

Pasar Terapung di Banjar, Kalimantan Selatan tentu sudah sangat kamu kenal. Ini adalah salah satu keunikan budaya yang dimiliki negeri kita yang harus dijaga. Di Kalimantan Sendiri sebenarnya Pasar Terapung yang dulu sangat terkenal ialah yang berada di Muara Kuin, anak Sungai Barito. Inilah Pasar Terapung alami yang legendaris karena sudah berusia ratusan tahun. Kalau kamu ingat brand iklan salah satu TV swasta tahun 90an, Pasar Terapung Muara Kuin inilah lokasinya. Namun sayang di tahun 2000an, pasar terapung ini meredup dan hilang pamor akibat turunnya pula pariwisata setempat. Beruntung dalam beberapa tahun lalu, terekspose kembali satu pasar terapung lain yang berhasil mengangkat kembali budaya pasar terapung Kalimantan Selatan. Itulah Pasar Terapung Lok Baintan di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Pasar terapung Lok Baintain berada di atas Sungai Martapura. Lokasinya memang diluar Kota Banjarmasin, namun justru itulah yang katanya membuat Pasra terapung ini lebih eksotis. Dari Kota Banjarmasin, wisatawan bisa naik perahu mesin khas dengan perjalanan sekitar 1 jam.

Selama perjalanan, pemandangan alam yang masih asri menjadi suguhan. Ditambah aktivitas warga tepi sungai juga menjadi atraksi yang menarik untuk dilihat. Selain via sungai, kamu juga bisa menuju lokasi melalui jalur darat. Jarak dari Kota Banjarmasin sekitar 10 km dan bisa dituju dengan kendaraan mobil maupun motor, namun perlu diingat bahwa jalannya kecil dan tidak sepenuhnya dalam kondisi baik. Arahnya ialah dari Banjarmasin menuju Jalan Veteran atau Jalan Martapura lama ke Pasar Sungai Lulut. Lalu kamu akan melihat jembatan kecil dengan ciri konstruksi atas berbentuk melengkung, lintasilah jembatan itu karena jika lurus justru kita akan menuju Kota Martapura. Setelah melalui jembatan, jalan lurus saja terus hingga sekitar 4 km dan bertemu pertigaan jalan di Desa Gudang Hiring atau di dekat SDN Gudang Hiring 2. Ambil jalan ke kiri dan terus hingga sekitar 1 km dan bertemu Jembatan Gantung Lok Baintan. Dibawah jembatan itulah Pasar Terapung berada.

Oh ya, perlu diingat juga bahwa Pasar Terapung berjalan di subuh sampai pagi hari. Datanglah sekitar jam 6 pagi untuk bisa menikmati suasana ini karena jika sudah jam 8 biasanya perahu-perahunya sudah mulai bergerak menyebar.


6. Patung Seribu Budha – Kota Tanjungpinang

Via travelingyuk.com

Kalau kamu mau mencari tempat wisata unik dan menarik, Patung Seribu Budha di Tanjungpinang, Kepulauan Riau memang sangat cocok untuk dipilih. Bayangkan saja di lapangan terbuka di sebuah bukit, terdapat 500 patung budha yang berjajar berdekatan. Menariknya lagi, patung-patung itu memiliki gaya yang berbeda-beda sehingga tidak membosankan untuk dilihat satu persatunya.

Kawasan bukit tempat keberadaan patung ini memang dirancang sebagai tempat ibadah. Mencapainya bisa menggunakan kendaraan roda empat. Arahnya ialah dari simpang tiga Batu 9, ambil jalan ke arah Kijang sampai melewati Lanud TNI AU. Tak jauh, kamu akan bertemu jalan Asia Afrika di sebelah kanan. Dari sana, hanya sekitar 2 menit, kamu akan sampai di gerbang vihara lokasi patung Seribu Budha. Nuansa gerbang begitu indah seolah kita berada di negeri Tiongkok. Patung Buddha raksasa yang tengah duduk juga menjadi objek menarik di depan Vihara.


7. Pulau Gunung Api Batutara – Kab. Lembata
Sudah pernah dengan dengan objek fenomena alam satu ini? Namanya Pulau Gunung Api Batutara (jika di peta namanya Pulau Komba) yang berada di perairan Laut Flores Kabupaten Lembata, NTT.. Untuk mencapainya, pengunjung bisa berangkat dari Pelabuhan Lewoleba Lembata. Sebaiknya untuk melihat keindahan fenomena alam gunung ini ialah saat gelap atau sesubuh mungkin. Biasanya wisatawan berangkat dari pelabuhan paling lama jam 2 dini hari karena pelayaran memakan waktu sekitar 3 jam. Kenapa subuh? Karena saat itulah cahaya semburan lava dari gunung api bisa dilihat lebih memukau.


Via indahnyalembata.tk

Pulau Gunung Batutara ini terbentuk dari gunung api yang masih aktif (stratovolcano). Hal yang menjadi spesial ialah gunung ini secara rutin mengeluarkan lava hampir setiap 20 menit sekali. Fenomena yang memang jarang ditemui di tempat lain.

Setelah melihat keindahan lava bak kembang api raksasa dan ketika pagi sudah tiba, wisatawan juga bisa melakukan penyelaman di perairan sekitar pulau. Atau jika tidak ikut menyelam, kamu juga bisa sekedar menepi di sisi pantai yang landai untuk merasakan langsung tanah Pulau Komba ini. Jangan kaget dan tetap hati-hati juga karena seperti yang sudah diungkap diatas bahwa gunung akan meletus mengeluarkan lava secara berkala.


8. Pulau Kakaban – Kab. Berau

Via kompasiana.com

Pulau Kakaban di Kalimantan Timur mempunyai keunikan berupa danau yang mengisi bagian tengah pulau seperti sebuah perairan yang terperangkap daratan. Air di danau ini meruapakan campuran dari air hujan yang turun serta rembesan air laut dari pori-pori tanah, karenanya Danau Kakaban ini membuat suatu habita endemik sendiri yang berbeda dari kebanyakan.

Satu jenis fauna khas dari Danau Kakaban ialah ubur-ubur yang terdiri atas 4 jenis ubur-ubur. Uniknya, jika ubur-ubur di lautan bersifat menyengat, maka ubur-ubur di Kakaban tidak menyengat. Ini diperkirakan karena evolusi yang terjadi ribuan tahun lalu akibat kondisi habitat yang terperangkap ditengah pulau. Karena tanpa sengatan, kamu bisa snorkeling atau diving di danau ini dengan aman.

Selain di Danau Kakaban, pengunjung juga bisa mengeksplore keindahan lain dari Pulau seluas 774,2 hektar ini. Alamnya yang masih hijau bisa menjadi pilihan selain juga menikmati perairan di sekitar pulau. Bahkan koral di perairan Kakaban ini dikatakan sebagai yang terbaik kedua di Indonesia setelah Raja Ampat.

Pulau Kakaban sendiri ialah salah satu pulau di Kepualaun Derawan, Kalimantan Timur. Untuk menujunya, kamu harus menggunakan kapal dari Dermaga Tanjung Batu dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.


9. Taman Wisata Batu Putih Tangkoko – Kota Bitung

Via sepasangsepatuhidup.blogspot.com

Kota Bitung di Sulawesi Utara ternyata juga punya objek wisata alam yang menarik dan unik yaitu Taman Wisata Batu Putih Tangkoko. Taman Wisata Alam berupa hutan alam ini menjadi habitat bagi Tarsius, hewan ikon Sulawesi Utara, dan Yaki, monyet hitam endemik Sulawesi. Kedua hewan asli Tanah Celebes inilah yang menjadi daya tarik utama dari Taman Wisata Alam (TWA) yang berada di dalam Taman Nasional Tangkoko ini.

Lokasi TWA Batu Putih berada di Kelurahan Batu Putih Bawah, Kecamatan Ranowulu, sekitar 20 km dari pusat Kota Bitung atau sekitar 60 km dari Kota Manado.

Jika kamu ingin mengeksplore TWA Batu Putih ini, perlu menggunakan jasa pemandu yang memang sudah siap oleh pihak pengelola. Pemandu atau guide memang sangat penting selain agar tidak tersesat di hutan, juga untuk mempermudah menemukan lokasi untuk melihat Yaki ataupun Tarsius. Untuk mempermudah, pengelola sudah menyiapkan tiga paket wisata yang bisa dipilih wisatawan yaitu Short Trip, Midle Trip, dan Long trip. Ketiganya tentu dibedakan berdasar jangka waktu yang pengunjung bisa lakukan.


10. Telaga Biru – Kab. Merangin

Via jambidaily.com

Kejernihan air tidak hanya ada di laut lepas. Nyatanya, di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, ada danau kecil atau telaga yang airnya begitu jernih bak kaca. Padahal lokasinya berada di dalam hutan lebat.

Berada di daerah ketinggian sekitar Gunung Masurai, sumber air Telaga Biru berasal dari bawah tanah. Dengan diameter sekitar 20 meter dan kedalaman yang belum diketahui, air tanah ini memang nampak begitu biru jernih yang membuatnya kontras dengan alam sekitarnya yang didominasi warna hijau. Sebenarnya di Jambi ada satu lagi kembaran Telaga Biru di Merangin ini yaitu Danau Kaco di Kerinci. Keduanya bisa dikatakan sangat mirip, bedanya hanya dari sumber airnya saja karena Danau kaco di Kerinci sumber airnya dari aliran sungai kecil yang langsung menuju danau.

SUMBER
0
2.4K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.