Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

romeorabunAvatar border
TS
romeorabun
Studi: Narsis = Nggak Bahagia dengan Penampilan Sendiri


Banyak yang berpikir kalau orang yang narsis berarti dia sangat membanggakan dirinya. Atau dia adalah orang yang sangat percaya diri dan merasa dirinya sangat sempurna. Padahal ternyata berkebalikan lho GanSis. Well, setidaknya itu yang ditemukan oleh peneliti dari University of Graz di Austria.

Sebelum masuk ke situ, kita perlu tahu dulu nih. Apa sih Narsisisme itu?

Narsisisme seringkali dianggap sebagai tindakan ketika seseorang berlebihan dalam mengagumi dirinya sendiri. Nah dari luar, orang ini mungkin kelihatan sangat puas terhadap penampilannya. Tapi di dalam belum tentu.

emoticon-Cool

Penelitian yang dilakukan di Austria itu mengungkapkan, orang yang punya sifat narsis justru mengalami penderitaan emosional saat melihat fotonya sendiri.

Lho?

Sekitar 600 orang jadi sampel penelitian tim dari University of Graz. Di situ mereka diminta menjawab pertanyaan Tes Kepribadian Narsistik (NPI). Pertanyaan-pertanyaan di dalam tes itu kayak semacem "Saya pikir saya adalah orang istimewa" atau "Saya tidak lebih baik atau lebih buruk dari kebanyakan orang".

Para peserta juga diminta untuk mengamati foto mereka sendiri, lalu foto teman-teman dekat mereka, juga foto orang asing. Di saat yang sama, peneliti memindai aktivitas otak yang sedang terjadi saat mengamati foto-foto itu dengan MRI. Hasilnya?

Ada peningkatan aktivitas otak di sisi atas dan bawah anterior cingulate cortex (ACC), bagian yang terkait pengolahan materi negatif ketika seorang pria yang masuk kategori narsisisme tinggi melihat fotonya sendiri. Hasl ini menunjukkan kalau orang yang narsis akut juga punya pergulatan dengan penilaian negatif terhadap diri mereka sendiri di tingkat bawah sadar.



Bantahan Dari Peneliti Lain

Penelitian soal narsisisme ini kemudian mendapat kritikan dari beberapa peneliti lain. Alasannya, masih ada ketergatasan dalam jumlah sampel dan hubungan narsisisme dengan aktivitas otak yang tidak ditemukan pada responden wanita.

Makanya masih butuh validasi lebih lanjut soal penelitian ini. Meski sudah diterbtkan di jurnal Scientific Report.

"Kami berpikir bahwa penelitian kami dapat membantu meningkatkan kesadaran bahwa narsisis tidak sekadar orang yang 'jahat' saja, tetapi narsisisme itu adalah cara untuk mengekspresikan konflik dengan keyakinan dan perasaan yang terkait dengan diri sendiri," kata Emanuel Jauk, kepala tim peneliti.

Intinya sih jangan narsis berlebihan ya GanSis. Nggak sehat jiwanya.

emoticon-Cool

Sumber.

0
7.7K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.