Kondisi gedung SD Negeri 2 Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng, mendadak ramai diperbincangkan publik.
Meski berstatus negeri, sekolah itu gedungnya membikin siapa pun melihatnya mengelus dada. Menyedihkan sekali.
Gedung sekolah itu berantai alami alias tanah, tanpa dinding. Namun masih ada murid dan guru yang senantiasa melakukan proses belajar mengajar.
Gedung SD Negeri itu hanya satu ruangan besar. Disekat menjadi empat menggunakan bambu. Bukan dinding. Hanya bilahan bambu sebagai pembatas yang ditata rapi.
Kondisi serba terbatas itu membuat murid SD belajar mengajar bergantian.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim Bima Ekwardana mengatakan, pihaknya sudah memeriksa langsung keberadaan sekolah tersebut.
Ia awalnya mendapatkan informasi dari warga ada sekolah hanya memiliki satu ruangan, apalagi itu sekolah negeri.
Setelah dilakukan pengecekan memang sekolah tersebut memiliki satu ruangan saja, tetapi dibagi menjadi empat.
“Jumlah peserta didiknya sebanyak 31 murid, mereka belajar bersama-sama dalam satu ruangan. Hanya terpisah dengan sekat yang menggunakan kayu dan bambu, itupun tidak menutup rapat sehingga bisa terlihat satu dan lainnya,”katanya, seperti diberitakan Kalteng Pos (Jawa Pos Group).
Ia merasa dengan kondisi seperti ini memang tidak layak untuk para murid mengenyam pendidikan dasar.
Bima meyakini peserta didik tidak nyaman dalam proses belajar. Selain menampung keluhan guru, pihaknya juga bakal mengusulkannya ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 terkait pembangunan ruang kelas.
"Kami akan segera mengusulkan sehingga sekolah ini bisa segera mendapatkan bantuan dengan membangun ruang kelas. Semoga apa yang dilakukan saat ini oleh para guru maupun siswa tetap bersemangat menunggu kelasnya dibangun,” ujarnya.