Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

komunitasjalan2Avatar border
TS
komunitasjalan2
10 DATARAN TINGGI TERPOPULER DI INDONESIA
Alam Indonesia yang beragam konturnya membuat negeri ini memiliki variasi lanskap untuk dinikmati. Kamu yang suka wisata alam baik itu bawah laut, pantai, lembah, hingga pegunungan tak perlu jauh mencari kebelahan bumi lain, karena semuanya sudah ada di pertiwi ini, bahkan sudah sangat diakui oleh dunia keindahannya.

Terkhusus untuk kamu pecinta wisata dataran tinggi, mungkin 10 nominator yang masuk dalam kategori Dataran Tinggi Terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia 2017 bisa menjadi referensi. Bahkan bisa dikatakan ke 10 nominatornya adalah lokasi-lokasi tengah populer selain Dieng misalkan yang memang sudah lama dikenal. Kira-kira dimana saja? Pernahkah kamu ke salah satu atau beberapanya?


1. Bukit Kelam – Kab. Sintang
Kalau di Australia ada Ayers Rock, maka Indonesia punya Bukit Kelam. Ya, Bukit Kelam sama halnya dengan Ayers Rock Australia yang terkenal itu. Keduanya sama-sama merupakan batu monolit raksasa. Bedanya, Ayers Rock sudah dikenal mendunia, sedangkan Bukit Kelam belum sepopuler itu bahkan bagi orang Indonesia sendiri, padahal Bukit Kelam punya dimensi lebih besar.


Via telusurindonesia.com

Bukit Kelam berada di Kecamatan Kelam Permai, sekitar 20 km dari pusat Kota Sintang, atau sekitar 395 km dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Batu raksasa ini membentang dari barat ke timur diantara dua sungai besar yaitu Sungai Melawi dan Sungai Kapuas.

Bukit ini yang tinggi membuatnya bisa dilihat dari berbagai wilayah sekitar. Menariknya setiap sudut pandang akan memberikan pemandangan bentuk bukit yang berbeda. Jika kamu punya waktu dan tenaga lebih, tak ada salahnya juga untuk izin mendaki keatas bukit dengan membayar retiribusi sebesar Rp 20 ribu saja. Jalur pendakiannya tidak begitu sulit dan bisa ditempuh sekitar 4-5 jam. Bahkan disisi barat juga sudah disediakan tangga besi yang memiliki kemiringan hingga 90 derajat. Camping diatas buktipun dimungkinkan asalkan tentunya menyiapkan perbekalan. Apalagi suhu diatas bukit saat malam bisa mencapai hanya 10 derajat celcius.


2. Bukit Khayangan – Kota Sungai Penuh
Jika kamu berlibur ke Jambi, sempatkan pula mendatangi Kerinci sebagai satu destinasi wisata alam populer. Di Kerinci tepatnya di Kota Sungai Penuh, kamu juga harus menyempatkan untuk menuju Bukit Khayangan.


Pemandangan Berkabut dari Bukit Khayangan (Foto Disparbud Kota Sungai Penuh)

Bukit Khayangan berada di Selatan Kota Sungai Penuh yaitu Desa Renah Kayu Ambun. Perjalanan menuju gerbang wisata Bukit Kayangan tidaklah sulit karena jalannya sudah beraspal dan bisa ditempuh dengan motor atau mobil dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Sungai Penuh.

Bukit Khayangan sendiri menjadi satu rangkaian dari bukit barisan. Tak perlu diragukan lagi, kondisi ini membuat pemandangan alam yang terlihat dari atas bukit adalah pemandangan perbukitan yang berbaris-baris dan berlapis-lapis. Dalam kondisi cuaca cerah, pemandangan permukiman warga diantara hijaunya alam bisa dilihat dari atas bukit. Tetapi saat cuaca berkabutpun, keeskotisan pemandanganya juga tak kalah menakjubkan. Kita bak berada di atas awan dimana perbukitan seolah menerobos tebalnya kabut. Mungkin ini juga alasan bukit ini disebut Khayangan karena kita seolah berada di atas khayangan.

Sebagaimana layaknya puncak bukit, Bukit Khayangan juga menjadi lokasi terbaik melihat sunrise. Karenanya kalian bisa datang sesubuh mungkin kepuncaknya atau jika perlu juga bisa camping disana.


3. Bukit Seribu Bintang – Kab. Kuningan
Memandangi alam dari ketinggian memang suatu pengalaman yamg menarik. Tak heran jika ada saja spot panorama ketinggian baru yang tereksplore. Seperti yang ada di Kabupaten Kuningan ini. Namanya Bukit Seribu Bintang yang baru resmi dibuka pertengahan tahun 2016 lalu.


via ngadem.com

Bukit Seribu Bintang adalah tempat terbaik menikmati pemandangan alam dengan latar Gunung Cermai. Menikmati panorama ini sangat cocok untuk menginap disana. Hal ini karena pemandangan terbaik ialah saat malam dan pagi hari. Fasilitas camping groundpun memang sudah tersedia disana sehingga tak perlu ragu dan repot.

Selain itu, fasilitas lain yang tersedia ialah seperti Taman Edelweiss, gardu pandang, gazebo, dan lainnya, Fasilitas pendukung juga disediakan seperti lahan parkir, toilet, warung makan dan termasuk penginapan untuk memberi kenyamanan pengunjung.

Harga tiket masuk Bukit Seribu Bintang memang terbilang tinggi dibanding objek wisata alam lain. Pengelola mematok tarif Rp 50 ribu untuk anak sekolah TK sampai SMP, Rp 75 ribu untuk anak sekolah SMA dan Mahasiswa, sedangkan untuk umum sebesar Rp 100 ribu. Harga yang tinggi memang tetapi cukup sebanding dengan pemandangan dan fasilitasnya. Apalagi memang untuk menuju lokasi harus menggunakan mobil offroad.

Bukit diketinggian sekitar 1000 mdpl ini sendiri berada di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pesawahan, Kabupaten Kuningan. Letaknya sekitar 9 km dari Wisata Batuluhur. Seperti yang sudah dikatakan diatas, untuk menuju lokasi ini harus menggunakan mobil 4WD atau mobil offroad lantaran kondisi jalan yang ekstrem memasuki wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai. Fasilitas mobil ini disediakan pengelola dari mulai lokasi pembelian tiket masuk Bukit Seribu Bintang di Batuluhur. Waktu tempuh perjalanan offroad ini sendiri ialah sekitar 40 sampai 60 menit.


4. Bukit Ngade Danau Laguna – Kota Ternate
Satu lagi lokasi yang tengah hits di Ternater terkhusus bagi kawula muda yang sengaja berburu lokasi selfie. Lokasi itu ialah sebuah Bukit yang berada di tepi Danau Laguna, Kota Ternate. Bukit bernama Ngade itu memang menjadi spot terbaik untuk menikmati pemandangan alam terutama panorama Danau Laguna dari ketinggian.


Via http://travellersindo.blogspot.co.id

Untuk bisa sampai di Bukit Ngade tidak sulit karena hanya berjarak sekitar 8 km dari pusat Kota Ternate dan bisa dituju dengan kendaraan roa dua atau empat sekitar 20 menit saja. Alamat persisnya ialah di Desa Ngade, Kelurahan Fitu, Kota Ternate. Sebelum masuk ke kawasan bukit, pengunjung harus membayar tiket masuk yang hanya sebesar Rp 3 ribu saja.

Keunggulan dari pemandangan Bukit Ngade ini ialah karena dari sana pengunjung bisa melihat Danau Laguna, laut, dan gunung. Ya, Danau Laguna sendiri memang sebagaimana namanya menjadi laguna dari air laut. Danau dan laut hanya terpisahkan sedikit daratan yang merupakan jalan raya. Pemandangan Gunung sendiri berasal dari Pulau Maitara dan Pulau Tidore yang berada di seberang laut. Panorama lanskap yang memang unik. Apalagi sekarang sudah dibuat sebuah dek pandang dari kayu yang menjorok di atas tebing. Disanalah spot terbaik untuk berfoto dan dari sana pula Bukit Ngade ini terkenal lantaran postingan foto dari para pengunjung yang setiap harinya bisa ratusan orang yang datang.


5. Gunung Daik – Kab. Lingga
Kalau kamu orang Kepulauan Riau atau mau wisata ke Kepulauan Riau, coba mampir ke Kabupaten Lingga. Kabupaten yang terdiri atas beberapa pulau ini punya satu objek wisata yang kini namanya mulai dikenal luas sebagai destinasi wisata andalan yaitu Gunung Daik.


Tampak dari kejauhan tiga puncak Gunung Daik Via awalinfo.blogspot.com

Berada di Pulau Lingga, Gunung Daik sebenarnya sudah sangat melegenda di tanah Melayu. Bahkan nama gunung ini digunakan dalam salah satu pantun terkenal Melayu yang syairnya sebagai berikut : “Pulau Pandan jauh di tengah, Gunung Daik bercabang tiga, Hancur badan dikandung tanah, Budi baik dikenang juga”. Bagaimana? Tidak asing kan dengan isi pantunnya?

Seperti isi pantun itu, Gunung Daik memang bercabang tiga yaitu puncaknya. Gunung setinggi 1.165 mdpl ini memiliki tiga puncak yaitu Puncak Gunung Daik, Gunung Pejantan, dan Gunung Cindai Menangis. Bagaimana terjadinya tiga puncak ini juga yang akhirnya menjadi misteri dikalangan warga sekitar. Cerita-cerita legendapun hadir dikalangan masyarakat.

Untuk menuju Pulau Lingga, aksesnya ialah via Pulau Bintan di Pelabuhan Kota Tanjung Pinang. Kapal cepat menuju Lingga sendiri hanya tersedia pagi dan siang hari dengan pelayaran sekitar 4 jam. Pelabuhan tempat kapal bersandar di Pulau Lingga ialah Pelabuhan Tanjung Buton. Dari sana, kalian bisa menggunakan ojek atau menyewa kendaraan untuk bisa menuju pusat kota.


Pemandangan Kota Daik berlatar Gunung Daik via bestahumendala.blogspot.co.id

Jika kamu tertarik untuk mendaki, ada baiknya kamu mengunjungi dulu Museum Mini Linggam Cahaya Daik-Lingga. Disana kalian bisa mendapat informasi seputar pendakian gunung termasuk untuk meminta izin mendaki dan juga mencari pemandu. Pendakian ke Gunung Daik sebaiknya ditemani pemandu karena treknya yang masih sangat alami. Meskipun tidak begitu tinggi, rute dan kondisi alam di sana terbilang ekstrem untuk pendaki apalagi yang bukan berpengalaman.

Perlu juga diketahui bahwa sampai saat hanya ada satu tim yang tercatat berhasil sampai di puncak gunung, itupun oleh Bule di tahun 1998. Setelah itu, tidak ada lagi yang benar-benar berhasil sampai ke puncak dengan banyak alasan terutama kondisi alam yang tidak memungkinkan. Biasanya titik tertinggi yang bisa dicapai pendaki ialah di area bernama Kandang Babi. Setelahnya, jalurnya sangat ekstrem mencapai kemiringan 90 derajat. Itulah Gunung Daik yang mungkin bagi pendaki profesional nampak kecil hanya 1.165 mdpl, tapi nyatanya sulit ditaklukkan.


6. Gunung Tambora – Kab. Dompu
Nama Gunung Tambora memang sudah sangat dikenal. Bahkan gunung ini pernah meletus dahsyat tahun 1815 yang dampak setelahnya bahkan dirasakan hingga keberbagai belahan dunia dalam beberapa tahun karena adanya perubahan iklim dunia akibat debu yang dihasilkan


via http://blog.cozmeed.com

Pesona Gunung Tambora memang menarik. Tak hanya soal sejarah letusannya yang berdampak ke banyak hal, tetapi juga lantaran keindahan dari gunung itu sendiri. Tak heran jika akhirnya banyak pendaki yang berusaha untuk menaklukkan puncaknya di ketinggian 2.850 mdpl.

Gunung di Pulau Sumbawa ini menggoda untuk didaku salah satunya karena kawah atau kaldera besar di puncaknya. Kaldera ini bahkan memiliki diameter mencapai 7 km dengan kedalaman hampir 1 km. Terbayang betapa menakjubkanya pemandangan di atas puncak tersebut.

Bagi pendaki, ada dua jalur yang bisa dipilih. Pertama dari Desa Doro Mboha di sisi tenggara, dan kedua dari Desa Pancasila di sisi barat laut. Umumnya jalur Desa Pancasila lebih banyak digunakan oleh pendaki lantaran dianggap lebih mudah. Untuk menuju Desa Pancasila sendiri memang akan lebih mudah jika menyewa kendaraan. Dari Bima perjalanan memakan waktu sekitar 6-7 jam. Tapi jika tidak menggunakan kendaraan pribadi, kamu juga bisa naik bus jurusan Dompu, lalu dilanjutkan naik bus ke Calabai dan terakhir dilanjutkan dengan naik ojek ke Desa Pancasila.


7. Kalibiru – Kab. Kulon Progo

Via tempatwisatajogja.net

Wisata alam Kaliburu di Kulon Progo, Yogyakarta namanya memang sudah cukup populer setidaknya beberapa tahun belakang. Boomingnya Kaliburu tak lain tak bukan juga karena postingan di media sosial oleh para pengunjung. Spot yang sangat hits di awalnya ialah menara pandang seperti rumah pohon yang menghadap langsung dengan lanskap hijau, perbukitan, dan danau. Untuk bisa berfoto disana, pengunjung cukup membayar Rp 10.000 perorang. Tetapi untuk bisa mendapat foto dilokasi hits tersebut, pengunjung harus sabar antri bahkan mungkin bisa berjam-jam terutama saat liburan.

Sebenarnya ada satu lagi menara pandang pohon yang ada. Letaknya justru lebih di atas. Tetapi ini dikelola oleh pihak Outbond sehingga yang bisa kesana ialah pengunjung yang mau outbond berupa jembatan gantung dan flying fox. Biayanya sebesar Rp 35 ribu sudah termasuk outbond dan tentunya foto di menara pandang itu. Biasanya, lokasi ini lebih sepi sehingga tidak perlu mengantri lama.

Untuk menuju Kalibiru tidak sulit karena sudah sangat terkenal. Dari Jogja, kamu bisa ikuti jalur menuju Wetas lalu Waduk Sermo atau dari Jogja ke Sentolo lalu Waduh Sermo.


8. Malino – Kab. Gowa
Malino dikenal sebagai wisata dataran tinggi atau pegunungan ala Sulawesi Selatan. Malino yang berudara sejuk khas dataran tinggi ini memiliki banyak lokasi wisata menarik seperti hutan pinus, air terjun, kebun teh, lereng pegunungan, Lembah Biru, dan bahkan bungker peninggalan Jepang.


Via makassar.tribunnews.com

Satu kawasan wajib ketika ke Malino sendiri ialah wisata kebun teh yang dikelola korporasi Malino Highland. Untuk masuk ke kawasan perkebunan seluas 200 hektar tersebut pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp 50.000. Pengunjung tidak hanya bisa menikmati udara sejuk dengan pemandangan lanskap yang indah, tetapi juga bisa menikmati teh hijau khas Malino di satu cafe yang ada di tengah perkebunan teh. Selain itu, ada juga aktivitas memetik bunga di area kebun bunga yang ada disana. Ya, Malino juga menjuluki diri sebagai Kota Bunga lantaran banyak bunga yang bisa dikembangkan disana.

Malino sendiri berada di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, sekitar 90 km dari Kota Makassar. Perjalanan dari Makassar menuju Malino tidak sulit dan berat karena kondisi jalan yang sudah sangat baik. Hanya saja kehati-hatian harus tetap dijaga lantaran sebagai kawasan dataran tinggi, tentu jalan menuju Malino adalah tanjakan dengan banyak tikungan.


9. Mamullu – Kab. Mamasa

Via amp.kaskus.co.id

Provinsi Sulawesi Barat punya satu lokasi wisata yang patut diperhitungkan. Letaknya di Kabupaten Mamasa yang memang dikenal dan dicanangkan sebagai Kota Wisata Sulbar. Salah satu lokasi terbaik yang dimiliki Mamasa ialah di Desa Mamullu, Kecamatan Pana. Desa ini dikenal sebagai ‘Negeri di atas awan’ nya Mamasa.

Sayangnya untuk menuju Mamullu jalannya tidak begitu mulus. Namun begitu, pemandangan alam yang tersaji akan jauh lebih menggoda. Kamu bisa menuju ke salah satu perbukitan yang ada disana dan bisa melihat pemandangan alam luas pegunungan. Selain itu, saat berkabut apalagi pagi, pemandangan hamparan kabut dibawah bukit akan membuat istilah Negeri di atas awan itu benar-benar nyata.


10. Puncak Rembangan – Kab. Jember

Via wisatajatim.com

Puncak Rembangan menjadi salah satu wisata andalan yang tengah populer di Jember. Ya, ternyata Jember juga punya dataran tinggi yang memiliki pesona alam yang memukau. Lokasi ini sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga atau teman. Cuacanya yang sejuk di ketinggian sekitar 650 mdpl tentu menjadi alasan tepat untuk datang kesini. Apalagi lokasinya yang mudah dijamgkau, hanya sekitar 15 km saja di utara Kota Jember.

Puncak Rembangan sebenarnya sudah ada di era Belanda. Tetapi memang namanya baru mulai hits lagi beberapa tahun belakang. Ditambah dengan semakin banyaknya fasilitas yang dibangun termasuk perkebunan buah yang dibuka untuk umum, jadilah Puncak Rembangan menjadi favorit warga Jember dan sekitarnya.

Pemandangan puncak Rembangan juga sangat menjanjikan saat malam hari. Dari sini, kemerlap lampu Kota Jember bisa jelas terlihat. Ketika subuh mulai datang, sunrise juga menjadi hal yang patut dilihat.

SUMBER
0
24.1K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.