F-16 Falcon Fighting merupakan Pesawat Tempur Produksi Lockheed Martin asal Amerika Serikat.

Tetapi milik Israel berbeda dari yg dimiliki oleh AS dan Negara-Negara Pembeli Lainnya.

Setelah Israel membeli dari AS Pada Tahun 1980.

Melalui Perusahaan Teknologi Israel IAI dan Elbit Systems.

Ilmuwan Israel kemudian mengoprek dan mengutak-atik Avionik, Sistem Elekctronic, Rentangan Sayap, Persenjataan, Radar dan Sistem Perlindungan diri Self-Protection menjadikan Pesawat tempur tersebut Varian berbeda. Yaitu F-16 A/B Netz, F-16C/D Barak dan F-16I Sufa.



Dalam Catatan Lembaran Sejarah.

Pesawat F-16 milik Israel merupakan Penyerang Serangan Jarak Jauh.

(Pernah Terbang Sejauh 3.218 Km Pulang Pergi dalam Sehari dgn Tambahan Cadangan Bahan Bakar melalui Pesawat Tanker Udara).

Serangan Jarak Jauh Tersebut di Tujukan untuk menyerang atau membom Basis Reactor & Penyimpanan Rudal Scud Era Saddam Hussein di Osirak, Irak. Pada Tanggal 7 Juni 1981.

F-16 milik Israel juga mencatat rekor kemenangan membunuh 40 Pesawat tempur milik Suriah dari berbagai Tipe Jenis Mikoyan Gurevich MiG-21, MiG-23, dan Sukhoi Su-17 buatan Rusia.

Suriah dan Israel memang sejak lama ngga bisa akur.

hingga saat thread ini ditulis kepada anda. kedua negara tetap dalam status Perang.

F-16 Israel Setelah Menjalani Kehidupan selama 37 Tahun.

Kini, Sudah Mulai digantikan.

Pemerintah Israel Telah membuka Pintu Lowongan bagi Negara-Negara lain yg berminat membeli F-16 Bekas/Hibah milik IAF. (Israel Air Force). (Belum Termasuk Paket Senjata).



Belum diketahui.

Apakah membeli Pesawat ini. uangnya bisa dengan Barter Kerupuk, Kopi, karet, Kelapa Sawit, dan komoditas lainnya dll.

Jika ngga ada Negara Pembeli yg berminat.

Seperti Kisah Malang Proses Pesawat Tempur Skyhawk dan Alat-Alat Kendaraan Berat Militer Israel lainnya yg Tak Laku di Jual.

Maka di Pastikan F-16 dilelehkan, dibakar, dan diremukkan oleh mesin penghancur untuk didaur ulang sebagai Besi Tua.



Kecuali Pesawat F-16 Bernomor Punggung 107. Di Simpan Rapi di Museum Hatzerim, Israel. Karena memegang rekor membunuh 6 Pesawat dan 1 Helikopter milik Suriah.

Tak Hanya menggantikan F-16. Israel juga mulai menggantikan Pesawat patroli maritim lautan IAI Sea Scan dengan Pesawat Robot Tanpa Awak Heron 1 (Shoval).

Shaul Shahar mengatakan :

Drone Heron 1 telah membuktikan kemampuaannya untuk melakukan misi patroli lautan maritim jangka panjang dan tahan lama.

Berkat Fitur unik dan muatan yg ditingkatkan. Heron 1 memberikan solusi yang lebih baik untuk misi patroli maritim daripada yang ada saat ini.

Model Maritim Heron 1 terdiri dari muatan elektro optik maju, MOSP yang dibuat oleh divisi TAMAM IAI dan Radar Pengawasan Angkatan Laut yang ringan dibuat oleh ELTA.



Heron 1 mampu terbang selama 45 Jam Terus menerus Tanpa isi Bahan Bakar.

Berkecepatan 207 Km/Jam, Mampu Terbang Sejauh 350 Km dari Pusat GCS (Ground Control Station) dan Mampu membawa Perlengkapan Seberat 250 Kg.

Pesawat Tanpa Awak ini dirancang untuk melindungi perbatasan angkatan laut dan infrastruktur strategi yg berada di laut.

Kebal terhadap Badai Laut dan memiliki kemampuan pengumpulan data intelijen real-time, Target Laser yg Akurat, dan Bertindak sebagai Pemberi Peringatan Awal dan Indetifikasi Pembesaran Video + Foto secara mendetail terhadap objek mencurigakan yang melakukan pelanggaran aktivitas di laut.

Sebagai Informasi.

Pada Tahun 2017. Israel memiliki 100 unit Pesawat Drone. Kebanyakan Terdiri dari Jenis Heron dan Hermes.