Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

trimbel6288Avatar border
TS
trimbel6288
TEMBOK MASA DEPAN MAMPU PRODUKSI LISTRIK


Sejak lebih dari 3 milyar tahun dengan bantuan pigmen warna klorofil, tanaman berdaun hijau mengubah cahaya melalui fotosintesa menjadi energi kimia. Inilah basis bagi kehidupan di bumi yakni produksi energi yang bebas polusi.



Hal tersebut menginspirasi para ilmuwan untuk meniru proses tersebut. Tim arsitek, ilmuwan, designer dan ilmuwan teknologi nano mengembangkan bahan bangunan yang berfungsi sebagai sel fotovoltaik dan mengubah energi matahari menjadi energi listrik.

Pertama – tema membuat beton yang bersifat konduktor. Grafit ditambahkan saat pembuatan beton ini agar memiliki kemampuan menghantar listrik. Beton yang sudah kering dapat dipakai sebagai kutub positif (+) dan kutub negatif (-) agar dapat menghantarkan elektron.



Beton ini terlihat seperti beton biasa. Keistimewaannya adalah sensitifitasnya terhadap sentuhan. Sensitifitas sentuhan ini muncul setelah membuat beton ini bersifat konduktif. Beton konduktif ini merupakan elemen dasar sel tenaga surya.

Setelah beton dicetak kemudian disemprotkan berbagai lapisan cat tipis pada beton tersebut untuk mengaktifkan beton agar bisa menghasilkan energi. Dan hasilnya disebut sel surya pigmen warna yang menghasilkan sel listrik tenaga surya berbasis fotosintesa.
Faktor penentunya adalah urutan pelapisan cat yang amat tipis. Jika dikombinasikan dengan tepat lapisan warna tersebut akan menciptakan efek sel fotovoltaik. Dimana ada pigmen klorofil dalam sistem lapisan tersebut. Ketika sinar matahari mengenai pigmen warna ini elektron akan dilepaskan.

Untuk mengoptimalkan sel surya berbasis pigmen warna dilakukan pengukuran jangka panjang di laboratorium

Sebuah lempengan sel surya hanya mengaktifkan beberapa ratus mili volt. Jika cahaya yang jatuh ke sel surya tertutupi tegangan turun drastis. Dan tegangan akan kembali meningkat ketika cahaya menyinari sel surya lagi. Efisiensi sel surya saat ini hanya 2% tetapi tetap berguna.

Beton sel surya buatan ini sangat menarik karena mudah diproduksi dan ramah lingkungan. Serta dapat diterapkan dalam bidang yang luas. Dapat kita bayangkan perspektifnya, semua permukaan datar di sebuah kota dapat menghasilkan listrik. Semakin banyak sel surya yang diterapkan di dinding rumah lebih banyak listrik yang dapat diproduksi. Oleh karena itu, sel sel surya harus terkoneksi dan dijadikan panel. Dalam kondisi ideal setiap meter persegi permukaan bisa menghasilkan 20 volt listrik.



Sel tunggal tidak bisa memproduksi listrik. Sel – sel harus dikoneksikan dan dibuat modul. Beberapa sel akan membentuk sebuah panel. Sel – sel terhubung dengan kabel baik terhubung secara seri maupun secara pararel. Lewat kabel tersebut, konsumen bisa menghubungkan peralatan rumah tangga mereka misalnya lampu pijar, tv atau kulkas.

Pada beton interkoneksitas diantara sel – sel surya itu tersembunyi dalam lapisan cat. Visi para peneliti dalam waktu 5 tahun sel surya pigmen warna dapat diproduksi masal secara industrial. Baik sebagai bahan bangunan baru maupun ditambahkan pada bangunan yang sudah ada.

Sumber : laporan inovator https//:dw.de/indonesia/inovator
0
25.3K
111
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.