zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Warga Tionghoa Glodok Adakan Tradisi Beri Makan Hantu Kelaparan

SUDAH turun-temuran warga Tionghoa di Glodok adakan tradisi beri makan hantu kelaparan atau cioko. Tujuannya supaya arwahnya bisa lahir bahagia.

Di Vihara Bio Fat Cu Kung, Jalan Kemenangan VIII, Glodok, Jakarta, warga Tionghoa telah bersiap adakan tradisi beri makan hantu kelaparan atau cioko. Bertujuan memberikan pelimpahan jasa kepada makhluk halus atau arwah.

Mia, pengurus Vihara Bio Fat Cu Kong, mengatakan, festival hantu kelaparan, bisa juga disebut cioko atau ulambana adalah sebuah tradisi dalam kebudayaan Tionghoa. Memberikan makan arwah supaya bisa terlahir di alam bahagia atau menikmati makanan yang disediakan. Biasanya perayaan ini jatuh pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan Imlek.

Maka dari itu, sambungnya, bulan ke-7 Imlek juga dikenal sebagai Bulan Hantu atau Chinese Ghost Month. Ada kepercayaan bahwa dalam kurun waktu satu bulan ini, pintu alam baka terbuka dan hantu-hantu di dalamnya dapat bersuka ria berpesiar ke alam manusia.

“Sehingga pada pertengahan bulan 7 diadakan perayaan dan sembahyang sebagai penghormatan kepada hantu-hantu tersebut,” katanya kepada Indochinatown.com, Kamis, 31 Agustus 2017.

Mia menambahkan, beragam kegiatan dilakukan di antaranya mendoakan leluhur, menyuguhkan makanan, membakar uang yang menyerupai kertas yang di bentuk seperti perahu. “Umat yang hadir pada Rabu (30 Agustus 2017) sekitar 50 orang. Datang dari kalangan masyarakat sekitar dan beberapa umat vihara.”

Ia menjelaskan tradisi ini sebenarnya warisan dari masyarakat agraris pada zaman dahulu. Bermula dari penghormatan kepada leluhur serta dewa-dewa, supaya panen yang biasanya jatuh di musim gugur dapat terberkati dan berlimpah.

“Adanya pengaruh Buddhisme memunculkan kepercayaan mengenai hantu-hantu kelaparan (makhluk preta). Perlu dijamu pada masa kehadiran mereka di dunia manusia.”

“Harapan ke depan dengan adanya acara ini, kami berharap generasi muda tetap melanjutkan sembahyang cioko. Sebagai bentuk perhatian dan hormat bagi para leluhur. Serta sebagai bentuk empati terhadap mereka yang terlahir di alam menyedihkan,” pungkasnya.


http://indochinatown.com/jakarta/war...kelaparan/2570

tradisi gan
0
4.5K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.