menthol.holicAvatar border
TS
menthol.holic
Mempertahankan Kesatuan Indonesia dengan Supergrid
Klik gambar dibawah untuk membaca tulisan tulisan lain di laman pribadi saya emoticon-Smilie



Mempertahankan Kesatuan Indonesia dengan Supergrid


"Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Pulau Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa"


Sudah lebih dari beberapa abad semenjak Gajah Mada mengucapkan sumpahnya untuk mempersatukan nusantara. Indonesia sudah melewati sejarah panjang hingga akhirnya seluruh wilayah Indonesia saat ini berhasil bersatu dibawah satu pemerintahan yang berdaulat. Pembangunan demi pembangunan dilakukan untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Sayangnya, kualitas dan kuantitas dari infrastruktur ketenagalistrikan tidaklah merata di seluruh wilayah Indonesia. Menurut data dari RUPTL PLN 2017-2026, pertumbuhan konsumsi listrik di luar wilayah Pulau Jawa mengalami kenaikan sampai 11% sedangkan pertumbuhan infrastruktur ketenagalistrikannya kurang dari 6%. Ketidakseimbangan antara pertumbuhan konsumsi dan infrastuktur ini menyebabkan banyak wilayah di Indonesia yang mengalami krisis energi. Solusi jangka pendek yang diberlakukan adalah dengan melakukan peminjaman MVPP ( Marine Vehicle Power Plant ) dari Turki dan peningkatan jumlah pembangkit listrik tenaga diesel pada daerah yang membutuhkan. Namun, untuk jangka panjangnya, Indonesia membutuhkan jawaban yang bisa menghasilkan solusi secara berkelanjutan.

Salah satu solusi berkelanjutan untuk mempercepat peningkatan kapasitas listrik pada daerah yang membutuhkan adalah dengan memanfaatkan potensi sumber energi baru dan terbarukan lokal. Dengan begitu, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap atau gas skala besar dapat dikurangi. Selain karena dampaknya yang buruk terhadap lingkungan, pembangunannya pun kerap terhambat baik karena faktor teknis maupun non teknis sehingga akses listrik akan lama sampai ke masyarakat. Namun, tidak semua pembangkit listrik energi baru dan terbarukan bisa menghasilkan listrik yang andal untuk digunakan. Listrik yang dihasilkan selalu berubah-ubah bergantung dengan alam sehingga diperlukan media penyimpang energi seperti baterai agar listriknya dapat dimanfaat secara efektif. Namun, baterai memiliki harganya mahal sehingga biaya pokok produksi listrik yang dihasilkan terlampau tinggi. Cara lain untuk meningkatkan keandalan adalah dengan memanfaatkan adanya interkoneksi antar daerah. Dengan begitu, ketika suatu daerah kekurangan energi, daerah lain yang sedang berlebih dapat membantu. Semakin banyaknya daerah yang bisa saling berbagi energi, maka listrik yang digunakan pun akan semakin andal dan kebutuhan akan media penyimpan energi pun akan semakin kecil.

Indonesia memiliki target untuk bisa meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan menjadi 23% pada tahun 2023 dan 31% pada tahun 2050. Bauran tersebut akan sulit dicapai karena dalam skala besar, ketidakpastian energi yang dihasilkan oleh energi baru dan terbarukan dapat merusak kestabilan jaringan listrik yang terhubung dengannya. Salah satu cara untuk menanggulangi ketidakstabilan energi yang dihasilkan adalah dengan memanfaatkan media penyimpan energiuntuk menyeimbangkan keluarannya. Namun, untuk penerapan skala nasional, media penyimpanan energi adalah solusi yang sangat mahal dan tidak efektif. Oleh karena itu, dibutuhkan pembangunan jaringan listrik skala nasional yang menghubungkan seluruh pulau besar di Indonesia atau disebut juga supergrid. Adanya interkoneksi skala nasional memungkinkan adanya peningkatan bauran energi baru dan terbarukan yang sangat tajam tanpa merusak tanpa mengurangi keandalan listrik dalam jaringan. Pada kasus ketika pembangkit listrik tenaga surya di kota Aceh sedang tertutupi awan, kekurangan energinya dapat dipenuhi oleh kelebihan energi di Kota Timika. Bahkan, bisa saja Indonesia mengekspor listrik ke negara tetangga ketika energi di Indonesia sedang berkelebihan.

Spoiler for Indonesia Supergrid:


Pembuatan interkoneksi antar pulau yang ada di Indonesia dimungkinkan oleh adanya teknologi transmisi daya arus searah tegangan tinggi. Teknologi tersebut dikembangkan oleh peneliti dari Swedia dan pertama kali digunakan secara komersial pada tahun 1954 untuk menghubungkan salah satu pulau berpenghuni dengan daratan utama mereka. Berbeda dengan transmisi daya arus bolak balik, energi yang terbuang ketika dihantarkan melalui transmisi daya arus searah tegangan tinggi akan jauh lebih kecil walaupun jaraknya sampai ribuan kilometer dan melewati laut. Selain itu, penggunaan transmisi daya arus searah juga tidak akan mempermasalahkan adanya perbedaan frekuensi dan tegangan pada titik titik yang dihubungkan. Dengan begitu, dua atau lebih jaringan yang tidak tersinkronisasi tetap dapat saling mengirimkan atau menerima energi listrik ketika jaringan tersebut memembutuhkan kapasitas tambahan. Di Indonesia sendiri pembangunan infrastruktur transmisi daya arus searah tegangan tinggi pertama akan dibuat untuk menghubungkan jaringan listrik Pulau Jawa dan jaringan Listrik Pulau Sumatera dan direncanakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineralakan selesai pada tahun 2024.

Tentunya akan ada banyak hambatan teknis maupun non teknis dalam membangun supergrid yang nantinya akan mempersatukan semua jaringan listrik di Indonesia. Teknologinya sendiri sudah siap digunakan dan insinyur insinyur di Indonesia pun sudah banyak yang berpengalaman memasang pipa dan kabel bawah laut untuk komunikasi dan transportasi gas. Oleh karena itu, permasalahan teknis yang akan dihadapi tidak akan begitu berat. Faktor yang paling dipermasalahkan adalah faktor non teknis yang dihadapi, salah satunya adalah permasalahan ekonomi. Biaya yang diperlukan untuk mengembangkan jaringan penghubung antar pulau sangatlah mahal. Indonesia sendiri memiliki kemampuan keuangan yang terbatas sehingga dana yang tersedia digunakan untuk mengembangkan infrastruktur yang urgensinya lebih tinggi. Dalam hal ini, dibutuhkan kesiapan infrastuktur transmisi yang kuat di masing masing pulau sebelum nantinya pulau pulau tersebut akan dihubungkan satu sama lain. Namun, bukan berarti pemerintah tidak mengerti akan pentingnya ada interkoneksi antar wilayah untuk meningkatkan kedaulatan energi. Pembangunan jaringan penghubung Pulau Jawa dan Pulau Sumatera adalah langkah pertama yang menunjukkan keseriusan Indonesia dalam membangun supergid. Pembangunannya tidak akan selesai dalam beberapa tahun ini, tetapi tentunya untuk mencapai target bauran energi baru dan terbarukan 31% di tahun 2050, supergrid adalah infrastruktur mutlak yang harus dimiliki.

Sumber :

RUPTL PLN 2017-2026 oleh PLN
https://konversi.wordpress.com/2016/11/04/1632/  ( Diakses pada Tanggal 30 Agustus 2017 pukul 21.00 )


P.S. : Ini adalah tulisan terakhir penulis dalam rangkai #15HariCeritaEnergi yang diadakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Untuk menutup rangkaian ini, penulis mengangkat tema supergrid untuk menunjukkan tujuan akhir dari pengembangan ketenagalistrikan bagi penulis dan guru besar yang menjadi inspirasi penulis. Tentunya penulis akan terus berkarya dan akan mengangkat tema tema energi lainnya di lain kesempatan.
Diubah oleh menthol.holic 31-08-2017 03:44
0
22.5K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.