Selamat sore semua nya
Cuma mau curhat banyak nih.

Saya adalah adik kandung dari Saudara Chiko (nama samaran). Chiko adalah salah seorang karyawan yang direkrut oleh PT Ayana Realty sebagai Sales and Marketing Staff di sana.

Sekilas tentang PT Ayana Realty. Perusahaan ini adalah perusahaan pengembang properti atau property developer dengan mengusung brand "D'Luxor" dan "Dusit D2" yang merupakan kondotel mewah di daerah Bali.

Pada saat bicara offering, dia ditawarkan gaji senilai IDR 4 juta dan disediakan uang pameran sebanyak IDR 50 ribu per hari selama pameran. Disisi lain, dia juga dijanjikan komisi dari hasil penjualan kondotel sebanyak 1% dari harganya.

Setelah satu bulan berjalan, beliau belum berhasil menjual 1 buah kondotel yang harganya senilai IDR 3 M, dan secara perhitungan dia akan memperoleh komisi sebesar IDR 30 juta. Komisi ini dibayarkan setelah customer membayar 10% dari harga kondotel di bulan itu.

Berhubung customer sudah membayar, maka Chiko dan teman2nya pun yang berhasil jualan meminta haknya melalui HRD dan Finance. Pihak HRD pun mengajukan ke owner. Namun keesokan harinya, owner mengeluarkan memo bahwasannya komisi baru bisa diperoleh kalau customer bayar 30%. Sehingga tidak ada satupun staff yang memperoleh bonus tersebut. Dan secara sepihak pihak perusahaan memotong setengah dari gaji bagi yang mengajukan permohonan komisi.

Menurut rekan2 semua, apakah kasus seperti ini boleh dilaporkan kepada dinas ketenagakerjaan? Terima kasih

Disisi lain, proyek ini sudah berjalan 5 tahun dan sampai saat ini belum sampai 30% yang berjalan.

Bagi yang ingin beli proyek ini, mohon berhati2, karena seluruh uang yang dibayar sebagai DP, dijadikan untuk menumpuk kekayaan si owner, KW. Dia memakai nama ini sebagai nama palsu, padahal sebenarnya nama nya bukan itu.