Liputan6.com, Banjarmasin -KotaBanjarmasin, Kalimantan Selatan, yang memiliki sedikitnya 102 sungai dan dikenal dengan sebutan "Kota Seribu Sungai", berkeinginan menjadi pusat perabadan sungai di masa yang akan datang. Banjarmasin pada 1-4 November 2017 nanti bakal menjadi tuan rumah Kongres Sungai Indonesia (KSI) III.

Dalam ajang itu akan berkumpul banyak pakar tentang sungai, pemerhati, komunitas membahas bagaimana pengelolaan sungai ke depan.

"Siapa yang nantinya ingin belajar bagaimana mengelola sungai silahkan datang ke Banjarmasin," kata Direktur PT Ambapers Syaipul Adhar di Banjarmasin, Rabu (30/8/2017), dilansir Antara.

Banjarmasin akan memanfaatkan momen tersebut terhadap bagaimana pengelolaan sungai-sungai yang banyak membelah wilayah ini. Agenda pembahasannya adalah bagaimana sungai sebagai sumber daya alam yang akan menjadi magnet ekonomi, baik sebagai wilayah destinasi wisata, sebagai alur transportasi, dan informasi.


Selain itu, sungai berfungsi sebagai lokasi ekonomi, di mana ada pasar terapung, restoran terapung, permainan terapung, hotel terapung dan sebagainya.

Karena itu diharapkan dalam KSI nanti akan lahir semacam deklarasi Banjarmasin, yang memberikan solusi terhadap sungai sebagai pusat peradaban di masa yang akan datang.

Menurut pimpinan sebuah perusahaan yang mengelola sungai, yakni Ambang Sungai Barito, Kalimantan Selatan ini, bagi siapa yang ingin belajar bagaimana mengelola sungai seperti layaknya sebuah jalan tol itu silakan pula datang ke wilayah tersebut.

Ia mencontohkan kebijakan nasional untuk wilayah Kalimantan, yang dibiayai oleh APBN, yakni Badan Restorasi Gambut.

Padahal, bila melihat peran antara gambut dan sungai, menurut dia, tentu lebih vital sungai, karena tanpa sungai tak mungkin ada gambut. Sebab itu, seharusnya dibentuk pula Badan Restorasi Sungai untuk menghidupkan kembali sungai-sungai yang ada di Banjarmasin, sebagai pusat peradaban tersebut.

Sumber: http://m.liputan6.com/regional/read/...radaban-sungai

mantap semoga sungai tetap bersih dan dijaga keindahannya, tentunya sangat baik untuk ekosistem sekitar sungai