• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • NASAKOM, Konsep Politik Soekarno yang Sebentar Lagi Akan “Musnah”

fadw.crtvAvatar border
TS
fadw.crtv
NASAKOM, Konsep Politik Soekarno yang Sebentar Lagi Akan “Musnah”
Bila kita belajar sejarah, tentu kita pernah mendengar istilah NASAKOM. Akronim dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme ini adalah konsep politik yang dijalankan Soekarno pada masa pemerintahannya.


Sebagai bangsa yang pernah terjajah, pemupukan rasa nasionalisme memang sangat penting demi menumbuhkan rasa percaya diri bangsa Indonesia. Ini bukan semata-mata dibutuhkan saat dahulu saja, tapi sampai hari ini pun seharusnya pemerintah bisa “mendoktrin” masyarakat Indonesia agar rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap negara bisa semakin baik.

Agama pun dimasukan sebagai konsep politik saat itu. Indonesia bisa dibilang negara yang unik, negara yang sebelum dijajah dan saat masih kerajaan didominasi oleh Hindu/Buddha, kemudian penjajah membawa agama Kristen dari Eropa, dan menjadi negara penduduk Muslim terbesar di dunia setelah merdeka.

Soekarno mungkin sadar, jika agama tidak dimasukan dalam konsep politiknya, mungkin ada oknum yang menyulut perpecah belahan Indonesia dengan senjata agama saat itu, saat Indonesia masih seumur jagung.

Yang terakhir ada Komunisme yang saat itu dipikirkan oleh Soekarno untuk mensejahterakan kaum buruh dan petani.

Konsep politik ini memang terlihat bertentangan, tapi seharusnya bisa saling mengisi satu sama lain. Seperti contoh paham komunisme adalah paham yang tidak mengenal atau tidak mengakui adanya agama, maka Soekarno mengisi kekurangan itu dengan agama.

Dengan adanya peristiwa G-30SPKI, maka Partai Komunis Indonesia (PKI) resmi dibubarkan di bawah kekuasaan orde baru. Komunisme di Indonesia dihapuskan sejak saat itu dan Soekarno pun lengser atau dilengserkan.

Nasionalisme dan agama tetap berjalan sampai sekarang, tapi sangat disayangkan, beberapa dari bagian pemerintah sudah tidak menerapkannya lagi.

Sebagai contoh adalah dalam praktik korupsi. Korupsi merupakan budaya yang diwariskan dari jaman kolonialisme, lebih tepatnya sejak jaman VOC menduduki Batavia. Sudah jelas bukan jika kita melakukan praktik korupsi maka nasionalisme sudah terlupakan, sudah hilang atau bahkan sudah mati. Seharusnya kita bisa lebih bergotong royong membangun Indonesia dalam memupuk kembali rasa nasionalisme.

Hal yang lainnya adalah praktik korupsi sarat akan sekulerisme. Hanya untuk kesenangan dunia saja dia melupakan agama dan menjadi penjahat bangsa. Bukan hanya itu, sekulerisme membuat urat malu tahanan “KPK” itu putus, bahkan masih bisa tersenyum di depan kamera juru warta.

Inilah yang sekarang tengah mengintai Indonesia, tengah menteror ke-NKRI-an negara ini. Unsur SARA dijadikan senjata pemecah belah Satu Nusa Satu Bangsa, unsur SARA ditunggangi agar Indonesia menjadi negara sekuler, serta Liberalisme yang sedikit demi sedikit menggerogoti kesehatan Bumi Pertiwi.

Maka sebentar lagi, NASAKOM akan “musnah” dari Indonesia.

Nasionalisme dan Agama menurut saya pribadi sangat penting dalam bertata negara, selain sebagai acuan peraturan yang hakiki, tetap memelihara kesatuan, kemakmuran serta kebahagiaan negara Indonesia.

Komunisme? Biarkan Indonesia tetap berdemokrasi dengan sebenar-benarnya kepemimpinan rakyat, bukan demokrasi kepemimpinan uang, terlebih lagi hanya kepentingan pribadi.

Nasionalisme akan membuat bangsa semakin kuat, percaya diri dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. Demi Indonesia kita bisa berjuang di atas arena pertandingan, kita bisa menang dalam banyak hal, dan kita mampu tetap menggenggam tangan sesama kita untuk menjaga NKRI.

Agama pun merupakan alat perdamaian dan sebagai acuan aturan-aturan dalam negara. Sebagai Indonesia kita itu sama, kita manusia yang memiliki akal dan kesempurnaan daripada mahluk lainnya. Jika kita mempercayai Tuhan, niscaya kita akan terjaga dari hal-hal yang negatif, kita masih punya malu karena masih ada Tuhan yang kita percaya tengah mengawasi kita.

Mari kita jaga dua aspek sisa konsep politik Soekarno: Nasionalisme dan Agama, agar bangsa ini tidak menjadi bangsa yang tergadaikan.


Saya mengucapkan maaf bila ada salah kata dan penafsiran, serta data dan fakta.
fadw.crtv - 26/8/2017
0
37.4K
152
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.