menthol.holicAvatar border
TS
menthol.holic
Energi Terbarukan untuk Indonesia: Pentingkah ?
Klik gambar dibawah untuk membaca tulisan tulisan lain di laman pribadi saya emoticon-Smilie


Bagi kita yang beruntung tinggal di daerah perkotaan terutama di Pulau Jawa, listrik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari hari. Beranjak sedikit dari daerah perkotaan di pulau besar lainnya, mulai ada fenomena fenomena yang mungkin akan terlihat sedikit janggal. Daerah tersebut sudah teraliri listrik dari PLN ( Perusahaan Listrik Nasional ), tetapi skema pengadaannya hanyalah 12 jam, dari jam 6 sore sampe jam 6 paginya. Pada daerah dan pulau yang lebih terisolasi, diberlakukan skema pengadaan listrik 6 jam. Lalu sampailah kita ke daerah 3T ( terdepan, terpencil, dan tertinggal ) , dimana PLN hanyalah nama dan listrik masih menjadi angan bagi masyarakatnya. Daerah daerah tersebut masih berada pada wilayah Indonesia, tapi terdapat kesenjangan besar dari berbagai aspek terutama dari pemanfaatan listrik untuk kehidupan sehari hari mereka.

Berdasarkan data dari RUPTL PLN 2017-2026, semua daerah di luar Pulau Jawa mengalami peningkatan kebutuhan listrik lebih dari 9%, tetapi tingkat petumbuhan infrastruktur kelistrikannya masih kurang. Salah satu penghambat besar dari pembangunan infrastuktur adalah masalah sosial dan hukum yang terjadi di tiap daerah. Data dari Outlook Energi Indonesia BPPT 2016 menunjukkan bahwa hampir di setiap daerah terjadi masalah pembebasan lahan terutama di Pulau Jawa, Sumatra, dan Papua. Jalur distribusi konvensional membutuhkan lahan setidaknya seluas 500m2 setiap 1 kilometer jaringan tegangan tinggi. Maka dari itu, untuk mempercepat pemerataan akses listrik, dibutuhkan solusi yang tidak bergantung dari pembangunan jaringan listrik konvensional. Salah satu solusi yang saat ini sedang dilirik oleh pemerintah dan institusi di Indonesia adalah pemanfaatan energi baru dan terbarukan.

Apa itu energi baru dan terbarukan ? Dari buku dengan judul "Renewable Energy Resources" oleh John Twidell, energi baru dan terbarukan adalah segala energi yang didapatkan dari kejadian alami pada alam. Contoh mudah dari energi baru dan terbarukan adalah cahaya matahari yang bersinar terang setiap harinya dan aliran aliran air di sungai. Tentunya matahari akan tetap bersinar baik kita memanfaatkan sinarnya untuk dijadikan energi dan air pun akan tetap mengalir dari hulu ke hilir walaupun kita tidak memanfaatkan alirannya untuk memutar turbin listrik. Proses untuk memanfaatkan kejadian kejadian alam untuk dijadikan energi adalah apa yang disebut sebagai pembangkitan energi bersih dan berkelanjutan ( clean and sustainable energy generation ). Dengan memanfaatkan energi baru dan terbarukan, kita dapat memenuhi kebutuhan listrik sehari hari tanpa mengurangi kemampuan generasi selanjutnya untuk bisa memenuhi kebutuhan energi mereka nantinya.

Teknologi energi baru dan terbarukan terus dikembangkan oleh institusi institusi di seluruh dunia sampai saat ini. Negara negara maju lain di luar sana berlomba lomba untuk meningkatkan peran energi terbarukan dalam neraca energi mereka. Hal ini dikarenakan besarnya dampak sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan pembangkit energi baru dan terbarukan jauh lebih kecil dibandingkan dengan dampak sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan pembangkit energi fosil. Selain untuk menjaga lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada energi yang tidak terbarukan, pemakaian teknologi energi baru dan terbarukan juga memiliki banyak keuntungan lainnya. Salah satunya adalah kemudahan dalam implementasinya pada daerah daerah terisolasi yang sulit dijangkau oleh infrastuktur jaringan listrik konvensional.

Kemampuan ini membuat teknologi energi baru dan terbarukan mendapatkan perhatian khusus terutama oleh negara negara yang belum sepenuhnya tereletrifikasi seperti India dan Nepal. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Indonesia pun adalah salah satu dari negara yang memberikan perhatian khusus dalam pengembangan teknologi energi baru dan terbarukan. Perlu dicatat bahwa sampai saat ini, 11.7% penduduk Indonesia belum bisa merasakan manfaat listrik dalam hidup mereka. Pada umumnya, penyebab utama tidak sampainya pembangunan infrastruktur jaringan listrik kepada mereka adalah karena faktor faktor geografis. Sebagai solusi, digunakan pembangkit listrik energi terbarukan yang dapat di desain untuk memanfaatkan potensi potensi energi lokal. Potensi potensi tersebut baik dari aliran air di sungai atau cahaya matahari akan diubah menjadi energi listrik untuk menerangi mulai dari hanya satu rumah sampai satu kota tanpa tergantung pada jaringan utama PLN.

Sampai saat ini, pemanfaatan energi baru dan terbarukan untuk solusi elektrifikasi di Indonesia sudah banyak dilakukan. Salah satunya adalah yang telah dilakukan oleh kementrian ESDM( Energi dan Sumber Daya Mineral ) dalam elektrifikasi desa nelayan di Bontang, Kalimantan timur dengan bekerja sama dengan PT Len Industri. Selain untuk melakukan elektrifikasi daerah yang belum mendapatkan akses listrik, teknologi ini juga digunakan untuk meningkatkan efektifas penggunaan listrik pada beberapa daerah di Indonesia. Pasalnya, banyak daerah daerah seperti di beberapa pulau di kepulauan seribu dimana listrik adalah komoditas mewah yang hanya dapat dinikmati di kantor kepala desa saja. Hal ini disebabkan oleh mahalnya biaya operasional pembangkit listrik tenaga diesel terutama pada daerah yang sulit mendapatkan akses ke bahan bakar minyak. Implementasi pembangkit listrik tenaga alternatif tersebut dapat meringankan biaya operasional dari pembangkit listrik tenaga diesel yang sudah ada sehingga pergerakan ekonomi masyarakatnya dapat meningkat.

Jadi, kembali pada pertanyaan utama yang telah dikemukakan, apakah pengembangan energi baru dan terbarukan untuk Indonesia itu penting ? Jawabannya tentu iya, tetapi, harus diperhatikan juga dimana solusi energi baru dan terbarukan tersebut akan di implementasikan. Pasalnya, teknologi ini adalah teknologi baru yang mahal, sehingga kesiapan dari masyarakat yang akan menerima teknologi tersebut pun harus masuk kedalam pertimbangan. Apabila masyarakatnya belum siap, maka pemanfaatan energi baru dan terbarukan yan dipasang tidak akan sempurna, dan dalam situasi terburuk akan terbengkalai. Indonesia masih memiliki waktu beberapa tahun untuk mencapai target 100% elektrifikasi pada tahun 2024. Ada baiknya, dialokasikan waktu yang cukup untuk melakukan edukasi kepada para penduduknya. Dengan begitu, teknologi energi baru dan terbarukan yang diberikan kepada mereka dapat sepenuhnya dimanfaatkan dan tujuan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia secara berkelanjutan dapat terlaksana.

Sumber :

Outlook Energi Indonesia 2006 oleh BPPT
Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2016 oleh Kementrian ESDM
RUPTL PLN 2017-2026 oleh PLN

#15HariCeritaEnergi
Diubah oleh menthol.holic 26-08-2017 13:43
0
20.7K
133
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.