menthol.holicAvatar border
TS
menthol.holic
Pergerakan Kewirausahaan Sosial Dalam Meningkatkan Kedaulatan Energi Indonesia
Klik gambar dibawah untuk membaca tulisan tulisan lain di laman pribadi saya emoticon-Smilie


Pergerakan Kewirausahaan Sosial Dalam Meningkatkan Kedaulatan Energi Indonesia Secara Berkelanjutan



Industri memiliki peran yang besar dalam penerapan energi baru dan terbarukan di Indonesia. Tanpa adanya industri, baik yang berskala besar maupun kecil, solusi solusi ketahanan energi yang telah dirumuskan oleh institusi dan perguruan tinggi maupun pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber daya Mineraltidak akan bisa di terapkan secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Semakin banyak industri yang bisa tumbuh di Indonesia, khususnya pada bidang energi baru dan terbarukan, maka target peningkatan kesejahteraan rakyat akan lebih cepat tercapai. Oleh karena itu, pemerintah dan institusi senantiasa mendorong pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia melalui program pendanaan dan inkubasi. Secara umum, sudah banyak usaha baru yang muncul menawarkan berbagai solusi permasalahan yang ada di masyarakat, termasuk pada bidang energi baru dan terbarukan. Namun, yang menarik untuk diikuti adalah pergerakan kewirausahaan sosial.

Menurut Skoll Centre for Social Entepreneurship, pengusaha sosial, seperti pengusaha pada umumnya, adalah individu atau sekelompok inovator yang membawa solusi dan mengaplikasikan solusi tersebut dengan tangan mereka sendiri. Namun, berbeda dengan kewirausahaan biasa, pada prinsip kewirausahaan sosial, keberhasilan tidak hanya dilihat dari banyaknya keuntungan yang didapatkan, tetapi dilihat juga dari seberapa besar dampak positif yang bisa diberikan dalam aspek sosial pada masyarakat yang bersangkutan. Konsep ini tentunya sangat sesuai untuk mendeskripsikan usaha kecil dan menengah yang bergelut pada bidang penerapan energi baru dan terbarukan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh mereka adalah memastikan keberlanjutan dari solusi yang mereka tawarkan pada masyarakat di daerah tersebut. Pasalnya, sebuah usaha membutuhkan biaya yang tidak sedikit agar bisa terus bertahan hidup.

Bagaimana caranya agar masyarakat yang menjadi target pengusaha sosial bisa membeli solusi yang mereka tawarkan ? Usaha biasa mungkin bisa memilih target pasar mereka agar sesuai dengan produk yang mereka tawarkan, tetapi,  target dari usaha sosial, khususnya di bidang energi , adalah masyarakat di daerah terpencil yang pada umumnya memiliki kekuatan ekonomi yang lemah. Jangankan untuk membeli listrik, untuk kehidupan sehari hari saja mungkin mereka harus bekerja keras agar segala kebutuhannya bisa terpenuhi. Oleh karena itu, para pengusaha sosial tersebut haruslah melangkah lebih jauh dibandingkan pengusaha biasa untuk mengembangkan peluang usaha yang tersedia di daerah tersebut dengan menggunakan listrik sebagai perantaranya. Apabila potensi yang ada berhasil dikembangkan, maka kekuatan perekonomian di daerah tersebut akan meningkat dan masyarakatnya pun akan sadar dan mampu membeli listrik yang mereka tawarkan. Hasilnya, kesejahteraan dari masyarakat di daerah tersebut bisa meningkat dan usaha sosial yang dijalankan pun bisa tetap bertahan. 


Tri Mumpuni pendiri IBEKA, Dokumentasi Oleh Kompas Regional


Kewirausahaann sosial bukanlah hal yang baru di Indonesia. Tidak sedikit orang orang hebat yang sudah atau sedang mengembangkan potensi potensi yang ada di daerah terdalam di Indonesia agar kesejahteraan hidup masyarakatnya meningkat. Dibidang energi sendiri, salah satu tokoh yang sudah paling lama melangkah di jalan kewirausahaan sosial adalah Tri Mumpuni, pendiri dan ketua dari Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan ( IBEKA ). Tujuan utama dari IBEKA adalah meningkatkan kekuatan ekonomi dari desa yang mereka bina dengan menciptakan kawasan industri setelah mengalirkan listrik dan teknologi pendukung lainnya di desa tersebut. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 60 desa yang di bina oleh IBEKA tersebar dari Pulau Jawa, Pulau Sumatera, sampai Pulau Sumba. Langkah inovatif selanjutnya, Tri Mumpuni akan memanfaatkan listrik yang dihasilkan pembangkit yang telah dan akan dibangun di desa selanjutnya untuk dijual secara komersial ke PLN dimana keuntungannya nanti akan dibagi dua dengan IBEKA dan masyarakat desa yang bersangkutan. Keuntungan tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan di desa tersebut sedangkan setengah lainnya akan dipakai IBEKA untuk membiaya organisasi dalam mengembangkan desa lainnya. Dengan begitu, solusi IBEKA untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa terus berlanjut.


Para Pejuang Ciheras, Dokumentasi oleh Lentera Bumi Nusantara


Selain Tri Mumpuni dengan IBEKA, ada pula Ricky Elson, pendiri dan ketua dari Lentera Bumi Nusantara. Perjuangan beliau di Indonesia dimulai dari pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu "Penari Langit" pada tahun 2012 di Ciheras, Tasikmalaya. Saat ini, bidang yang ditekuni oleh Lentera Bumi Nusantara tidak terbatas pada energi saja, tetapi juga bidang kendaraan listrik, pertanian, dan teknologi nano. Hal ini didasari oleh kesadaran para pemuda dari LBN untuk mengembangkan desa Ciheras dengan segala potensi yang tersedia dan untuk mencari pemasukan agar bisa membiayai kebutuhan penelitian secara berkelanjutan. Pada hakikatnya, tujuan utama dari dibangunnya LBN adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan pengembangan teknologi terapan. Sampai saat ini, sudah ada 4 desa di Pulau Sumba yang dibina oleh LBN dan dialiri listrik dengan menggunakan teknologi pembangkit listrik tenaga bayu yang mereka kembangkan di Ciheras. Dalam waktu dekat ini, mereka akan menguji coba produk baru yang mereka kembangkan dengan masyarakat sekitar di Ciheras yaitu Madu, VCO ( Virgin Coconut Oil ), dan teh daun kelor.


Pemaparan EBT oleh Tim SE-Movement di Pesantren Al Umanaa Sukabumi, Dokumentasi oleh SE-Movement

Pergerakan terakhir yang akan dibahas adalah pergerakan yang di mulai oleh beberapa teman penulis yaitu Sustainble Energy Movement atau SE-Movement, sebuah pergerakan berbasis kewirausahaan sosial pada bidang edukasi dan pengembangan masyarakat melalui penerapan energi terbarukan. Pergerakan pertama mereka dimulai dari pemberian edukasi mengenai energi baru dan terbarukan serta konservasi energi kepada para santri di Pesantren Al Umanaa, Sukabumi. SE-Movement percaya bahwa generasi muda merupakan kunci untuk melakukan terobosan di bidang ketahanan energi dan pelestarian lingkungan. Pada akhir Agustus ini, tim dari SE-Movement bekerja sama dengan salah satu institusi pendidikan di Indonesia akan memasang purwarupa Mobile Hybrid Power Source (MHPS), pembangkit listrik bertenaga diesel dan matahari, untuk memberikan akses listrik yang andal dan sebagai sarana pembelajaran untuk para santri di pesantren tersebut. Nantinya, purwarupa tersebut akan dijadikan solusi untuk mengembangkan daerah daerah lain yang belum teraliri listrik.

Tentunya, masih ada pergerakan kewirausahaan sosial lain di Indonesia yang berjuang memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Tidak ada salahnya juga untuk memulai pergerakan sendiri sebagai bentuk kontribusi nyata dan bentuk kepedulian kita terhadap mereka yang belum beruntung, minimal, dengan mengadopsi budaya hemat energi pada kehidupan kita sehari hari.

Sumber :

https://www.sbs.ox.ac.uk/faculty-res...trepreneurship( Diakses pada tanggal 24 Agustus 2017 pukul 22.00 )
http://regional.kompas.com/read/2016...encil?page=all ( Diakses pada tanggal 24 Agustus 2017 pukul 22.30 )
http://www.lenterabumi.com/ ( Diakses pada tanggal 24 Agustus 2017 pukul 23.00 )
http://se-movement.com/( Diakses pada tanggal 24 Agustus 2017 pukul 23.30 )

#15HariCeritaEnergi






Diubah oleh menthol.holic 25-08-2017 05:45
0
1.5K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.