Negara Israel / Palestina siapa yang tidak mengenal wilayah tersebut, Negara yang sedang mengalami konflik berkepanjangan dikarenakan perebutan wilayah antara penduduk Yahudi ( Israel ) dan Arab Palestina yang masing - masing mengklaim jika tanah Palestina / Israel adalah tanah leluhur mereka. hingga saat ini konflik yang tengah berlangsung tersebut telah memakan banyak korban terlebih dipihak Palestina karena perbandingan kekuatan yang timpang diantara kedua pihak tersebut. Terlepas dari saling klaim tersebut siapakah sebenarnya penduduk asli yang menempati tanah Israel / Palestina yang sebenarnya ?

SEJARAH



Dalam sejarahnya penduduk Yahudi yang mendiami wilayah Israel / Palestina waktu itu mendirikan kerajaan Samaria di Utara dan Judea di Selatan yang eksis pada tahun 700 Sebelum Masehi sebelum tahun 720 sebelum masehi kedua kerajaan tersebut ditaklukan oleh Kekaisaran Asiria Baru.
Pada tahun 586 sebelum masehi Raja Nebuchadnezzar II dari Babylon menaklukan Kerajaan Judah. dia menghancurkan Kuil Salomon dan mengungsikan Yahudi ke Babylon. Pengungsian ke Babylonia berakhir sekitar tahun 538 Sebelum masehi dibawah Kekuasaan Cyrus yang Agung dari Persia setelah dia menghancurkan Babylon. dan Kuil kedua dibangun sekitar tahun 520 Sebelum masehi dan Judah menjadi bagian dari provinsi Kekaisaran Persia dan dihuni sekitar 30.000 penduduk Yahudi dari abad ke 5 dan ke 4 sebelum masehi. Keberhasilan penguasa Persia dalam mengelola Provinsi Judah membuat daerah itu kembali menjadi pusat perkotaan yang didominasi oleh orang Judah ( Yahudi ). Yunani berhasil menaklukkan sebagian besar wilayah tersebut tanpa ada perlawanan. Wilayah tersebut tergabung dengan Ptolemaic dan akhirnya dengan kekaisaran Seleucid, Wilayah Di Selatan Levant sangat terkena imbas dari Penyunanian Yahudi ( Hellenized ). Konflik akhirnya meletus pada tahun 167 sebelum Masehi dengan revolusi Maccabean, dimana sukses revolusi tersebut melahirkan kemerdekaan Kerajaan Hasmonean di Judah. dimana ekpansi kerajaan tersebut hampir keseluruh wilayah Modern Israel / Palestina dan Kekaisaran Seleucid secara besar kehilangan kontrol di wilayah tersebut. Pada tahun 63 sebelum masehi, Kerajaan Romawi menyerang wilayah tersebut dan pertama kali mengambil alih wilayah Syria dan melakukan intervensi Perang Saudara Kerajaan Hasmonean yang sedang memperebutkan kekuasaan antara kedua putra Raja Alexander Jannaeus yaitu Hyrcanus dan Aristobulus. dimana Hycranus di dukung oleh kerajaan Romawi dan akhirnya dimenangkan oleh Hycranus dan melahirkan kerajaan Herodian yang merupakan negara satelite Roma di Judea. Dengan penolakkan kerajaan Herodian, Judea mesuk kedalam Provinsi Romawi dan menjadi arena kekerasab antara Yahudi melawan Yunani dan Romawi. Kulmulatif perang panjang Yahudi Romawi yang berakhir kehancuran dalam skala besar ke penghancuran dan pembantian Yahudi. Penduduk Yahudi di wilayah Judea mengalami penurunan setelah gagalnya revolusi Bar Kokhba melawan Kekaisaran Romawi pada tahun 132 Masehi dimana perkiraan 580,000 penduduk Yahudi meninggal.
Dengan berlanjutnya kehadiran sebagian kecil Yahudi menjadi pusat keagaamaan di Mishnah dan Talmud dan pada abad ke 2 dan ke 4 setelah masehi beralih ke Tiberias dan Yerusalem. Seiring kekeristenan berevolusi pada Pagan Romawi wilayah tersebut menjadi populer dan didominasi oleh Yunani dan Romawi disekitar pantai dan Samaritan. pada tahun 484 - 572 terjadi Peristiwa dramatis dari pemberontakan orang-orang Samaria yang berulang-ulang membentuk kembali tanah tersebut, dengan penghancuran besar-besaran bagi masyarakat Bizantium Kristen dan Samaritan dan penurunan populasi yang diakibatkannya. Setelah penaklukan Persia dan pemasangan Persemakmuran Yahudi berumur pendek pada 614 M, Kekaisaran Bizantium merebut kembali negara tersebut pada tahun 628 M.

Pada tahun 634 - 641 M, Arab menaklukkan wilayah Israel termasuk Yerusalem yang baru saja mengadopsi agama Islam. Pada tahun 638 Khilafah Islam memperluas kekuasaannya ke Yerusalem. Dengan penaklukan Arab, orang-orang Yahudi diizinkan kembali ke kota. Sementara mayoritas penduduk Yerusalem pada masa penaklukan Arab adalah orang Kristen, mayoritas penduduk Palestina sekitar 300.000-400.000 jiwa, masih Yahudi. Setelah proses kebudayaan Arabisasi dan islamisasi Terjadi, menggabungkan imigrasi ke Palestina dengan adopsi bahasa Arab dan perpindahan sebagian penduduk lokal dari Yahudi dan Kristen ke Islam karena dalam hukum Islam orang Non Muslim yang hidup dibawah perlindungan Umat Islam harus membayar jiyzah (upeti) kepada penguasa sedangkan bagi pemeluk Islam tidak karena hal itu penduduk asli banyak yang berpindah agama. Menurut beberapa ilmuwan Muslim, termasuk Mujiruddin, al-Suyuti, dan al-Muqaddasi, masjid tersebut direkonstruksi dan diperluas oleh khalifah Abd al-Malik pada tahun 690 bersama dengan Dome of the Rock. Dalam merencanakan proyek megahnya di Temple Mount, yang pada dasarnya akan mengubah keseluruhan kompleks menjadi Haram al-Sharif ("the Noble Sanctuary"), Abd al-Malik ingin mengganti struktur slipshod yang digambarkan oleh Arculf dengan struktur yang lebih terlindung. Melampirkan kiblat, elemen penting dalam skema besarnya. Latar belakang Yahudi dalam pembangunan Kubah Batu umumnya diterima oleh sejarawan. Sejumlah ulama menganggap pembangunan Kubah sebagai keinginan umat Islam untuk membangun kembali Bait Suci Salomo atau Mihrab Dawud. Grabar and Busse mengklaim bahwa ini adalah legitimasi Islam utama untuk kesucian Dome of the Rock, sementara tradisi Al-mi'raj dipindahkan ke batu saja nanti. Tradisi Islam awal dari rabi yang dikonversi Ka'ab al-Ahbar menyatakan "Ayrusalaim yang berarti Yerusalem dan Batu yang berarti Bait Suci, saya akan mengirim hamba saya Abd al-Malik yang akan membangun dan menghiasi Anda. Saya pasti akan memulihkan Anda ke Bayt Al Maqdis, kerajaan pertamanya dan saya akan memahkotainya dengan emas, perak dan permata, dan saya pasti akan mengirimi saya mahluk saya dan saya pasti akan menginvestasikan tahta kemuliaan saya ke atas batu karang, karena saya adalah Tuhan yang berdaulat, Dan Daud adalah raja bani Israel.

PERSAMAAN SECARA DNA

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penelitian genetik telah menunjukkan bahwa, setidaknya secara patologis, sebagian besar dari berbagai perpecahan etnis Yahudi dan orang-orang Palestina - dan Levantine lainnya - secara genetik lebih dekat satu sama lain daripada orang Yahudi ke Arab Badui. Banyak orang Palestina sendiri menyebut orang Yahudi sebagai saudara awam mereka atau saudara mereka.
Satu studi DNA oleh Nebel menemukan adanya tumpang tindih genetik yang substansial antara orang Palestina dan Yahudi Ashkenazi . Perbedaan kecil namun signifikan secara statistik ditemukan pada distribusi haplogroup Y-kromosom Yahudi Yahudi Sephardik dan Palestina, namun tidak ada perbedaan signifikan antara Yahudi Ashkenazi dan Palestina atau antara kedua komunitas Yahudi tersebut. Namun, kelompok yang sangat berbeda ditemukan pada haplotipe Palestina . 32% dari 143 kromosom dengan Arab yang dipelajari berasal dari "klade I & P Arab" ini,

Catatan genetik memberikan bukti paling mencolok dari akar Yahudi orang-orang Palestina. Sebuah penelitian tahun 2001 oleh peneliti Spanyol Prof Antonio Arnez-Vilna di majalah Human Immunology menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh orang Yahudi dan Palestina sangat dekat satu sama lain. Studi lain, pada tahun 2002, menemukan bahwa hanya dua kelompok di dunia - Yahudi Ashkenazi dan orang-orang Palestina - secara genetik rentan terhadap sindrom ketulian yang diwarisinya.

Prof Ariela Oppenheim dari Profesi Medis Sekolah Hadassah melakukan penelitian genetik internasional yang mendukung kesimpulan kesamaan genetik Yahudi-Arab "mengejutkan dekat". Oppenheim mengatakan bahwa studionya menunjukkan bahwa baik orang Yahudi maupun Arab di Israel terkait dengan orang Kurdi Aram di Babel - tempat kelahiran Abraham bapa leluhur. "Jelas kita berasal dari keluarga yang sama," Oppenheim menyatakan.