Presiden Joko Widodo (Jokowi) memosting video kisah masyarakat Desa Ampas, Kabupaten Keerom, Papua, tak lagi gelap gulita, dalam akun Youtube resminya. Pengantar video berjudul Terang di Desa Ampas Papua itu menyebutkan, puluhan tahun mereka hidup dalam kegelapan. Tak ada listrik yang menjangkau desa.
Dalam video berdurasi sekitar 6 menit, Kepala Desa Ampas, Yohanis Yafok bercerita, kehidupan masyarakat mulai dari pukul 17.00 ke atas gelap gulita karena tak ada listrik.
"Jam 5-6 kita tidur semua, karena kita mau jalan, kegelapan. Kita aktivitas siang saja," cerita Yohanis, seperti dikutip dari video di akun resmi Facebook Presiden Jokowi, Sabtu (19/8/2017).
Malam-malam di rumah mereka hanya diterangi cahaya pelita. Anak-anak sekolah belajar dengan penerangan seadanya. Asap dari pelita membentuk jelaga, minyak tanah yang dibakar lewat sumbu membuat mata mereka memerah dan pedih.
"Kita pakai pelita, itupun kalau ada BBM. Kalau tanpa BBM kita tetap gelap," tutur Yohanis.
Yohanis tak tinggal diam menghadapi kondisi gelap gulita ini. Dia mendatangi ibu kota Kabupaten untuk meminta bantuan pasokan listrik.
Singkat cerita, menurut Yohanis, petugas dari pusat (Kementerian ESDM) datang memasok listrik. Listrik itu berasal dari rangkaian panel surya dan dipasang di lahan yang sudah disiapkan Yohanis.
"Sekarang anak-anak senang karena sekarang mereka bisa belajar. Sekarang jam 5-6 sore sudah ada lampu mereka ambil buku belajar. Kalau dulu belum ada lampu mereka mau tidur," tutur Yohanis
Kini di usia 72 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, desa-desa di pegunungan Papua, bermandikan cahaya listrik di malam hari. Inilah kisah kehadiran pemerintah di Desa Ampas, Kabupaten Keerom, Papua.
"Terima kasih. Luar biasa, sudah dibangun listrik dan lampu di desa saya," tutur Yohanis.
Di akhir video, Presiden Jokowi mengatakan, kita ingin rakyat Indonesia yang berada di pinggiran, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan, di kawasan terisolir, merasakan hadirnya negara. Merasakan buah pembangunan, dan merasa bangga menjadi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kita ingin rakyat di perbatasan Papua bisa memiliki rasa bangga pada tanah airnya karena kawasan perbatasan telah dibangun menjadi beranda terdepan dari republik kita," tegas Jokowi.