Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

banyakmikirAvatar border
TS
banyakmikir
Indonesia Impor Gas Dari Singapura, Kata DPR, Aneh!
JawaPos.com – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi’ Munawar menanggapi rencana pemerintah yang hendak mengimpor liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair dari Singapura.

Jika kebijakan ini sampai terjadi, dirinya melihat bahwa road map pengembangan gas nasional semakin tidak jelas. Menurutnya, perlu dilakukan audit neraca gas nasional yang komprehensif agar angka proyeksi kebutuhan sesuai dengan kemampuan produksi gas domestik.

“Rasanya aneh jika harus mengimpor LNG dari Singapura, karena secara faktual mereka tidak punya ladang gas. Impor ini dipastikan bukan transaksi yang langsung dari produsen utama tapi melalui perantara atau trader. Tawaran Singapura secara harga mungkin efisien hingga ke titik serah, namun jika sudah ke titik distribusi bisa melonjak” ujar Rofi’ Munawar dalam keterangan persnya, di Jakarta, Kamis (24/8).

Dia melanjutkan, pemerintah dinilai harus lebih hati-hati dalam mengambil langkah impor gas. Lifting gas, kata Rofi harusnya bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah untuk mengatur tata kelola dan tata niaga gas yang lebih efisien.

Seperti diketahui, angka lifting gas untuk nasional, Pemerintah telah menetapkan angka 1.150 ribu barel per hari (bph) pada Anggaran Penerimaan Belanja Negara Perubahan (APBN P) 2017 dan telah menetapkan target mencapai 1.200 ribu bph untuk RAPBN tahun 2018.

“Kita menyadari gas adalah energi tak terbarukan yang suatu saat bisa habis tak tersisa.Tapi dari apa yang ada saat ini saja belum bisa termanfaatkan dengan optimal. Pemerintah perlu melakukan langkah segera terhadap proyek-proyek pengembangan lapangan gas (project supply dan potential supply) yang ada saat ini maupun dimasa yang akan datang". tegasnya.

Selain itu, dirinya menilai rencana pemerintah untuk impor sebagai langkah yang tergesa-gesa. Hal itu dilakukan karena infrastruktur gas nasional sangat minim di Tanah Air.

"Ini menjadi salah satu penghambat utama dari masih rendahnya pemanfaatan gas domestik. Walaupun alokasi gas domestik terus meningkat dari tahun ke tahun, namun alokasi gas dari Pemerintah untuk domestik masih belum cukup. Ironisnya, justru gas selama ini di ekspor dengan harga yang rendah dan kontrak yang panjang," jelas dia.

“Pemerintah juga perlu memiliki strategi dalam mendistribusikan gas, mengingat selama ini lapangan gas berada di daerah-daerah yang berjauhan dan terpencil. Untuk itu diperlukan upaya yang sistematis dalam menyalurkan gas dari lokasi pasokan ke daerah-daerah yang membutuhkan. Karena itu, impor sejatinya bukan jalan keluar untuk mengatasi kebutuhan gas nasional. Aneh, kalau sampai impor!" pungkasnya.

Sebagai informasi, pemerintah pada tahun 2015 telah menyelesaikan penyusunan peta jalan (roadmap) infrastruktur gas hingga tahun 2030. Dalam peta jalan itu, pemerintah menargetkan pembangunan kilang LNG, CNG dan wilayah jaringan distribusi. Tak hanya itu, pemerintah juga rencananya akan menambah panjang jaringan pipa, dan terminal regasifikasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), SPBG, hingga jaringan gas untuk rumah tangga. (*)

(cr4/JPC)

http://www.jawapos.com/read/2017/08/24/153073/indonesia-impor-gas-dari-singapura-kata-dpr-aneh

0
9.1K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.