Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

elloneAvatar border
TS
ellone
Saracen, Agent of Chaos yang Menggarap Pasar Kebencian


Jakarta - Sindikat Saracen terungkap. Saracen yang ini adalah kelompok penyebar isu kebencian bertendensi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di media sosial.

Saracen berperan sebagai agen kekacauan alias agent of chaos. Daya rusaknya tidak main-main. Kekacauan yang ditimbulkan bisa meloncat dari layar dunia maya ke tanah dunia nyata. Bila dibiarkan, isu-isu kebencian SARA dan kebencian antarkelompok bisa menggerakkan massa dan menimbulkan kerusuhan.

Polri menyatakan sindikat Saracen punya ribuan akun untuk menyebarkan isu beracun. Produk agitasinya berupa unggahan narasi atau meme. Ada pula anggota Saracen yang bertugas memasang ulang unggahan bermuatan kebencian.
Pemerhati media sosial Nukman Luthfie memandang pekerjaan sindikat model Saracen seperti itu bergerak dalam relung-relung kebencian yang nyata ada. Dunia maya menyediakan pemuasnya dan Saracen memasok alat pemuas sebagai solusi. Bila diperluas, sebenarnya kebencian ini juga tak terbatas pada isu SARA.

"Ini adalah pasar kebencian. Bisa kebencian terhadap partai, pemerintah, aktor politik, atau kepada siapa pun. Makanya aku menyebut inilah industri kebencian,"kata Nukman saat berbincang dengan detikcom, Jumat (25/8/2017).

Pada era internet terdahulu, orang-orang membuat konten menarik supaya dapat keuntungan. Mereka memburu 'klik-klik' warganet. Namun sekarang era sudah berubah. Pencari keuntungan via internet tak hanya berburu klik, tapi juga berhasrat memperluas penyebaran kontennya di media sosial. Ekspansi konten seorang kreator kebencian tentu punya target pasar, yaitu pasar kebencian itu tadi.

Telah ada orang berinisial JAS, MFT, dan SRN yang dicokok polisi terkait Saracen. Kini Polri masih terus mengungkap sindikat Saracen dan memburu kelompok sejenis. Kelompok-kelompok yang beroperasi di jaringan internet ini memang tak bisa dipandang sebelah mata, mengingat efek dari ulah mereka yang bisa mengerikan.

"Bertengkar di dunia maya bisa bertengkar di dunia nyata loh. Bisa-bisa sampai membakar tempat ibadah. Nggak bisa dianggap enteng," kata Nukman.
(dnu/dnu)
sumber

Grup Saracen Ditangkap, Kompolnas: Ini Jawaban atas Berita Hoax

"Ini merupakan salah satu jawaban banyak beredarnya berita hoax maupun ujaran kebencian terkait SARA. Apresiasi kepada Polri yang mampu mengungkap salah satu sindikat pelaku, semoga dapat diungkap secara lengkap siapa saja aktor intelektualnya, termasuk orang atau kelompok orang pengguna jasa berita hoax dan ujaran kebencian tersebut,"
ujar Bekto kepada detikcom, Kamis (24/8/2017).




Legislator Demokrat Desak Polisi Usut Tuntas Aktor Di Balik Kelompok Saracen
"Sindikat seperti Saracen ini pasti banyak dan mudah sekali dibentuk. Satu ditangkap, seribu Saracen akan dengan mudah muncul kembali apabila polisi tidak mengungkap tuntas siapa kelompok atau pihak-pihak yang berada di balik mereka,”
katanya dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Kamis (24/8).

"Digambarkan seolah-olah SBY itu bermusuhan dengan Presiden Jokowi. Padahal tidak sama sekali,"
imbuh Afzal yang juga politisi Demokrat ini.

Apapun motifnya, tegasnya, tindakan yang dilakukan oleh kelompok Saracen sangat berbahaya karena berpotensi menciptakan konflik dan memecah belah bangsa.

"Karenanya saya mendesak agar Polisi dapat bekerja cepat dalam mengungkap orang-orang di belakang Saracen," pungkasnya.



"Ini adalah pasar kebencian. Bisa kebencian terhadap partai, pemerintah, aktor politik, atau kepada siapa pun. Makanya aku menyebut inilah industri kebencian," emoticon-Turut Berduka
0
3.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.