VIVA.co.id – Facebook biasanya merilis fitur Safety Check untuk memastikan pengguna berada dalam kondisi aman saat berada di area konflik, bencana alam, serangan teroris, dan sebagainya.

Keberadaan fitur ini dirasa amat membantu keluarga atau teman pengguna untuk mengetahui kondisi keamanan sang pengguna.

"Safety Check membantu masyarakat untuk menginformasikan kepada orang yang dicintainya, agar tahu bahwa mereka dalam keadaan selamat, menemukan dan memberi pertolongan, serta belajar lebih banyak tentang sebuah peristiwa," jelas Facebook dikutip Ubergizmo, Selasa 22 Agustus 2017.

Merasa punya manfaat, Facebook memutuskan untuk mempermanenkan fitur tersebut. Safety Check tidak lagi muncul hanya pada saat kondisi genting saja, Facebook ingin pengguna kapan pun bisa memakai fitur tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, warganet datang di sebuah lokasi tertentu dan di sana tidak mengenal seorang pun di lokasi itu.

Maka fitur Safety Check akan membantu pengguna itu untuk mempelajari wilayah yang sedang dijajakinya. Safety Check juga akan menginformasikan apa yang sedang terjadi di wilayah itu sampai menawarkan sebuah bantuan jika diperlukan oleh pengguna.

"Sekarang, bisa pergi ke suatu tempat yang mana Safety Check telah diaktifkan, untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan dan berpotensi membantu daerah terdampak," kata Facebook. 

Facebook menjelaskan, fitur Safety Check dipermanenkan mulai 21 Agustus 2017 dan dirilis ke pengguna Facebook dalam beberapa pekan ke depan.

Sumur


Sekedar untuk diketahui sebelumnya Fitur Safety Check ini baru aktif saat pengguna diminta mengonfirmasi keselamatannya. Fitur Safety Check ini pertama kalinya dilepas saat dalam pemulihan bencana alam pasca tsunami di Jepang tahun 2011 kala itu. Kemudian, Fitur Safety Check ini juga pernah diaktifkan sesaat setelah terjadi kejadian teror yang mematikan seperti di Nigeria, Turki, Paris dan kalau di Indonesia aktif beberapa jam setelah pasca ledakan bom Kampung Melayu Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam, Facebook mengaktifkan fitur Safety Check untuk pengguna di Jakarta dan sekitarnya saat itu.

Dan terkadang fitur "Safety Check" aktif meskipun tak ada peristiwa darurat yang terjadi.

Facebook mengembangkan Fitur "Safety Check" dan kemudian Fitur "Safety Check" ini telah dipermanenkan, tak lain untuk keselamatan para penggunanya serta membantu memudahkan para penggunanya untuk mengetahui informasi kejadian darurat ( Bencana Alam, Kebakaran, Teror ) disekitar kawasan atau area kejadian, serta memberitahukan kondisi teman, sahabat dan orang-orang tersayang bahwa mereka dalam keadaan selamat dan aman pada saat terjadi krisis, serta untuk membantu menemukan pertolongan dan mempelajari tentang krisis tesebut.

Bunyi pemberitahuan itu adalah "Pengguna, beritahukan ke teman-teman kamu kalau kamu baik-baik saja." Selanjutnya, pengguna bisa memilih pilihan "I'm Safe" atau memilih pilihan "Doesn't apply to me".

Facebook pun akan otomatis membagikan kabar bahwa pemilik akun dalam kondisi aman kepada teman-teman tersayang anda di jejaring sosial tersebut. Mereka yang mendapatkan notifikasi bahwa temannya dalam kondisi aman juga bisa ikut mengaktifkan fitur Safety Check ini untuk saling mengabari kondisinya.

Untuk menjangkau fitur ini, pengguna hanya perlu membuka bagian kanan layar dan menggesernya hingga ke bagian bawah. Safety Check terletak di antara fitur Grup dan juga posisi lokasi atau Local. Fitur Safety Check ini akan dirilis ke pengguna Facebook dalam beberapa pekan kedepan. Dan bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


Apa yang dilakukan Facebook berbeda dengan Twitter. Microblogging tersebut secara cepat bisa menginformasikan deteksi bencana di suatu wilayah di linimasa via tagar khusus. Namun untuk informasi apakah user dalam kondisi aman atau tidak, Facebook unggul di opsi ini
Fitur Safety Check ini buat keselamatan.

Dan jangan disalahgunakan untuk pesan makanan, cari kendaraan ataupun cari pacar.