Metrotvnews.com, Jakarta: Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri terus mengusut kasus dugaan penipuan oleh First Travel. Penyidik pun yakin aset milik First Travel bisa bertambah.


'Aset ini terus bertambah dan berkembang,' kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak, di Bareskrim Polri, KKP, Jakarta Pusat, Selasa 22 Agustus 2017.


Hal itu bisa terjadi lantaran dari beberapa hasil penyelidikan menunjukkan pemeriksaan tersangka kerap baru mengakui aset hanya ketika ditanya penyidik.


'Kalau enggak ditanya, enggak ngomong dia. Begitu kita dapatkan (informasi), kita selidiki ternyata ada. Orangnya diperiksa baru jawab 'oh ia lupa',' tambahnya.


Baca: Pusat Pengaduan First Travel Terima 5.600 Laporan


Hingga kini, kata dia, pihaknya terus melakukan pemeriksaan termasuk dengan aliran dana dan dalam hal ini pihaknya bekerja sama dengan PPATk. 'Kita tunggu ya hasilnya,' ujarnya.


Seperti diketahui, penyidik telah menetapkan tiga tersangka yakni Andika Surachman selaku Direktur Utama First Travel, Anniesa Devitasari Hasibuan sebagai Direktur dan Siti Nuraida Hasibuan alias Kiki Hasibuan menjabat sebagai Komisaris Firts Travel.


Dugaan penipuan yang mereka lakukan, kata Herry, kerugiannya mencapai lebih dari Rp800 miliar. Sejumlah aset disita, seperti kendaraan mewah hingga rumah mewah bahkan senjata.


Atas perbuatannya, ketiga tersangka dikenakan pelanggaran Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP Juncto Pasal 3 dan Pasal 4 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pasal 28 Ayat 1 Jo 45A Ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/hukum/aN...akal-bertambah

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Mampukah First Travel Kembalikan Dana Jemaah?

- Total Kerugian Korban First Travel Tembus Rp800 M

- Kata JK Soal Ganti Rugi Korban First Travel