Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN mendorong Ketum Zulkifli Hasan menjadi salah satu capres dalam pemilu 2019. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ikut menanggapi soal kabar itu. Menurutnya, sah-sah saja jika Ketua Umum PAN itu dicalonkan menjadi Presiden.

"Oh bagus itu. PAN karena ketumnya Pak Zul, ya pasti semua orang mencalonkan Pak Zul. Supaya kita tahu, kalau dipimpin oleh Pak Zul, negara kita kaya apa," jelas Fahri di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/8).

Fahri menjelaskan, sebenarnya, usulan pencalonan Zulkifli yang akan diusung menjadi Capres itu bergantung kepada penggunaan ambang batas presidential threshold (PT) sebesar 20 persen. Saat ini, jumlah kursi PAN di DPR adalah 49 kursi atau 7,59 persen.

"Ini kan masalahnya masih dua. Nol persen atau dua puluh persen. Kalau nol persen maka semua ketum partai dan tokoh partai punya peluang untuk jadi capres," ujarnya.

"Tetapi kalau 20 persen tentu dia harus berkoalisi kan? Mungkin dalam formasi pencarian koalisi itu ya bisa diajukan. "Kami sudah punya calon, Anda calonnya siapa?' Ayo kita bahas," sambungnya.

Baca Juga :

• Zulkifli Hasan soal Nyapres: Jadi Ketua MPR Saja Sudah Tinggi Banget
  
  
• Dorong Zulkifli Hasan di Pilpres 2019, PAN Siapkan Jurus Politik
  
  

Fahri juga menyebut, wajar apabila saat ini PAN mulai menyinggung soal siapa yang akan diusung dalam pertarungan Pemilu pada 2019 mendatang. Menurut dia, justru seharusnya semua parpol sudah mulai mengajukan nama-nama yang akan diusung. Agar masyarakat mengetahui sejak dini siapa saja calon yang pantas untuk dipilih.

Sebelumnya, Zulkifli Hasan sudah memberikan tanggapan soal dorongan agar ia maju jadi salah satu capres. Menurut dia, saat ini terlalu dini bicara pilpres karena banyak kebutuhan rakyat yang masih belum bisa dipenuhi. Ia pun mengatakan tak pernah bermimpi menjadi capres.

"Saya jadi Ketua MPR itu sudah tinggi banget, saya enggak pernah bermimpi jadi Ketua MPR, menteri, enggak pernah terpikirkan. Jadi Ketua MPR saja enggak pernah bermimpi, saya kan anak desa saja," imbuhnya di sela rakernas PAN di Bandung, Selasa (22/8).

Sumber: https://kumparan.com/ananda-wardhiat...ecuali-koalisi