Semboyan kereta api adalah sebuah pesan bermakna yang berfungsi untuk memberikan isyarat berupa semboyan tangan, sinyal, suara, bentuk, warna, atau cahaya yang ditempatkan pada suatu tempat tertentu dan memberikan isyarat dengan arti tertentu untuk mengatur dan mengontrol pengoperasian kereta api. Semboyan kereta api berupa perintah atau larangan yang diperagakan melalui petugas atau orang, warna atau bunyi meliputi isyarat, sinyal dan tanda atau pemberitahuan melalui markah tentang kondisi jalur, pembeda, batas dan petunjuk tertentu.

Berikut ini adalah semboyan kereta api yang sering terlihat di stasiun:

1. Semboyan 1
Adalah semboyan yang berarti jalur yang akan di lalui aman (JPL) dan kerusakan kereta api tidak akan dilayani di stasiun tersebut. Bentuk dari semboyan ini adalah seorang petugas PPKA menghadap ke arah kereta api dan jika berada di JPL maka petugas akan memperlihatkan papan bulat berwarna putih. Dan biasanya masinis akan membalas dengan semboyan 35.

2. Semboyan 5, 6, 7
Adalah semboyan berupa sinyal atau lampu lalu lintas kereta api yang berarti kereta api diperbolehkan lewat atau berangkat karena jalur yang di lalui aman (semboyan 5), kereta api diperbolehkan lewat dengan batas kecepatan yang ditentukan karena jalur kurang aman (semboyan 6), kereta api tidak boleh lewat sama sekali karena jalur belum aman (semboyan 7), semboyan ini dikendalikan oleh PPKA dari stasiun dan juga secara otomatis.

3. Semboyan 20
Berupa lampu pada lokomotif yang dinyalakan. Pada lokomotif jenis CC biasanya 3 lampu dihidupkan sekaligus, sedangkan lokomotif jenis BB hanya 2 lampu. Semboyan ini berarti lokomotif menhadap ke arah mana. Semboyan lokomotif ini di awasi oleh PPKA jika ada yang belum menyalakan lampunya.

Semboyan selanjutnya disini.