Sejumlah korban kasus penipuan dana umrah First Travel melakukan audiensi dengan DPR, di Jakarta, Jumat (18/8). Mereka mengadukan kejelasan ganti rugi atau diberangkatkan ke Mekkah.
Penyidik Polri kembali menetapkan tersangka dalam kasus penipuan First Travel. Menurut pejabat di Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri AKBP M Rivai Arvan, tersangka baru itu adalah adik Anniesa Hasibuan, Kiki Hasibuan alias Siti Nuraidah. Kiki langsung ditahan.

Polisi menilai jabatan dan peran Kiki penting dalam kasus ini. "(Perannya) membantu tindak pidana tipu gelap ini," kata Rivai, di kantornya, Jumat (18/8), seperti dikutip dari detikcom.

Kiki dijerat pasal yang sama dengan kakaknya, pasal 55 juncto Pasal 378 dan Pasal 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), serta Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Infomasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Sedangkan soal jabatan yang diemban Kiki juga rawan benturan kepentingan. Ia menjadi komisaris dan juga merangkap direktur keuangan. Polisi menilai, sebagai direktur keuangan, Kiki tahu betul cara kerja mengelola keuangan perusahaan penyelenggaraan umrah tersebut.

" (Dia) mengerti cara kerja yang dilakukan direktur utamanya, dia mengerti adanya tindak pidana," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak Jumat (18/8) seperti dinukil dari CNNIndonesia.com. Maka, Kiki dianggap mengerti apa yang dilakukan First Travel adalah tindak pidana.

Herry mengatakan, penyidik masih mendalami total aliran uang yang mengalir ke Kiki. Saat ini, nama Kiki digunakan untuk membeli aset-aset. Antara lain, rumah dan mobil.

Menurut Rivai, sudah ada enam mobil yang sudah disita penyidik. Mobil itu ada yang atas nama Anniesa sebanyak tiga unit, Andika dua unit, dan satu mobil atas nama Kiki. "Terakhir itu mobil Fortuner disita atas nama Kiki," ujar Rivai, seperti dipetik dari Jawapos.com.
Utang-utang ratusan miliar
Selain menetapkan tersangka baru, polisi juga menemukan utang-utang atas nama tersangka suami istri pemilik First Travel. Andika dan Anniesa, menurut polisi setidaknya memiliki utang hingga Rp104 miliar.

Herry menyatakan, utang itu terkuak dari aset-aset yang disita ternyata sudah dijadikan sebagai jaminan utang.

Herry memperinci, bos First Travel memiliki utang ke beberapa pihak hingga Rp80 miliar. Belum diketahui apakah utang ini utang pribadi, atau utang terkait First Travel.

Sisanya, Rp24 miliar merupakan utang First Travel ke beberapa hotel di Arab Saudi. Ada hotel dari Mekah dan Madinah menyampaikan, ada utang penginapan yang belum dibayar, "(Utang itu) sejak 2015 sampai 2017," ujar Herry seperti dikutip dari Liputan6.com.

Polisi kini menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menyelidiki ke mana uang jemaah mengalir. Sebab, dengan sekitar 35 ribu jemaah yang belum diberangkatkan umrah, ada uang sekitar Rp550 miliar yang lenyap.

Namun, dua tersangka mengaku tak tahu ke mana uang sebanyak itu bermuara. Dari delapan rekening yang diblokir polisi, hanya ada dua rekening yang menyisakan uangnya. Itu pun dengan jumlah sisa-sisa remahan, Rp1,3 juta dan Rp1,5 juta.

Mantan pengacara Andika dan Anniesa, Eggi Sudjana juga mengeluhkan pasangan suami istri yang tak menjelaskan ke mana uang itu mengalir. Dua hari lalu, Eggi akhirnya mundur dari status sebagai pengacara keduanya.

Kepala Divisi Legal Handling Complaint First Travel Deski, enggan mengungkapkan di mana uang itu berada. "Saya konsen di PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang)," ujar Deski.

Polisi tak akan berhenti pada ketiga tersangka. Mereka yang pernah bersentuhan dengan First Travel, bakal ikut diperiksa. Bahkan, artis-artis yang pernah mengiklankan First Travel juga bakal diperiksa.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...g-first-travel

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Pakaian adat Agustusan, remisi hingga THR pensiunan PNS

- Pemuda 17 tahun terduga penyeruduk maut di Barcelona

- Ledakan bisnis Alibaba dan potensi pasar digital Asia Tenggara