Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

stealth.modeAvatar border
TS
stealth.mode
Menangis, Korban First Travel Minta Bantuan DPR agar Tetap Berangkat
Menangis, Korban First Travel Minta Bantuan DPR agar Tetap Berangkat

JAKARTA, KOMPAS.com - Tangis Diah Rosmaita (51) pecah di ruang Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR-RI, saat digelar audiensi dengan korban dari penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) First Travel, Jumat (18/8/2017).

Di dalam ruangan, Diah menceritakan kronologi saat dirinya mendaftarkan diri sebagai calon jemaah umrah First Travel, hingga menjadi korban lantaran hingga hari ini tak kunjung berangkat.

"Saya datang ke GKM Green Tower Simatupang, Maret. Dibilang kalau mau diberangkatkan cepat bayar Rp 3,03 juta. Namanya saya belum pernah umrah, saya ingin sekali," kata Diah.

Sebelumnya, Diah sudah melunasi biaya sebesar Rp 14,3 juta. Kemudian, dia mendapatkan jadwal keberangkatan pada 20 Mei 2017. Namun, lagi-lagi sekitar 10 hari sebelum keberangkatan, Diah dimintai uang sebesar Rp 2,4 juta.

"Saya tanya waktu itu kenapa harus bayar lagi? Waktu itu saya lemas sekali, kok rasanya dipermainkan sekali," kata Diah yang berdomisili di Bogor ini.

Setelah melakukan pembayaran, Diah dijadwalkan berangkat pada 11 Ramadhan beberapa waktu lalu.

Beberapa kali Diah mendatangi kantor First Travel di GKM Green Tower Simatupang. Namun, beberapa hari sebelum keberangkatan, dia mendapat kabar lagi bahwa harus membayar Rp 1,2 juta.

Dia pun mengaku sempat bingung melihat banyaknya orang di kantor First Travel, dan tak sedikit yang meminta refund atau pengembalian uang. Namun pada saat itu, dia masih percaya First Travel akan memberangkatkannya umrah.

"Saya tanya kapan saya diberangkatkan, katanya tanggal 20 Juni. Saya minta ada materainya karena saya enggak mau dibohongi lagi," ucap Diah.

Akan tetapi, jawaban yang diterima Diah usai pembayaran sungguh di luar dugaan. Pihak First Travel menjanjikan akan memberangkatkan usai Lebaran.

"Saya enggak tahu mau nangis atau apa. Kemarin saya masih bisa tidak menangis. Enggak bisa lagi hari ini," kata Diah sambil menangis.

Diah mengatakan, dirinya sudah mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag). Saat menanyakan alasan izin PPIU First Travel dicabut, Kemenag hanya mengatakan alasannya karena tidak mau mediasi dengan calon jemaah.

Setelah bos First Travel ditangkap, Diah mengatakan dirinya ke Crisis Center Bareskrim Polri. Namun, kata dia, pihak kepolisian juga belum bisa memberikan kepastian nasib korban First Travel lantaran masih dalam proses penyidikan.

"Kami mohon DPR bisa mengetuk pintu hati Kemenag. Enggak tahu caranya bagaimana. Mudah-mudahan bisa diberi petunjuk supaya kami bisa berangkat ke Mekkah," ucap Diah.

Ditemui usai audiensi, kepada Kompas.com Diah mengaku sebelumnya tidak pernah terlintas ada pikiran negatif terhadap First Travel. Bahkan, biaya-biaya tambahan dan dadakan yang dimintakan selalu bisa ia penuhi.

Meskipun beberapa kali biaya tersebut harus ditalangi terlebih dahulu oleh suami.

"Anehnya kok, selalu ketika mereka minta duit, saya ada aja. Mungkin karena niat kuat dalam hati mau ibadah ya, karena saya kan belum pernah (umrah)," kata dia.

Diah juga mengatakan, uang umrahnya itu hasil menabung sedikit demi sedikit. Total uang yang sudah disetor ke First Travel mencapai Rp 20,93 juta.

Diah pun ingat, saat ada kejadian sejumlah calon jemaah umrah ditelantarkan di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu, ia masih percaya kepada First Travel.

"Tapi sekarang saya sadar. Makanya saya nangis tadi itu di sini," kata Diah.
0
4.7K
57
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.