Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
Tifatul lebih khusyuk ke Jokowi daripada Allah
Tifatul lebih khusyuk ke Jokowi daripada Allah
August 17, 2017

WRITTEN BY:
Fathor Rasi

Ada yang tak wajar dari doa yang dipanjatkan oleh Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring dalam Sidang Tahunan MPR 2017 kemarin, Rabu (16/8/17). Mula-mula doa kebangsaan tersebut berlangsung khidmat dan khusyuk. Presiden Jokowi dan hadirin tampak larut dalam munajat kebangsaan itu dengan menundukkan kepala sambil menengadahkan tangan.

Suasana khusyuk semakin menjadi ketika doa dan rasa syukur atas kemerdekaan setelah 72 tahun lamanya Indonesia bebas dari kaum dipanjatkan Tifatul. Termasuk juga doa dan syukur atas jasa-jasa pejuang dan pahlawan pendiri bangsa yang telah membebaskan Tanah Nusantara dari penindasan serta permohonan kokohnya persatuan NKRI.

Namun, begitu pembacaan doa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyinggung soal fisik Presiden Jokowi, kekhusyuan Wakil Presiden Jusuf Kalla buyar. JK tertangkap kamera media tengah tersenyum usai kata "gemuk' diucapkan Tifatul.

"Ya Allah ya Rabb, kami lihat badan beliau semakin terlihat kurus, gemukanlah badan beliau yang semakin kurus," panjatnya.
Muatan do'a Tifatul cenderung horizontal dan bertele-tele dengan menyasar fisik Presiden. Misalnya, apa urgensi ucapan "kami lihat badan beliau semakin terlihat kurus" bagi Allah? sementara Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Jangankan Tuhan, rakyat kebanyakan pun sudah tahu bahwa Jokowi memang tidak gemuk. Artinya, penekanan kata "kurus" tersebut seakan mencerminkan dendam seorang oposisi.

Begitu juga dengan ucapan "gemukanlah". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata "gemuk" berarti tubuh yang "besar" karena banyak dagingnya alias "tambun" penuh "lemak" (seperti para koruptor). Inikah yang diharapkan Tifatul? atau jangan-jangan bagi politisi PKS ini "gemuk berarti sehat" macam sapi kurban super kelas limosin.

Doa menyejukkan
Dalam sebuah doa, biasanya muatan vertikalnya jauh lebih kental dengan menjadikan Tuhan sebagai sasaran utamanya. Bukan sebaliknya, penuh nuansa horizontal dengan khusyuk menyerang fisik Jokowi. Akan jauh lebih menyejukkan bila doa itu dipanjatkan dengan kalimat "Ya Allah ya Rabb, sehatkanlah badan beliau" sehingga tidak menimbulkan kegaduhan atarelit politik.

Sebagaimana semangat yang diusung Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sebelumnya yang menyinggung keteladanan founding father sebagai perekat persatuan dan kesatuan, mendorong anak bangsa untuk saling yakin meyakini dan saling percaya mempercayai. Bukan saling menuduh dan saling mencurigai melalui persamaan keyakinan hidup tentang berbangsa satu dan bertanah air satu.

Doa yang dipanjatkan Tifatul tidak sinkron dengan semangat kebersamaan yang diusung Ketua MPR sebelumnya. Bahkan, justru memicu komentar rival politik mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu. Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari menilai bahwa doa "gemuk" Tifatul itu bermuatan politik dan terkesan fisik. Oleh sebab itu dia merasa prihatin dan sedih karena menyerang fisik Presiden, bukan kinerjanya.

"Ya saya sangat prihatin lah dan sedih ya, bagaimana sesuatu yang harusnya, levelnya itu pada level makro, tiba-tiba menyerang pribadi, dan melalui fisik bukan melalui kinerja. Karena menurut saya Pak Jokowi sangat membuka mata kita, bahwa orang kurus tapi kinerjanya raksasa, bukan kemudian orangnya raksasa kinerjanya kecipret gitu kan lucu, jadi ini sebenarnya situasi yang tidak harus menjadi isu politik ya bagi pak Tifatul, apalagi dimasukkan dalam doa" kata Eva.
Momentum HUT RI mestinya menjadi ajang untuk saling merangkul, bukan justru saling memukul.
http://rimanews.com/opinion/politics...daripada-Allah



Tifatul Sembiring Doa Minta Jokowi Gemuk, Ini Respons PDIP
17 Agu 2017, 12:32 WIB

Tifatul lebih khusyuk ke Jokowi daripada Allah
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam Sidang Tahunan di Gedung MPR/DPR RI pada Rabu, 16 Agustus 2017 kemarin, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring didaulat menjadi pembaca doa. Dalam doanya, Tifatul memohon kepada Yang Mahakuasa agar Presiden Jokowi bisa bertambah berat badannya alias gemuk.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Krisyanto merespons positif doa tersebut. Kendati doa itu ditanggapi beragam oleh masyarakat, Hasto menilai doa tersebut bermaksud baik.

"Kita tidak perlu mengontroversikan setiap doa. Kami percaya doa itu ditujukan untuk niatan baik," tutur Hasto di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2017).

Menurut Hasto, jika nantinya Jokowi benar bertambah gemuk, artinya itu merupakan hal yang positif. Terlebih, doa tersebut dipanjatkan dalam suasana yang khidmat.

"Sehingga semoga doa tersebut tidak hanya menggemukkan Pak Jokowi tapi juga menggemukkan seluruh rakyat Indonesia," ujar Hasto.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Bersatu II yang juga politikus PKS, Tifatul Sembiring, membacakan doa dalam Sidang Tahunan MPR 2017.

Dalam doa tersebut, Tifatul juga menyampaikan permohonan terkait kesehatan Presiden Jokowi. Tak ketinggalan, Tifatul pun mendoakan agar Presiden ke-7 RI itu tidak terlalu kurus.

"Gemukanlah badan beliau yang semakin kurus," ucap Tifatul Sembiring dalam doa tersebut.
http://news.liputan6.com/read/306131...i-respons-pdip

----------------------------------

Bahkan ketika sedang mendo'akan pak Jokowi ke Allah saja pun .... masih menuai protes dan komentar dari para panastak dan pedepe'ai karena do'anya tak sesuai keinginan mereka

emoticon-Big Grin
Diubah oleh annisaputrie 18-08-2017 00:33
0
4.4K
52
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.