Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

etaterangkan066Avatar border
TS
etaterangkan066
NU Jabar ogah dukung calon kepala daerah yang pro full day school
Keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat menolak rencana pemerintah lewat program full day scholl atau sekolah lima hari. Sebagai peringatan NU Jabar juga sudah melontarkan pernyataan untuk tidak mendukung calon bupati/wali kota, sampai calon gubernur di Jawa Barat yang pro terhadap full day school.

"Keluarga besar NU Jawa Barat peringatan bahwa kami tidak akan mendukung calon kepala daerah yang mendukung penerapan kebijakan full day school," kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Hasan Nuri Hidayatullah dalam saat ditemui di Kantor PWNU Jabar, Jalan Terusan Galunggung, Bandung, Sabtu (12/8).

Sekadar diketahui, Jabar akan menghadapi hajat demokrasi di 16 kabupaten/kota plus satu yakni di tingkat provinsi pada 2018 mendatang. Memiliki basis jemaah yang tersebar di seluruh wilayah, suara NU sendiri cukup strategis untuk cukup mendulang suara.

Dia menyampaikan beberapa alasan penerapan sekolah delapan jam sehari mengapa harus ditolak. Berdasarkan kajian dan pemantauan intensif bahwa mayoritas sekolah memang belum siap menerima kebijakan tersebut karena itu menyangkut infrastruktur sekolah.

"Kan katanya itu cuma memindahkan aktivitas menjadi disekolah agar anak tidak terjerumus saja. Tapi sarana sekolah belum menunjang. Katanya kan aktivitas tidur, bermain, semua di sekolah," imbuhnya.

Lainnya kekhawatiran bahwa anak akan terjerumus dalam pergaulan bebas itu juga tidak sepenuhnya benar. Sebab kenyataannya sekolah-sekolah tidak sepenuhnya meninggalkan tradisi lokal dan pendidikan agama.

"Ini juga tidak semua orang peserta didik bekerja sehari penuh utamanya mereka yang dipelosok. Belajar itu tidak selalu identik dengan sekolah. Interaksi sosial di luar lingkungan jugakan bagian dari pendidikan karakter. Sehingga kalau ada waktu di luar sekolah nilai tradisi tidak akan hilang," jelasnya.

Lebih lanjut dia menyatakan, jika full day school diterapkan ini juga akan menepis kekeliruan soal orang tua yang bekerja seharian di kantoran.

"Itu hanyalah masyarakat perkotaan saja yang cuma sebagian kecil. Sisanya mereka yang bekerja di sektor informal seperti pedagang, petani tidak seperti itu," imbuhnya.

Rektor UIN Jakarta Dede Rosada menyatakan hal serupa. Sekolah delapan jam itu si anak didik waktunya hanya akan tersita dengan segala hal yang berkaitan dengan pendidikan yang tidak menyentuh kehidupan sosial di luar sekolah.

"Indonesia ini menjadi negara iman dan taqwa. Bangsa Indonesia berkeyakinan akan lebih bisa bertahan dalam situasi apapun. Kita ketahui sekarang sering mendengar agenda bunuh diri hampir setiap minggu," jelasnya.

"Padahal kita mempunyai sistem pendidikan konpreshensif. Iman, taqwa ahlak mulia yang utama. Kita ingin menjadi negara soleh, kreatif dinamis dan disenangi negara dunia. Biarkan siang dan sore itu anak belajar di luar. Belajar agama dan kehidupan sosial lainnya," ucapnya menambahkan.

Dengan begitu dia meminta Presiden Jokowi bisa mengkaji aturan yang digulirkan Mendikbud yang tertuang dalam Permendikbud No 23 Tahun 2017.


https://www.merdeka.com/politik/nu-j...ay-school.html

Politik ini memang berbahaya, di Jakarta yang beda agama dimainkan
Sekarang di Jabar yang seagama beda organisasi bakal dimainkan juga nggak nih
Seberapa besar kah pengaruh NU di JABAR??
Sepertinya calon kepala daerah harus deklarasi menolak FDS nih emoticon-Shakehand2 emoticon-2 Jempol
Diubah oleh etaterangkan066 12-08-2017 10:33
0
4.1K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.