Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MarketeersAvatar border
TS
MOD
Marketeers
Di Balik Kesuksesan Kolaborasi Louis Vuitton-Supreme


Belum lama ini, Luxury Brand, Louis Vuitton (LV) dan Streetwear Label Supreme berhasil menghebohkan media sosial dan menuai kesuksesan pasca memamerkan kolaborasi mereka dalam peragaan busana Louis Vuitton Autumn/Winter 2017. Karya ini merupakan kolaborasi pertama antara Luxury Brand dengan Streetwear Label. Menyusul kesuksesan LV dan Supreme, sederet Luxury Brand dan Streetwear Label mulai melirik dan siap kuda-kuda untuk mencari partner kolaborasi mereka.

Dilansir dari businessoffashion.com, satu hari setelah LV mengumumkan delapan lokasi toko Pop-Up yang menjual koleksi mereka bersama Supreme di Beijing, Tokyo, Paris, Sydney, London, Los Angeles, Miami, dan Seoul. Ribuan calon pembeli berlomba memburu produk mereka. Ada sekitar 7.500 calon pembeli rela mengantre di Tokyo, 2.000 orang di London, dan 1.500 orang di Sydney.

Kesuksesan kolaborasi LV bersama Supreme segera diikuti kabar mengenai kolaborasi beberapa Luxury Brand dan Streetwear Label lain. Business of Fashion melansir, Tommy Hilfiger juga akan meluncurkan hasil kolaborasi mereka dengan label Vetements beberapa minggu setelah Gosha Rubchinskiy bermitra dengan Burberry untuk koleksi Spring/Summer 2018 di Saint Petersburg.

Menurut riset Bain and Company menunjukkan, saat ini pembelanjaan mewah mulai beralih kepada konsumen Gen-Z dan Millennials yang menetapkan untuk memperhitungkan 45% luxury market global pada tahun 2025.

Luca Solca, Head of Luxury Goods at Exane BNP Paribas mengatakan, luxury market saat ini semakin didorong oleh konsumen mapan yang menuntut produk baru. Solca menambahkan, ini merupakan langkah tepat bagi mereka untuk menggandeng streetwear label.

Streetwear adalah sesuatu yang natural bagi Gen-Z karena ini merupakan cerminan cara berpakaian mereka. Menggandeng streeatwear label merupakan cara yang tepat untuk mewariskan luxury brand kepada generasi ini,” kata Solca.

Solca menganalisis, saat ini telah terjadi transisi behavior dari konsumen luxury brand. Ketika konsumen luxury brand telah memiliki sederet ikon mewah yang mereka butuhkan, selanjutnya konsumen akan mempertimbangkan inovasi atau hal baru yang ditawarkan sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.

Hal senada disampaikan Mario Ortelli, Analis Senior di Bernstein. “Saya pikir ini langkah cerdas. Dalam beberapa tahun terakhir, konsumen luxury market tertarik pada inovasi dan produk unik,” katanya.

Ia menambahkan, ke depan akan semakin banyak luxury brand dan streetwear label yang berkolaborasi.

Untuk artikel inspiratif lain, kunjungi marketeers.com
0
6.2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Ilmu Marketing
Ilmu MarketingKASKUS Official
9.4KThread3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.