Lukman Arifin, mahasiswa jurusan Sosiologi FISIP Universitas Brawijaya (UB) ditemukan tewas di kamar kostnya. Dia diduga bunuh diri dengan cara menghirup freon.
Lukman diketahui sudah lama tinggal di kost di Jalan Kertoraharjo Nomor 11 Ketawanggede Kota Malang.
Penemuan ini berawal ketika warga sekitar lokasi mencium aroma busuk dari kamar korban. Salah seorang saksi, Arif Sujak menceritakan, awalnya warga mengira aroma tidak sedap itu berasal dari bangkai hewan. Saat bau makin menyengat pada malam hari, warga akhirnya memeriksa kamar Lukman.
“Ada salah satu teman korban yang masuk ke kamar, akhirnya tahu dan melaporkan ke warga lain,” tuturnya .
Pemilik kos, Sucahyono, bersama Ketua RT setempat dan warga lain pun turut memeriksa lokasi. Kondisi kamar tidur korban dalam keadaan gelap dan tidak terkunci, sehingga tidak menyulitkan pemeriksaan.
“Korban ditemukan membusuk dengan freon dan selang plastik yang terpasang di hidungnya serta muka tertutup kantong plastik putih,” imbuh Arif.
Ketua RT 02 RW 04 Ketawanggede, Kota Malang, Muhammad Sueb, mengungkapkan, korban memang jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Menurut penuturan sejumlah warga, lanjut Sueb, korban masih terlihat keluar kos pada Sabtu akhir pekan lalu.
Dari tempat kejadian, ditemukan sebuah dokumen surat permohonan penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Selain itu, terdapat freon, selang plastik, kantong plastik, dan dokumen–dokumen lain miliknya.
Meski begitu, hal berbeda disampaikan Kapolsek Sukun Kompol Bindriyo. Dia mengatakan, berdasarkan keterangan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda Lukman bunuh diri.
“Keterangan dari dokter memang tidak bunuh diri, karena itu kami masih mendalami hal ini. Tidak ditemukan indikasi bunuh diri maupun kekerasan, benda di TKP dimungkinkan karena kebutuhan sendiri maupun bisa saja pengobatan atau untuk perawatan,” imbuhnya.