indonesia punya banyak ahli dan seniman yang jago banget bikin patung yang keren. Karena itu, banyak patung yang berdiri di Indonesia yang bisa mempercantik dan menambah nilai estetika sebuah tempat.

Masalahnya, seni itu subyektif. Ada yang bilang jelek, ada yang bilang bagus. Ada yang bilang porno, ada yang bilang enggak. Ada yang bilang bisa mengguncang iman, ada yang biasa aja Maka dari itu, udah banyak kasus-kasus perobohan dan penolakan patung di Indonesia karena dianggap berhala atau porno. Berikut 8 di antaranya.

1 Patung Inul Daratista


Inul Darartista sempat mengguncang Indonesia dengan goyang ngebornya. Guncang karena goyangannya banyak dibilang erotis, sehingga sempat dicekal banyak pihak.
Kontroversinya ternyata gak cuma tariannya aja, karena bahkan patung yang didirikan di komplek perumahan Pondok Indah Jakarta juga mengalami nasib yang sama. Patung ini berpose goyang ngebor khas Inul, dan warga ngerasa kalo patung ini terlalu porno dan mengumbar keseksian. Biar gak makin runyam, patung ini kemudian dibongkar dan diamankan ketua RT setempat.

2 Patung Tiga Mojang


Patung Tiga Mojang awalnya berdiri di perumahan elite Harapan Indah di Kota Bekasi. Patung ini jadi kontroversi karena dianggap menyimbolkan ajaran kepercayaan tertentu. Patung perunggu ini pun akhirnya dirobohkan setelah diprotes keras para ulama dan masyarakat setempat karena dituding juga gak berizin dan terlalu porno dan seksi.

Padahal patung garapan seniman Bali Nyoman Nuarta ini harganya 2,5 M loh.


3 Patung Tarian Rakyat


Patung penari di Kota Pekanbaru, Riau ini katanya porno loh. Patung cewek dan cowok yang lagi menari ini tubuhnya dibuat melentik dan posisi bokongnya dianggap terlalu erotis. Tentu posenya ini diprotes banyak pihak. Apalagi awalnya patung ini dinamakan Tugu Zapin, padahal Tarian Zapin gak seseksi ini. Trus namanya diubah jadi Tugu Titik Nol, tapi lagi-lagi diprotes, dan akhirnya sekarang bernama Patung Tarian Rakyat.

4 Patung Gatot Kaca


Patung Gatot Kaca di Purwakarta ini dirobohkan ormas dengan alasan merupakan simbol berhala.
Padahal patung ini gagah dan keren loh. Lagian, ini kan tokoh wayang, warisan kebudayaan Nusantara juga loh.


5 Patung Akar Manusia


Patung setinggi 6 meter di titik nol kilometer Yogyakarta ini diberi nama Tropic Effect dan bentuknya cuma setengah manusia aja, dari kaki hingga pinggang. Patung Akar Manusia akhirnya juga dirobohkan karena dianggap terlalu porno oleh sekelompok ormas. Padahal, patung ini punya makna tentang kecintaan masyarakat pada lingkungan.

6 Monumen Jayandaru


Monumen Jayandaru di Sidoarjo yang dibangun dengan dana CSR perusahaan PT Sekar Laut Sidoarjo ini juga jadi polemik. Ormas Islam setempat menganggap patung ini melanggar norma agama dan gak relevan dengan kultur masyarakat Sidoarjo yang banyak pesantrennya. Patung ini sebenarnya menggambarkan profesi warga Sidoarjo sebagai petani, pedagang, dan nelayan, tapi dianggap berhala.

7 Patung Budha Amithaba


Patung Buddha Amitabha ini diturunkan pada 27 Oktober 2016 lalu, setelah mendapat desakan dari ormas setempat, pemerintah kota Tanjung Balai, MUI dan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB).
Protes terhadap patung Buddha setinggi 6 meter yang ada di atas Vihara Tri Ratna ini sebenarnya udah terjadi sejak patung ini dipasang tahun 2009 lalu, dan diprotes oleh ormas pada 2010 lalu karena menganggap masyarakat di seberang sungai Asahan secara gak langsung bakal menghadap patung ini ketika salat.

8 Patung Dewa Perang Kong Co Kwan Sing Tee Koen


Patung Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen yang berdiri megah di Tuban, Jawa Timur. ini jadi polemik warga setempat. Alasannya, patung setinggi 30 meter itu dianggap melecehkan masyarakat Tuban, yang mayoritas Muslim. Apalagi, patung yang ada di sisi selatan parkir Kelenteng Kwan Sing Bio tersebut katanya belom mengantongi izin bangunan (IMB) dari Pemda Tuban. Selain itu, banyak yang protes kenapa patung yang dibangun bukanlah patung pahlawan lokal. Padahal, patung ini udah diresmikan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan pada 17 Juli 2017 lalu loh.


Ada lagi patung yang bisa dirobohkan di Indonesia?


sumber