TRIBUNNEWS.COM, PERTH - Sebuah kawat gigi ditemukan dalam usus sebuah perempuan yang sempat mengeluh kram perut selama berbulan-bulan.

Perempuan 30 tahun di Perth, Australia, itu awalnya sempat memeriksa ke rumah sakit atas keluhan kram pada perutnya.

Namun, dokter mengira ada masalah pada kantong empedu, jadi perempuan yang tak disebut namanya itu dipulangkan usai rasa sakitnya diobati.

Dua hari kemudian, perempuan tersebut kembali dan masuk unit gawat darurat lantaran merasakan nyeri yang luar biasa pada bagian perutnya.

Setelah dicek menggunakan alat pindai sinar X, tim dokter menemukan benda ramping pada bagian ususnya.

Baca: Fahri Hamzah Tantang Capres: Ayo Mulai Ngomong, Jangan Diam!

"Kami melihat bahwa di dalam perutnya ada bagian usus sobek akibat keberadaan benda asing," cerita dokter yang menangani kasus itu, Talia Shepherd.

"Kami pikir itu tulang ikan, karena itulah yang biasanya kami temukan dalam kasus-kasus serupa," lanjutnya.

Setelah diangkat, ternyata benda asing tersebut adalah sesuatu yang pernah dipakai perempuan itu sekitar 10 tahun lalu, yaitu kawat gigi.

"Ternyata itu adalah kawat ortodontis berukuran tujuh sentimeter dari kawat gigi yang pernah dipakainya 10 tahun lalu," ucap Shepherd.

Ketika diperiksa, kawat tersebut memang terlihat pernah digunakan sebagai alat untuk meratakan posisi gigi.

Namun, perempuan yang kesakitan itu mengaku dirinya sama sekali tak ingat apakah dirinya pernah menelan sebuah kawat.

Ia juga tak ingat apakah ada bagian dari kawat giginya yang menghilang.

"Ini yang aneh. Perempuan itu tak bisa menjelaskan lebih lanjut soal bagaimana kawat itu bisa sampai ada di ususnya," tutur Shepherd lagi.

Untungnya, perempuan tersebut tidak mengalami bahaya apapun dari kawat yang mengendap selama 10 tahun di ususnya itu. (ABC News)

Sumber : http://www.tribunnews.com/internasio...igi-di-ususnya

---

Baca Juga :

- Kaki Remaja Bersimbah Darah Usai Berenang di Laut, Ternyata Makhluk Ini Penyebabnya

- Aneh, Darah Terus Mengucur di Kaki Remaja Ini Usai Berenang

- Biaya Kuliah di Luar Negeri Lebih Murah Melalui Program Pathway