Jakarta - Jamu legendaris Cap Potret Njonja Meneer (Nyonya Meneer) mulai sulit ditemukan di sejumlah lokasi di Jakarta. Hanya ada beberapa pedagang jamu yang masih menjualnya, itu pun stok sisa.
Yanto (55), salah satu pedagang mengatakan hanya tersisa 1 saset jamu jenis Tujuh Angin yang merupakan brand Nyonya Meneer di kiosnya di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur . Padahal, menurut Yanto, jamu yang berlogo wanita tersebut sangat laris.
"Sudah jarang sekarang, sebelumnya laku banget jamu Nyonya Meneer, sekarang sudah nggak ada stok di pasar juga udah nggak ada," ujar Yanto kepada detikcom di Jl Matraman Raya, Jakarta Timur, Senin (7/8/2017).
Meski harganya jauh lebih mahal dibandingkan merek jamu tradisional lainnya, namun masih banyak orang yang memburu dan menanyakan jamu itu. Menurutnya hal tersebut karena kecocokan bagi konsumen.
Pria yang sudah berjualan jamu sejak tahun 1980-an itu mengaku mengetahui persis mana saja jamu yang laris di pasaran. Dia juga mengakui jika pamor jamu Nyonya Meneer sempat melambung ketimbang jamu lainnya.
Yanto menyebut merek jamu Nyonya Meneer yang paling laku di kiosnya adalah jenis tujuh angin yang biasa digunakan untuk menyembuhkan penyakit seperti masuk angin.
"Kalau dulu memang yang maju jamu Nyonya Meneer sekitar tahun 1990-an, nah sekarang sudah sejak beberapa tahun terakhir produk Nyonya Meneer mulai sedikit berkurang terus sudah enggak ada di pasaran, justru produk pesaingnya yang saat ini melambung," katanya.
Seperti diketahui, nama jamu cap 'Nyonya Meneer' begitu melegenda. Setidaknya bagi generasi 1990-an hingga 2000. Tagline-nya sangat terkenal: Berdiri Sejak 1919. Pabrik jamu yang berpusat di Semarang, Jawa Tengah, itu sempat menjadi salah satu perusahaan yang terbesar di Indonesia.
Namun pada Kamis, 3 Agustus 2017 Pengadilan Negeri Semarang menyatakan PT Nyonya Meneer pailit. Pabrik jamu yang berdiri sejak 1919 itu pun goyah.