Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Berbagai Generasi Pengisi Alam Kemerdekaan
Apa yang pertama kali terpikir tentang 17 Agustus? Lomba makan kerupuk? Tarik tambang? Atau lomba panjat pinang? Menarik bukan? Seabrek acara banyak dilakukan menjelang, maupun tepat pada hari kita merayakan kemerdekaan.

Spoiler for Lomba panjat pinang:


Bahwa kemerdekaan adalah hak tiap bangsa, maka setiap tanggal 17 Agustus pula, kita sebagai bangsa yang besar, ikut dalam pesta menperingati lepasnya belenggu penjajah.

Kali ini, ane mau membahas, kira-kira, generasi macam apakah yang turut mengantarkan Indonesia menjadi negara berdaulat, maupun yang saat ini mengisi alam kemerdekaan ini.

Yuk ikut nimbrung di trit sederhana berikut ini.

1. GENERASI PEJUANG KEMERDEKAAN
Pernah melihat deretan foto yang berisi para pahlawan di ruangan kelas? Pastilah akrab dengan nama-nama pahlawan itu kan? Sebut saja Soekarno, Hatta, Thomas Pattimura, Adi Sucipto, Cut Nyak Dien, I Gusti Ngurah Rai, dan lain-lain.

Spoiler for Terimakasih Para Pahlawan...:


Mereka adalah para pahlawan yang ikut menjadikan kita lepas dari perbudakan. Atas jasa-jasa mereka pula lah kita bisa menghirup udara kebebasan. Terimakasih para pahlawan, tanpa kalian, mungkin kami masih dijajah entah oleh bangsa mana.

Spoiler for Tanpa kalian, entah bagaimana nasib bangsa ini. Salam hormat dan takjim dari kami...:



2. GENERASI PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN
Selain nama-nama pahlawan yang kita kenal dan foto nya terlihat di kelas sekolah, museum dan tempat lainnya, ada pula pahlawan yang ikut memperjuangkan kemerdekaan tanpa disebutkan namanya. Bahkan keluarganya pun entah siapa. Sama halnya pahlawan yang kita kenal, mereka dulu pun berjuang secara spartan, meski nyawa jadi taruhan. Pernah dengar nama Siti Manggopoh? Siapa dia gansis? Atau pernah dengar nama Wikana? Baru denger ya? Mereka juga turut andil dalam usaha memerdekakan negara kita lho?
Meski namanya tak sering disebut di buku-buku sejarah, namun tak elok jika jasa mereka ikut terlupa.

Spoiler for Siti Manggopoh, Singa betina dari RanahMinang:


Yang itu ga seberapa. Pernah mendengar nama Anwar? Tau ga, beliau sampai menjadi pengemis diusia senjanya. Tak ada lencana, tak ada penghargaan. Seperti pernah dikisahkan sebelum beliau wafat, rasa cintanya untuk negeri ini tidak usah dipertanyakan. Beliau rela terlunta-lunta demi melihat negeri yang dibelanya menjadi merdeka. Semoga damai di sisi Nya ya pak...emoticon-Turut Berduka

3. GENERASI EMAS
Ditangan mereka, nama Indonesia menjadi harum. Generasi ini memang tidak memanggul senjata. Namun, kontribusinya untuk negara tak kalah dengan pejuang yang diberondong peluru hingga nyawa berpisah dari raga. Entah itu yang bekerja di instansi negara, swasta, atlet olahraga, ilmuwan, atau cerdik pandai yang berusaha membuat negara ini menjadi lebih baik. Siapapun itu, apapun profesinya, suku, agama dan latar belakangnya, bila memiliki niat berbuat baik untuk negara, merekalah generasi emas pejuang bangsa.

4. GENERASI TAK TAU DIRI
Siapakah mereka? Ane coba mengklasifikasikan golongan ini menjadi tiga kategori.

4.1. Generasi Tak Tau Diri Kelas Ekonomi
Sesuai dengan golongannya, generasi ini terkadang tindakannya melanggar ketentraman disekitar kita. Termasuk alay-alay genk motor yang bikin suasana malam sedikit mencekam. Atau, orang yang terpaksa mencuri demi sesuap nasi.
Nah, mereka yang masuk dalam kategori ini, biasanya melanggar aturan karena desakan ekonomi. Tidak ada motif lain. Tau lah ndiri, urusan perut kadang bisa membuat logika tidak bekerja secara alamiah. Pokoknya bisa makan aja. Urusan hukum belakangan.
Nah, sesuai dengan amanat konstitusi, mereka seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Karena bagaimanapun, pemerintah harus hadir dan mampu memberikan solusi jangka panjang maupun skala pendek. Susah kan? Apalagi pemerintah di simbolkan oleh sosok Presiden. Tapi kok pada berebut pengen jadi kepala negara yach? Bukankah jadi kepala rumah tangga aja terkadang sudah bikin pening dan bikin gundah gulana?emoticon-Matabelo

4.2. Generasi Tak Tau Diri Kelas Bisnis
Kalau yang ini, melanggar hukum bukan untuk bertahan hidup. Tindakan kriminal yang dilakukan sudah berstatus sindikat. Bahkan pekerjaan hitam ini sudah memiliki organisasi yang telah tertata layaknya sebuah perusahaan. Ada kepala divisi, seksi hrd, eksekutor dan lain-lain. Mereka yang termasuk didalam golongan ini, kadang tak segan menghilangkan nyawa korban tanpa belas kasihan. Ngeri bre....emoticon-Matabelo

4.3. Generasi Tak Tau Diri Kelas Eksekutif
Nah, kalau bicara yang ini, ente bakalan esmosi tingkat dewa dewi. Tau akibat perbuatan yang mereka lakukan? Jika generasi kelas ekonomi dan bisnis imbasnya hanya segelintir orang perorangan yang menjadi korban, namun kelas eksekutif, sesuai namanya, maka korbannya bisa puluhan bahkan ribuan. Sadis ga?emoticon-Takut

Mereka adalah Koruptor, dan sindikat Narkoba kelas kakap. Sayangnya, untuk koruptor, belum ada hukuman mati layaknya pengedar narkoba.
Udah jelas kan? Korbannya banyak.

-Rumah sakit yang harusnya mampu jadi tempat nyaman bagi si sakit, biaya pembangunan dikorupsi. Alhasil, ada beberapa fasilitas yang dikurangi. Asem tenan....emoticon-Frown

-Pembangunan jembatan yang harusnya kokoh, eh... Baru aja diresmikan, besoknya dah rubuh. Akibatnya, bisa jadi banyak korban berjatuhan. Ediannn....emoticon-Shutup

-Pembangunan jalan demi melancarkan perjalanan pengiriman logistik, biar harganya ga mencekik, yang harusnya kuat bertahan lama, uangnya dikurangi. Eh, baru aja kena hujan dikit, aspalnya malah berlubang-lubang
. Bikin naik pitam ga?emoticon-Mad

Dan masih banyak contoh-contoh lain dari korupsi. Ga ane sebutin. Ntr tambah sakit lahir dan batin...

Spoiler for Evolusi kaum tikus berdasi:



Gimana sindikat narkoba? Sama saja. Sama-sama perusak moral bangsa. Udah ga ikut berjuang, numpang lahir, malah bikin onar. Ayo, mari kita sama-sama menjaga keluarga, saudara, kawan terlebih diri kita sendiri dari jangkauan obat-obatan terlarang ini. Selain merusak syaraf, imbas dari penggunaan narkoba bisa merenggut nyawa. Jangan sesekali kepengen mencoba ya gansis. Bahagia, eh bahaya. Beneran....emoticon-Shakehand2

Okay, itu saja klasifikasi generasi yang mengisi alam kemerdekaan negeri kita. Termasuk generasi emas yang mengisi kemerdekaan dengan corak dan warna-warninya tersendiri.

Tentu saja, penggolongan generasi ini ala skydavee. Kaskuser boleh kok nambahin, protes atau kasi saran. Agar analisa ane ini tercerahkan setelah ada saran dari kaskuser semua.

Akhir kata, masing-masing dari kita punya tanggungjawab sendiri-sendiri. Ditangan kita semua, negara yang konon gemah ripah loh jinawi ini akan berlabuh. Mau jadi negara mundur bisa, jalan ditempat juga bisa, bahkan jadi negara maju pun bukan hil yang mustahal. Pilihlah, mau masuk kategori apa diri kita.

Dirgahayu Indonesia yang ke 72
Salam skydavee
...

________________________________________
Untuk Bunda Pertiwi

Mengapa engkau bermuram durja, wahai bunda...
Bukankah seharusnya engkau tak perlu menyeka airmata?

Hari ini hari indah yang sepatutnya kita tersenyum bahagia...

Apakah bunda marah karena kami nyaris saja bertikai sesama saudara?

Saling mengejek bahkan hampir tiap hari lebih senang untuk saling mencela daripada berbuat baik demi kemajuan bangsa?

Ataukah engkau kecewa karena pilihan politik yang berbeda ketika pilkada membuat kami saling mendendam padahal semua bersaudara?
Tak lagi memiliki tepo seliro, menghina bahkan tak bertegur sapa?

Tersenyumlah bunda...
Kami tak ada niat untuk menjadi anak durhaka..
Kami pun ingin menjadi anak yang berbakti kepada nusa dan bangsa.
Hanya kadang kami merasa sangat amat kecewa.
Bagaimana mereka tidur dengan perut kekenyangan, sementara sebagian kami menatap periuk kosong dengan tatapan hampa?

Kami mau menjadi generasi tangguh seperti anak-anak tertua mu yang kini telah damai didalam pusara.
Tapi mengapa kami seringkali merasa bukan sedang hidup dengan sesama saudara?
Sebagian dari kami lebih sering menangis dalam duka, ketimbang tertawa bahagia.

Kami hanya ingin sedikit keadilan yang nyata, dan bukan sebatas permainan kata indah terbungkus retorika.

Apakah kami salah bunda?
Kami kadang lelah dengan kesempatan hidup yang lebih baik namun tak jua kunjung tiba.
Kadang kami miris saat ijazah kami seperti helaian kertas yang seolah tiada berguna.

Mengapa kami harus menanggung semua derita, saat sebagian dari wakil kami disana acapkali berpesta pora?
Kami hanya ingin sesuatu yang sederhana, sebagai kodrat kami menjadi rakyat jelata

Kami sering menangis ketika kebutuhan membumbung tinggi bahkan garam pun menjadi langka.
Apakah mereka dianjurkan mengeruk seluruh kekayaan dengan cara yang membabi buta?

Mungkin juga bunda tersenyum miris saat ada sebagian dari kami merasa pintar, tapi tak pernah mau belajar dengan ribuan alasan yang kadang tidak bisa dinalar dengan logika.

Maafkan kami bunda...
Kami melupakan wejanganmu, bahwa bukan karena si Aceh, Batak, Jawa, Manado, atau Bali, Indonesia merdeka.

Namun dari doa, kucuran airmata, tetesan darah semua putra-putri terbaik bangsa dari Sabang sampai Papua.
Kami lupa, bahwa mereka dahulu tidak pernah menanyakan latar belakang suku, bahasa bahkan agama.
Semua hanya ingin melihat sang dwi warna berkibar gagah diseluruh penjuru angkasa nusantara.

Maafkan kami bunda...
Mungkin bunda malu, saat tetangga membuat anak-anaknya bergembira, kami justru membuat rumah kami panas dengan api membara.


Beri kami kesempatan lagi, bunda...
Karena kami tak mau, cerita indah tentang Indonesia jaya ini, tercerai berai hanya karena sikap egois yang masih kami pelihara di dalam dada
.

Selamat ulang tahun, bunda...
Diubah oleh skydavee 04-08-2017 09:50
0
3.7K
50
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.