BANK DBS Indonesia meraih kinerja baik dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp263 miliar pada kuartal pertama 2017 atau meningkat 75% ketimbang periode sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp151 miliar. Direktur Strategi dan Perencanaan Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung menyampaikan peningkatan tersebut tidak lepas karena dukungan kenaikan pendapatan bunga bersih yang mencapai 23% menjadi Rp740 miliar. "Kinerja positif ini menjadi cerminan komitmen kuat kami, baik dalam segmen bisnis perbankan korporasi maupun perbankan konsumer. Bahkan, untuk triwulan pertama tahun ini, kami memperoleh pengakuan sebagai bank kustodian terbaik pada ajang Indonesia Top Performing Mutual Fund and Consumer Choice Awards 2017," ungkap Rudy melalui keterangan pers yang diterima Media Indonesia, Jumat (7/7).

Dia melanjutkan capaian positif tersebut juga memberikan kontribusi yang baik pada rasio return on asset (ROA) dari 1,28% pada kuartal pertama tahun lalu menjadi 2,16%. Rasio return on equity (ROE) juga meningkat sebesar 13,45% dari sebelumnya 8,79%. "Adapun total pendapatan (top-line revenue) pada kuartal pertama 2017 mencapai Rp1 triliun. Angka tersebut meningkat 16% ketimbang periode yang sama pada 2016," jelas Rudy. Dari segi bisnis lainnya, lanjut dia, pada kuartal pertama DBS menerbitkan sertifikat deposito atau negotiable certificate of deposit (NCD) dengan tingkat bunga yang ditawarkan sebesar 7,1% per tahun.

"Selain itu, kami meluncurkan produk bancassurance dalam bisnis wealth management dan kian memperluas akses perbankan serta edukasi finansial melalui saluran digital," terangnya. Dengan raihan-raihan yang dicapai tersebut, Rudy optimistis kinerja perusahaan makin meningkat pada kuartal kedua 2017. Apalagi pada tahun ini, DBS masih berfokus pada strategi penguatan segmen bisnis perbankan korporasi dan SME banking, peluncuran perbankan digital, serta customer journey yang lebih menyenangkan bagi masyarakat dalam bertransaksi perbankan. "Kami juga akan memperkuat agenda transformasi menjadi bank digital," pungkas dia.