ISU kepindahan Neymar Jr ke Paris Saint Germain semakin menguat. Megabintang the Catalans tersebut dikabarkan akan terbang ke Doha, Qatar, untuk bertemu dengan direktur klub. Selanjutnya, menurut kabar itu, Neymar akan menjalani pemeriksaan kesehatan setelah menghadiri acara sponsor di Shanghai, Tiongkok.


PSG tampaknya sangat percaya diri jika kesepakatan kontrak dengan Neymar akan ditandatangani pada pekan ini. Klub asal Prancis tersebut telah bekerja keras mewujudkan kontrak selama dua minggu terakhir sejak perwakilan Neymar mengabarkan, pemain mereka ingin hengkang dari Barcelona.


Dengan biaya transfer senilai sebesar 222 juta euro (setara Rp2,9 triliun), Les Parisien berniat menjadikan Neymar sebagai pemain termahal sepanjang sejarah sepak bola dunia.


"Tanda tangan (kontrak) Neymar berjalan dengan baik. Saya percaya diri," ujar Nasser Al-Khelaifi, CEO Klub PSG.


Rencana kepindahan Neymar juga menjadi sorotan pihak Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA). UEFA berniat menginvestigasi proses transfer yang akan dilakukan untuk memastikan, Les Parisien tidak melanggar peraturan Financial Fair Play(FFP).


Sebelumnya, Barcelona pun sudah memperingkatkan, jika klausul sudah dibayarkan, pihak klub akan segera melaporkannya ke UEFA. Pihak Barca meyakini, tidak ada satu pun klub di dunia yang memenuhi syarat pembayaran hingga 222 juta euro kecuali mendapatkan uang dari pihak ketiga yang melanggar aturan FFP.


Jika terbukti melanggar aturan, sanksi tegas bakal diberikan kepada klub yang bersangkutan termasuk sanksi larangan berlaga di kompetsii Liga Champions. UEFA pun telah merilis pernyataan resmi mereka terkait kasus transfer Neymar tersebut.


"PSG harus menghormati peraturan FFP seperti halnya klub-klub lain di Eropa. Merek aharus membuktikan tidak terjadi kerugian lebih dari 30 juta poundsterling dalam tiga tahun beruntun," ujar Andrea Traverso, Direktur Eksekutif bidang Keuangan UEFA dalam rilis resmi UEFA.


Kendati demikian, UEFA belum bisa memutuskan apakah benar PSG melakukan pelanggaran atau tidak. Menurut mereka, jika klub menjual beberapa pemain dengan harga yang sama atau lebih tinggi maka ini tidak termasuk melanggar aturan FFP.


"Sangat sulit menilai transfer semacam ini terlebih dahulu karena kami tidak tahu rencana mereka. Kami hanya bisa membuat pertimbangan selanjutnya untuk memastikan apakah peraturan tersebut benar dipenuhi," lanjut Traverso.

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...rah/2017-08-01

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Ribuan Jemaah Hadiri Zikir Bersama Presiden di Istana Merdeka

- Kemenkominfo dan Telegram Sepakat Tangani Konten terkait Terorisme

- Depresi Sering Dirundung, Siswi SMA di Kampar Bunuh Diri