Quote:
Jakarta - Tingkat kekosongan penyewaan ruang ritel dan kantor tercatat mengalami peningkatan. Berdasarkan data lembaga riset properti Savills, tingkat kekosongan (vacancy) pasar perkantoran di area CBD, Jakarta mencapai 18,4% atau naik 2,7% dibanding semester sebelumnya.
Menanggapi hal tersebut Direktur Utama PT Bank Mayapada Tbk Hariyono Tjahjarijadi menjelaskan saat ini yang sudah memang kios atau toko di sejumlah pusat perbelanjaan sudah mulai sepi. Namun potensi untuk menimbulkan rasio kredit bermasalah tidak terlalu besar.
Kemungkinan ini akan mempengaruhi dan menular ke sepinya ruang kantor. Setiap bisnis memang ada siklus naik dan turun, apalagi ditambah kondisi perekonomian mikro yang belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Dia menambahkan, kondisi ini hanya bersifat sementara atau temporer. Menurut dia, tidak berarti dengan mulai sepinya ruang sewa perkantoran akan menimbulkan kredit bermasalah di perbankan.
"Karena umumnya mereka yang memiliki ruang perkantoran secara ekonomi punya kemampuan untuk mengatasi persoalan kredit atas ruang perkantoran yang dia beli," kata Hariyono saat dihubungi detikFinance, Rabu (2/8/2017).
Kemudian menurut Hariyono, para debitur juga memiliki jaminan dengan komersial yang tinggi ketika mengajukan pinjaman di sektor ini.
"Jaminan mereka nilai komersialnya tinggi. Apalagi untuk penghuni ruang kantoran kan mereka hanya sewa saja," tambahnya.
(mkj/mkj)
https://finance.detik.com/moneter/d-...rkantoran-sepi