Jakarta, CNN Indonesia -- Alat angkut serbaguna Wintor siap dipasarkan. Pemasaran kendaraan ini rencananya akan ditujukan usecara domestik maupun mancanegara. Wintor yang memiliki bentuk mini traktor itu ialah hasil racikan dari anak perusahaan Astra Otoparts, yakni Velasto Indonesia.

Direktur Velasto Indonesia Reiza Treistanto menyebutkan bahwa Wintor dirancang khusus untuk bergeriliya di lahan perkebunan dengan berbagai kontur tanah. Wintor sendiri dilego Rp100 juta.

Bobotnya ringan. Hal ini sengaja dilakukan agar kendaraan ini tak menambah kepadatan tanah dan menekan kesuburan. Hal ini biasanya terjadi jika menggunakan truk berdimensi besar untuk masuk ke area perkebunan. 

"Jadi itu untuk mengumpulkan hasil perkebunan seperti sawit, menuju titik kumpulnya. Wintor dapat dikonversi ke berbagai aplikasi baik di perkebunan maupun pertanian," kata Reiza di kawasan indusri Cikarang, Jawa Barat, Jum'at (28/7).
Produksi massal

Wintor awal mulanya muncul pada 2011. Kendaraan ini lantas mengalami berbagai pengembangan. Akhirnya, perusahaan memutuskan untuk memproduksi Wintor secara massal. Dalam dua tahun terakhir, perancangan hingga produksi Wintor dilakukan di Cikarang. Sejak 2013, jumlah Wintor yang diproduksi tercatat sebanyak 1.177 unit."Jumlah tersebut mayoritas dipakai oleh perusahaan dari Astra Group, sekaligus untuk pengujian produk," kata dia.

Perusahaan membekali Wintor dengan mesin diesel 10 hp berkapasitas 400 cc. Truk mini ini bertransmisi manual yang mampu menghasilkan tenaga 10 tenaga kuda dengan kecepatan maksimum 28 kpj. 

Dengan spesifikasnya itu, ia mampu mengangkut beban dengan kapasitas 500 kg. Konsumsi bensinnya rata-rata 0,5 liter perjam. Fitur tersebut juga sekaligus menjadikan Wintor sebagai alat angkut berperforma, namun tetap irit bahan bakar.

Tekan Biaya

Reiza mengklaim, penggunaan Wintor bisa membuat biaya operasional lebih efisien. Terutama saat perkebunan memasuki masa panen.

"Rata-rata Rp40 per kg kelapa sawit, termasuk nilai investasi unit, penggantian suku cadang, gaji operator dan pemanen untuk area seluas 25-30 hektare dengan produktivitas 16 ton per unit, per hari," kata dia.



"Biaya rata-rata lebih rendah 60 persen daripada menggunakan metode angkutan secara manual, yaitu Rp100 per kg satu buah kelapa sawit," ujarnya melanjutkan.

Wintor juga sudah mulai merambah pasar mancanegara, dengan perdana mengekspor seri Wintor XP 500 Standart Plus ke Negeri Jiran Malaysia. 

Nantinya, dengan Wintor yang kini mengandung komponen lokal mencapai 86 persen bakal ada generasi terbaru berkapasitas mesin 550 cc, dengan torsi lebih besar. Walau begitu, tipe standar dari Wintor generasi terbaru bakal dibuka, mulai dari harga Rp60 juta.

"Kapasitas produksi kami itu kini 3.000 unit per tahun. Tapi tentunya dapat bertambah sesuai dengan permintaan pasar ya," kata Reiza.

sumber : https://m.cnnindonesia.com/teknologi...rah-rp100-juta


ni kendaraan buatan anak pt astra, ane bingung astra perusahaan lokal bukan sih?, klo buatan lokal semoga makin maju dan menaikan defisa indonesia bila di ekspor,btw kenapa beritanya gk seheboh esemka yak?