- Beranda
- The Lounge
Surat Terbuka Mengatasnamakan Istri Karyawan JICT Beredar
...
TS
forpetrol
Surat Terbuka Mengatasnamakan Istri Karyawan JICT Beredar
Spoiler for Anu Gan:
Spoiler for Ketua SP JICT, Nova Sofyan:
Quote:
Kritik serta keluhan terhadap rencana Aksi Mogok Serikat Pekerja (SP) JICT kian meluas, tidak hanya di kalangan masyarakat dan para praktisi ekonomi saja, bahkan sudah melibatkan kalangan keluarga dari para buruh JICT itu sendiri. Dalam sebuah surat terbuka yang disebarluaskan melalui group Whatsapp yang kami dapatkan kemarin (27/07/2019), disitu tertulis beberapa keluhan dari seseorang yang mengaku istri dari salah satu karyawan JICT.
Dalam surat tersebut, tertulis beberapa keluhan dan permintaan sang istri karyawan JICT tersebut yang secara khusus ditujukan kepada Ketua SP JICT, Nova Sofyan, yang juga merupakan salah satu Manager di JICT.
“Bang Nova, Saya salah satu istri dari pekerja di JICT, maaf sebelumnya bukan saya ingin ikut campur dengan urusan pekerjaan suami saya. Tapi sepertinya saya perlu menyampaikan ke Bang Nova, walaupun melalui WA ke beberapa teman suami saya” tulis orang yang menamakan Istri karyawan JICT tersebut saat memulai surat terbukanya.
Dalam surat tersebut, orang yang mengaku istri karyawan JICT tersebut mengungkapkan bahwa suaminya seringkali dipaksa oleh sesama karyawan untuk ikut aksi mogok, dan terancam dimusuhi apabila tidak mengikuti aksi dari SP JICT tersebut.
“Sebelumnya saya minta maaf Bang, karena suami saya juga takut dimusuhi oleh teman-teman dari SP, jadi saya menulis WAnya secara terbuka, mungkin ada istri pekerja lain yang juga merasakan apa yang saya rasakan. Mendengar rencana mogok dari suami saya yang juga menjadi beban pikiran suami saya. Saya sarankan agar Abang Nova dan teman-teman SP mungkin melakukan perjuangan tidak harus mogok kerja” keluhnya.
Dalam surat itu juga, dia juga menceritakan kondisi keluarganya yang saat ini harus menanggung 2 orang anak yang sedang membutuhkan hidup dan sekolah. Dia mengatakan, dengan gaji suaminya sebagai junior staff (level karyawan terendah) di JICT, keluarga mereka sudah lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga, yangmana tidak bisa suaminya terima jika bekerja di tempat lain.
“Kami punya 2 anak yang masih sekolah yang membutuhkan biaya untuk membesarkan mereka. Dengan gaji yang suami saya terima seperti sekarang ini, pendapatan suami yang lebih dari Rp 30 juta setiap bulannya, sepertinya tidak mungkin bisa didapatkan di tempat lain. Kami, terutama saya sudah sangat bersyukur dengan apa yang telah suami saya dapatkan, walaupun secara pendidikan suami saya tidak terlalu tinggi” ungkapnya.
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa keluhan yang disampaikannya tersebut bisa jadi turut mewakili istri - istri dari karyawan lain yang tidak ingin suaminya kehilangan pekerjaan di JICT dengan gaji yang sangat besar. Karena itu sama saja dengan mengorbankan kehidupan keluarga mereka.
“Mungkin ada juga suara istri-istri yang lain seperti saya, mungkin Bang Nova sebaiknya tidak memaksa seluruh pekerja di JICT untuk mogok mengikuti keinginan Abang. Apalagi dari suami saya, sebenarnya sebagian ingin terus bekerja tidak harus mogok. Karena melihat resikonya sepertinya semakin besar. Dan kami tidak ingin mengorbankan keluarga kami hanya karena kepetingan yang sekarang ini sepertinya lebih dari sekedar menuntut hak” curhatnya.
Oleh karena itulah, dia menyarankan kepada SP JICT agar lebih bijak dalam menyampaikan aspirasi, yakni dengan tidak memaksa karyawan - karyawan lainnya untuk ikut melakukan mogok kerja. Karena menurutnya, tidak semua karyawan di JICT yang setuju dengan aksi tersebut.
“Mungkin ada cara lain jika ingin memperjuangkan hak yang pekerja dapatkan. Akan tetapi, saya pribadi sebagai istri dari suami saya, memohon agar pekerja lainnya yang masih ingin bekerja agar tidak mendapat masalah dibiarkan tetap bekerja, tidak harus dipaksa ikut mogok. Sekali lagi ini harapan saya sebagai Istri, dan mungkin saya mewakili istri pekerja yang lainnya, yang sebenarnya ingin terus bekerja tidak mogok kerja” tulisnya dengan penuh permohonan.
Broadcast surat terbuka tersebut setidaknya sudah menyebar di beberapa group WA. Namun saat dikonfirmasi terkait identitas penyebar tulisan tersebut, tidak diketahui siapa identitas orang yang dimaksud. Terlepas dari siapa yang menyebarkan, kita semuanya berharap tidak ada yang dirugikan atas rencana Aksi yang akan dilakukan oleh SP JICT. Alangkah lebih bijaknya, jika setiap permasalahan diselesaikan dengan cara yang lebih baik tanpa ada menimbulkan efek negatif yang justru semakin memparah kondisi.
HATI HATI PANAS
Spoiler for Jangan Lupa Gan:
0
3.9K
Kutip
30
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru