Halo Agan dan Aganwati, ane mau sharing tentang Bapak ane yang terkena penyakit mata Glaukoma dan sudah dideritanya selama 2 tahun terakhir. Jika ada agan dan aganwati sekalian penasaran apa itu Glaukoma dan sebelumnya belum pernah dengar Glaukoma. Berikut penjelasan singkatnya :

“Glaukoma adalah penyakit mata dimana tekanan cairan dalam bola mata menjadi terlalu tinggi, sehingga merusak serat lembut saraf optik yang membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak. Kerusakan ini tidak dapat disembuhkan dan dapat menyebabkan kebutaan pada tahapan yang parah.”

Awalnya, Bapak ane tidak sadar kalau beliau terkena Glaukoma. Beliau hanya merasakan pandangannya agak kabur dan berpikir kalau kacamata nya sudah tidak cocok. Singkat cerita, dari hasil cek mata kemudian diketahui bahwa Bapak ternyata menderita Glaukoma di mata kirinya. Sekitar 70% penglihatan mata kirinya sudah tidak berfungsi. Serabut syaraf mata kirinya sudah mati akibatnya mata kiri beliau tidak bisa melihat.
Ane kemudian menawari Bapak yang tinggal di Purwakarta untuk coba berobat ke J*C Jakarta. Karena ane dan suami kebetulan tinggal di Jakarta, jadi Bapak lebih gampang kalau mau berobat di Jakarta.

Sampai suatu waktu, tekanan bola mata Bapak sangat tinggi, mencapai 48 mmHg sedangkan tekanan normalnya adalah di bawah 20 mmHg. Jadi Bapak harus diberikan obat mata khusus dan obat minum dengan resep dokter untuk menurunkan tekanan bola matanya.
Namun setelah beberapa minggu mengonsumsi obat minum dan juga rutin meneteskan obat tetes, tekanan bola mata Bapak tidak kunjung turun, masih tinggi. Dokter menyarankan untuk operasi mata Glaukoma di mata kirinya.

Operasi pertama Glaukoma di mata kiri Bapak dilangsungkan Juli 2015. Operasi ini tidak bertujuan untuk mengembalikan penglihatan menjadi normal namun untuk menjaga agar tekanan tidak tinggi terus menerus. Tekanan berangsur-angsur turun dan menurut Bapak pandangan jadi lebih cerah dan terang.

Operasi Glaukoma kedua untuk mata kanan pun dilakukan bulan Mei 2016. Kondisi mata Bapak setelah operasi kedua tidak lebih baik dari kondisi sebelum operasi. Bahkan beberapa kali beliau mengeluhkan pandangan yang jadi semakin kabur pasca operasi kedua.
Hingga kini mata Bapak sebelah kiri sama sekali tidak bisa melihat dan mata kanannya hanya bisa melihat 40%.

Operasi mata yang pertama dan kedua kemarin kami memang dibantu pembiayaannya oleh BPJS. Kebetulan Bapak adalah pensiunan PNS sehingga BPJSnya menanggung seluruh biaya dari mulai biaya kontrol sampai pasca operasi.
Untuk bisa mendapatkan bantuan dari BPJS, Bapak mengurus prosedurnya dulu di Purwakarta untuk dapat surat rekomendasi agar bisa ditangani di J*C Jakarta. Seperti kita tahu ya bahwa BPJS itu menggunakan sistem berjenjang/bertahap. Dokumen yang kemarin kami siapkan agar bisa mendapatkan bantuan BPJS di J*C Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Surat rujukan dari RSUD B*yu *sih. Sebelumnya Bapak sudah minta dulu surat rujukan dari faskes pertama (Puskesmas).
2. Surat rujukan dari BPJS Purwakarta.
3. Kartu Askes/BPJS
4. KTP

Saat dulu pertama kali mendaftar di J*C, Bapak membawa semua dokumen tersebut dan kemudian Bapak mendapat kartu pasien. Nah kartu pasien ini yang selanjutnya akan digunakan untuk berobat.
Alhamdulillah kemarin dua kali operasi Glaukoma dan katarak dibantu oleh BPJS jadi biaya terasa lebih ringan. Sedangkan untuk kontrol bulanan biasanya habis sekitar 300 – 500 ribu, tergantung jumlah obat yang harus ditebus.

Nah pengalaman ane menggunakan BPJS di J*C ini mudah banget prosesnya, dibantu sama staff J*C dan dilayani seperti pasien pada umumnya bedanya cuma pengobatan ditanggung BPJS aja hehehe

Begitu aja deh sharing ane kali ini, kalau ada yang mau tanya-tanya tentang glaucoma atau BPJS di J*C lebih lanjut boleh loh itung-itung ngumupulin pahala biar dosa ane ilang sedikit demi sedikit